PENGUJIAN SISTEM KESIMPULAN SARAN

33

D. PENGUJIAN SISTEM

Pengujian sistem dilakukan dengan melakukan simulasi terhadap input data yang dimasukkan ke dalam basis data kemudian membandingkan hasilnya dengan data yang dimiliki oleh sumber informasi, yaitu Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Pusat Koperasi Pemasaran Buah dan Olahan Belimbing Dewa Kota Depok serta sumber pustaka yang digunakan. Dari hasil pengujian ini, dapat dinyatakan bahwa Sisagribingwa telah dapat menampilkan informasi sesuai dengan data yang sesungguhnya. Selain itu, pengujian sistem juga dilakukan dengan melakukan browsing situs http:www.belimbing-depok.net melalui beberapa web browser yang berbeda. Hasil pengujian dengan beberapa web browser ini menunjukkan bahwa Sisagribingwa dapat dibuka dengan baik dengan menggunakan Mozilla Firefox versi 3 ke atas, Internet Explorer versi 7 ke atas, serta Safari versi 4 ke atas. Pada dasarnya, Sisagribingwa dapat diakses oleh pengguna komputer yang tersambung dengan jaringan internet dari seluruh dunia, karenanya performansi sistem tergantung pada jaringan internet yang tersedia di komputer pengguna.

E. KENDALA DAN KELEMAHAN SISTEM

a. Kendala

Pengembangan agroindustri belimbing dewa di Kota Depok mulai digalakkan sejak tahun 2007 dan komoditas belimbing dewa sendiri diresmikan menjadi ikon Kota Depok pada tahun 2009. Saat ini, Dinas yang menjadi pengampu dan pengawas berjalannya kegiatan pertanian budidaya belimbing dewa dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, sedangkan bidang agroindustri akan diampu oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Namun, hingga saat ini kegiatan pengolahan komoditas belimbing dewa menjadi produk-produk turunannya masih belum terdata dengan baik. Industri pengolahan produk turunan belimbing dewa di Kota Depok masih dilakukan oleh industri skala rumah tangga. Pada Tahun 2009, Pemerintah Kota Depok telah membangun sebuah Pabrik pengolahan minuman belimbing dewa, namun operasionalisasinya masih belum berjalan dikarenakan terkendala biaya operasional dan kekurangan mesin yang dibutuhkan. Ketidaktersediaan data mengenai industri pengolahan belimbing dewa yang akurat menjadi kendala dalam pengembangan sistem informasi belimbing dewa ini. Selain itu, informasi di Dinas Pertanian dan Perikanan khususnya yang terkait dengan pengembangan pertanian belimbing dewa yang terbaru pun tidak tersedia dengan cukup lengkap. Data kelompok tani dan sebaran petani di Kota Depok yang terdapat di Buku Profil Pertanian Belimbing Dewa Kota Depok adalah data pada tahun 2007, sedangkan untuk data terbaru, tidak tersedia dengan detail sebagaimana yang terdapat pada buku tersebut.

b. Kelemahan Sistem

Kelemahan Sisagribingwa yang dikembangkan saat adalah antarmuka administrator dirancang untuk masih menggunakan antar muka PHPmyadmin yang kurang user-friendly bagi seorang administrator yang awam terhadap penggunaan 34 database MySQL. Kelemahan tersebut nantinya akan diperbaiki seiring perkembangan kebutuhan sistem di masa depan. 35

