37
Lampiran 15. Tatacara budidaya belimbing dewa sesuai Standar Prosedur Operasi A.
Pemilihan lokasi Definisi:
Memilih lokasi tanam yang sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman
Tujuan :
diperoleh lingkungan tumbuh yang sesuai dengan kebutuhan ideal tanaman belimbing
Bahan dan alat:
1. Informasi adanya tanaman indikator
2. Data iklim BMKG
3. Rencana umum tata ruang wilayah
4. pH meter
Fungsi:
1. Informasi adanya tanaman indikator untuk menginformasikan bahwa di lokasi yang
bersangkutan belimbing dapat tumbuh 2.
Data iklim BMKG untuk mengetahui tingkat curah hujan; suhu udara harian dan tahunan; bulan basah dan kering; lama penyinaran rata-rata perhari di suatu daerah.
3. Rencana umum tata ruang wilayah untuk mengetahui gambaran kebijakan peruntukan lahan
4. pH meter untuk mengukur tingkat keasaman tanah
Prosedur pelaksanaan:
lakukan pengkajian lahan yang akan digunakan, beberapa hal yang harus dilakuakan adalah, cari tahu tentang adanya tanaman belimbing lokal untuk memastikan bahwa tanaman belimbing dapat tumbuh
di lokasi tersebut; ukur tingkat keasaman tanah dengan menggunakan pH meter; pelajari rencana umum tata ruang wilayah; Pelajari data iklim BMKG untuk wilayah depok dan sekitarnya. Kemudian
lakukan penyesuaian dengan persyaratan tumbuh tanaman belimbing
B. Penentuan waktu tanam
Definisi:
menetapkan waktu tanam yang tepat
Tujuan :
agar diperoleh waktu tanam yang tepat, sehingga tanaman belimbing dapat tumbuh baik diawal pertumbuhannya
Bahan dan alat:
1. Informasisejarah penggunaanpemilikan lahan 2. Informasi ketersediaan sarana produksi bibit, pupuk, pengairan, dll
3. Data iklim BMKG
38
Fungsi:
1. Informasisejarah penggunaanpemilikan lahan untuk mengetahui permasalahan dan situasi terakhir lahan
2. Informasi ketersediaan sarana produksi bibit, pupuk, pengairan, dll untuk mengetahui gambaran kesinambungan suplai sarana produksi
3. Data iklim BMKG untuk mengetahui waktu musim hujan dan tingkat curah hujan
Prosedur pelaksanaan:
Cari informasi saat air tersedia secara alami di lahan atau saat musim hujan tiba. kemudian cari informasi mengenai kebiasaan menanam di lokasi tersebut. Waktu tanam dilakukan ketika
ketersediaan air mencukupi atau disaat musim hujan datang Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan
C. Penyiapan lahan
1. Pembuatan lubang
Definisi:
Membuat lubang tanam sebagai lokasi permanen penempatan bahan tanam bibit tanaman belimbing dan menutupnya.
Tujuan :
Agar diperoleh lubang tanam dengan kondisi kelembaban, kesuburan dan aerasi yang baik bagi pertumbuhan perakaran tanaman.
Bahan dan Alat:
a. Cangkulgarpu b. Pupuk An-Organik NPK dan Pupuk Organik Pupuk Kandang dan Pupuk Daun
c. Embertimbakaleng bekas
Fungsi:
a. Cangkulgarpu untuk melubangi tanah, mencampur pupuk dengan tanah dan memasukkan campuran tanah dan pupuk ke lubang
b. Pupuk An-Organik NPK dan Pupuk Organik Pupuk Kandang dan Pupuk Daun untuk menambah dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
c. Embertimbakaleng bekas untuk mengangkut dan menentukan jumlahtakaran bahan pupuk yang digunakan
Prosedur Pelaksanaan:
Cabut ajir dan tancapkan di sisi lubang yang akan dibuat. Buat lubang dengan dimensi pxlxt 1mx1mx50cm. Letakkan tanah bagian atas di kiri lubang dan tanah bagian bawah di bagian
kanan lubang. Tancapkan ajir pada bagian tengah lubang. Biarkan lubang terbuka selama 2 minggu. Campurkan tanah bagian atas dan bagian bawah dengan 20 kg 1 kaleng minyak
pupuk kandang dan NPK 200gr. Masukkan tanah bagian atas yang telah dicampur pupuk ke bagian dasar lubang dan di ikuti tanah bagian bawah. Biarkan lubang yang telah tertutup sampai
waktu penanaman tiba. Lakukan pencatatan sesuai format yang digunakan
39
2. Pengajiran
Definisi:
Pemasangan tanda pada lokasi lubang tanam belimbing sesuai jarak yang telah ditetapkan.
Tujuan :
Agar diperoleh jarak tanam yang optimum.
Bahan dan Alat:
a. Tali rafia Benang kasur b. Bambu
c. Meteran d. Gergaji
e. Golok Sabit
Fungsi:
a. Tali rafia Benang kasur untuk memandu, membatasi dan meluruskan jarak antar lubang tanam
b. Bambu sebagai bahan ajir c. Meteran sebagai alat ukur
d. Gergaji untuk memotong bambu e. Golok Sabit untuk membelahmeruncingkan bambu
Prosedur Pelaksanaan:
Potong bambu ukuran sepanjang 1 m. Belah tiap potongan bambu menjadi kurang lebih sebesar 2 jari tangan yang sama besar. Runcingkan salah satu ujung bilah bambu tersebut. Ukur jarak
tanam 6x6m. lalu tancapkan ajir pada tempat yang telah ditentukan. Terakhir lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan.
D. Penanaman