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Rancang bangun sistem informasi mengenai pengembangan agorindustri belimbing dewa yang terdapat di Kota Depok menghasilkan sebuah sistem informasi yang dinamakan Sisagribingwa yang dibangun dengan menggunakan metodologi pendekatan sistem. Pada tahap analisis sistem, terdapat beberapa pihak yang menjadi pelaku dalam Sisagribingwa, yaitu petani belimbing dewa, pemerintah daerah Kota Depok, Pengusaha, masyarakat umum, dan akademisi. Pada tahap perancangan sistem, digunakan Diagram Alir Data untuk merancang aliran informasi pada pada Sisagribingwa serta Diagram Keterhubungan-Entitas untuk merancang model data yang digunakan pada Sisagribingwa. ERD tersebut kemudian di transformasikan menjadi basis data fisik yang terdiri dari dua puluh tabel data. Pada tahap pengujian model data diperoleh kesimpulan model data yang dibangun telah sesuai dan dapat diterapkan. Selanjutnya dilakukan penyusunan aplikasi web dan perancangan antar muka yang dapat menampilkan informasi yang tersedia di dalam basis data fisik sistem kepada pengguna. Pada tahap implementasi sistem, dilakukan pengunggahan sistem ke server world wide web agar sistem informasi yang telah dibangun dapat diakses oleh pengguna di seluruh dunia. Sisagribingwa menghimpun lima paket informasi terkait pengembangan agroindustri belimbing dewa Kota Depok. Kelima paket informasi itu adalah paket informasi budidaya, paket informasi pemasaran, paket informasi industri, paket informasi rekayasa proses dan paket informasi ilmiah. Paket informasi budidaya menghimpun informasi tatacara budidaya, hama dan penyakit, syarat tumbuh, grade budidaya dan kelompok tani. Paket informasi pemasaran menghimpun informasi harga, suplai, dan distribusi serta permintaan dan produksi. Paket informasi industri menghimpun informasi produk dan informasi industri pengolahan. Paket informasi rekayasa proses menyajikan pohon industri belimbing dewa dan diagram alir proses pengolahan produk olahan buah belimbing dewa, sedangkan paket informasi referensi ilmiah menghimpun hasil penelitian terkait komoditas belimbing dewa yang dikembangkan di Kota Depok. Sistem Informasi Agroindustri Belimbing Dewa atau Sisagribingwa Kota Depok dibangun sebagai wahana pusat informasi terpadu terkait pengembangan agroindustri belimbing dewa di Kota Depok. Sisagribingwa dibangun sebagai sistem informasi berbasis web agar dapat diakses oleh masyarakat luas dengan mudah. Sisagribingwa telah dapat diakses secara online melalui jaringan internet di alamat http:www.belimbing-depok.net.

B. SARAN

Sistem informasi agroindustri belimbing dewa ini saat ini masih menggunakan hosting pribadi, di masa depan, sebaiknya Sisagribingwa diletakkan menyatu dengan hosting salah satu badan yang mengampu program pengembangan agroindustri belimbing dewa yaitu Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok atau PKPBDD sehingga lebih mudah dalam hal perawatan sistem. Selain itu diperlukan seorang tenaga administrator 36 yang bertanggung jawab untuk melakukan perawatan dan pembaruan data bagi sistem informasi agroindustri belimbing dewa Kota Depok ini. 37 DAFTAR PUSTAKA Columbia University. 2004. The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition. USA: Columbia University Press. Date CJ. 2004. Pengenalan Sistem Basis Data, Edisi 1. PT. Indeks Group Gramedia, Jakarta. Dinas Kominfo Kota Depok. 2010. Profil Kota Depok. http:www.depok.go.id. [28 juni 2010] Direktorat Budidaya Tanaman Buah. 2006. Standar Prosedur Operasional SPO Belimbing Dewa Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Jakarta: Departemen Pertanian Republik Indonesia. Dinas Pertanian Kota Depok. 2007. Profil Belimbing Potensi Investasi Holtikultura Kota Depok. Depok: Pemerintah Daerah Kota Depok. Jamaran I, Djatna T, dan Junjun PP. 1998. Pengembangan Prototipe Sistem Informasi Agroindustri Kopi Indonesia. Jurnal Teknologi Industri Pertanian Volume 9 2: 93-100. Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem, Meningkatkan Mutu Dan Efektivitas Manajemen. IPB Press, Bogor. Fathansyah. 2004. Basis Data. Informatika. Bandung. GNU GPLver3. 2007. GNU General Public License. http:www.gnu.orglicensesgpl-3.0.txt. [31 Januari 2011] Haris A. 2008. Strategi Pemasaran Belimbing Manis Averrhoa carambola L. di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hartisari. 2007. Sistem Dinamik:Konsep Sistem dan Permodelan untuk Industri dan Lingkungan. Seameo Biotrop. Bogor. Junaedi F. 2005. Panduan Lengkap Pemrograman HTML. E-media Solusindo, Yogyakarta. Kadir A. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP Revisi. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Marimin. 1993. Laporan Kemajuan Proyek Hibah Bersaing Perguruan Tinggi, Pengembangan Sistem Informasi Agroindustri. [laporan penelitian]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo, Jakarta. Marimin. 2005. Teori Dan Aplikasi Sistem Pakar Dalam Teknologi Manajerial. IPB Press, Bogor. Marimin, Tanjung H, dan Prabowo H. 2006. Sistem Informasi Sumberdaya Manusia. Grasindo, Jakarta. McLeod R, dan Schell GP. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Indeks, Jakarta. McNamara C. 2006. Field Guide to Consulting and Organizational Development: A Collaborative and Systems Approach to Performance, Change and Learning. USA: Authenticity Consulting, LLC. Nakasone HY and Paull RE. 1998. Tropical Fruits. New York: CAB International. Nalurita S. 2008. Analisis Efisiensi Pemasaran Belimbing Dewa di Kecamatan Pancoranmas Kota Depok, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. O‟Brien JA. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. O‟Brien JA, and Maracas GM. 2009. Management Information System: 9 th edition. USA: McGraw HillIrwin. Prasetyo DD. 2003. Administrasi Database Server MySQL. Elex Media Komputindo, Jakarta. Post GV and Anderson DL. 2003. Management Information System: Solving Business Problems with Information Technology. USA: McGraw HillIrwin. Solichin A. 2010. Mysql 5, Dari Pemula Hingga Mahir. Universitas Budi Luhur, Jakarta. 38 Sidik B. 2003. Mysql Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web. Penerbit Informatika, Bandung. Sidik B, dan Pohan HI. 2002. Pemrograman Web dengan HTML. Informatika, Bandung. Whitten JL, Bentley LD, and Dittman KC. 2001. Systems Analysis and Design Methods, 5 th Edition. USA: McGrawHill Companies Inc. Winardi J. 2005. Pemikiran Sistemik Dalam Bidang Organisasi Dan Manajemen. Rajawali Press, Jakarta. XHTML2 Working Group.

2010. XHTML2

Working Group Home Page. http:www.w3.orgMarkUp. [20 desember 2010]. 39 LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Hasil perancangan model data Sisagribingwa dalam bentuk ERD Keterangan: = Entitas = Relasi = Atribut entitas x, x = Kardinalitas = Spesialisasigeneralisasi 41 Lampiran 3. Hasil perancangan basis data fisik Sisagribingwa menggunakan MySQL 37 Lampiran 2. Tabel-tabel pada basis data fisik Sisagribingwa 38 Lampiran 4. Organisme pengganggu tanaman belimbing dewa Nama Organisme Pengganggu Gejala dan tanda-tanda serangan Pengendalian Lalat Buah Batrocero carambolae Dewasa Bertelur di dalam buah bungkus buah 3-4 minggu setelah buah terbenuk. Buah yang terserang penyakit atau jatuh, dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kantung plastik lalu dibenamkan di dalam tanah sedala 30cm atau dibakar. Gunakan hydrolisate dicampur insektisida sistemik atau kontak seperti dimethoate, malathion, fenthion atau maldison sesuai dosis, waktu dan teknis pemakaian yang dianjurkan. Gunakan perangkap lalat buah dengan memakai zat yang disebut feromon yaitu metil eugenol Petrogenol 800 L. sumber metil eugenol antara lain minyak dari tanaman selasih dan tanaman melaleuka. Pemakaian bahan campuran metil eugenol dari dari sumber Petrogenol 800 L dengan pestisida berbahan aktif monokrotofos sebanyak 0,5 ml yang diteteskan pada kapas. Kerapatan perangkap 20-25 buahha. Larva yang menetas memakan isi buah. Akhirnya buah menjadi busuk dan gugur Jamur Upas Upasita salminicolor Menyerang pada batang atau cabang yang kulitnya berwarna cokelat dan belum membentuk lapisan gabus tebal. Serangan yang berat mengakibatkan batang mongering dan lapuk Penyemprotan atau dengan pengolesan cabang sakit dengan fungisida Bubur Bordeaux 1 1 kg sulfat tembaga atau terusi; 1,25 kg kapur tohor; 100 liter air; atau Calixin 5. Selain itu juga bisa digunakan Topsin dengan Kapur maupun fungisida seperti Benlate. Bercak Daun cercospora Cercospora averrhoae Menyerang daun, tangkai daun dan batang muda. Penyakit ini menyebabkan terjadinya bercak- bercak klorotik pada daun dengan tepi daun berwarna cokelat tua dan ungu. Serangan yang hebat menyebabkan daun kuning hingga rontok penyemprotan fungisida kaptafol atau fungisida lain berbahan aktif oksiklorida tembaga seperti Difolatan dan lain-lain. 39 Lampiran 5. Syarat tumbuh belimbing dewa 1. Iklim a. Untuk pertumbuhan dibutuhkan keadaan angin yang tidak terlalu kencang, karena dapat menyebabkan gugurnya bunga atau buah. b. Curah hujan sedang, di daerah yang curah hujannya tinggi seringkali menyebabkan gugurnya bunga dan buah, sehingga produksinya akan rendah. c. Tempat tanamnya terbuka dan mendapat sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran 45 –50 , namun juga toleran terhadap naungan tempat terlindung. Tingkat produksi maksimum didapatkan pada daerah dengan penyinaran matahari langsung selama 2000 jamtahun. d. Suhu ideal untuk perkembangan daun dan buah belimbing adalah antara 21°C sampai 32°C, atau di daerah dengan 6 –12 bulan basah dan 0–6 bulan keing, namun paling baik di daerah yang mempunyai 7,5 bulan basah dan 4,5 bulan kering. 2. Media Tanam a. Hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok pula untuk tanaman belimbing. Tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik. b. Derajat keasaman tanah untuk tanaman belimbing yaitu memiliki pH 5,5 –7,5. c. Kandungan air dalam tanah atau kedalaman air tanah antara 50 –200 cm dibawah permukaan tanah. 3. Ketinggian Tempat a. Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. 40 Lampiran 6. Tingkat hasil budidaya yang diharapkan dengan diterapkannya SPO Target mutu yang diharapkan diperoleh dengan menerapkan tatacara budidaya sesuai dengan Standar Prosedur Operasi yang telah disusun dari mutu belimbing dewa Kota Depok dapat dibagi ke dalam 3 tiga aspek, yaitu : A. Produktivitaspohontahun: 1. Umur 5 tahun : 100 kgpohontahun 4 kali panen 2. Umur 5 tahun : 200 kgpohontahun 4 kali panen 3. Umur 10-15 tahun: 400 kgpohontahun 4 kali panen 4. Umur 15 tahun : 600 kgpohontahun 4 kali panen B. Mutu buah hasil panen: 1. Tidak cacat 2. Bebas cemaran fisik tanah, kotoran 3. Bebas cemaran OPT embun jelaga, lalat buah 4. Bebas cemaran pestisida 5. Ukuran buah seragam 6. Tidak memar 7. Warna seragam sesuai umur panen dan varietas 8. Bentuk seragam C. Proporsi kelas buah hasil panen berdasarkan berat buah dan atau jumlah buah per kilogram dari setiap pohon: 1. Kelas A buah dengan berat 500 grbuah : 15 2. Kelas B buah dengan berat 400 grbuah : 35 3. Kelas C buah dengan berat 300 grbuah : 50 37 Lampiran 7. Kelompok-kelompok tani belimbing dewa yang terdapat di Kota Depok Nama Poktan Lokasi Kecamatan Luas Kebun ha Jumlah Anggota orang Kapasitas Panen Populasi Tanaman KetuaCP No. telp Maju Bersama Kelurahan Tugu, RT 10-11 Cimanggis 76 2940 Yasin Ciampeun Jaya Kelurahan Cimpauen Cimanggis 3 200 Banjarsari Kelurahan Cilangkap Cimanggis 2 183 H. Karta Wijaya Banjaran Pucung Jaya Kelurahan Cilangkap Cimanggis 4 470 H. Bonen Juang Tani Kelurahan Pasir Gunung Selatan Cimanggis 8 128 H. Mamad Bakti Jaya Kelurahan Bakti Jaya Sukmajaya 10 281 H. Saim Layung Sari Kelurahan Cipayung Pancoran Mas 30 771 Marulloh Kali Licin Kelurahan Pancoran Mas Pancoran Mas 26 1120 Nanang Laris Jaya 1 Kelurahan Mampang Pancoran Mas 43 1860 Adul RJB Rawa Denok Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Pancoran Mas 29 2823 Mahmud Dewi Merah Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Pancoran Mas 26 859 Hamid Sari Jaya Kelurahan Rangkapan Jaya Pancoran Mas 40 1987 Sabil Cipayung Jaya Kelurahan Cipayung Jaya Pancoran Mas 20 1140 Mad Rohim Subur Makmur Kelurahan Pondok Cina Beji 32 1169 H. Amat Tohir Alam Lestari 2 Kelurahan Kukusan Beji 13 361 H. Sain Tunas Mekar 1 Kelurahan Krukut Limo 15 1163 Misan Tunas Mekar 2 Kelurahan Limo Limo 10 1163 Basuni Sakati Makmur Kelurahan Pasir Putih Sawangan 64 4055 H. Syahdan Tunas Makmur Kelurahan Sawangan Baru Sawangan 11 655 Jaini Mekar Sari 1 Kelurahan Bojong Sari Baru Sawangan 5 138 H. Derohman 20 kelompok tani 467 orang 23466 tonthn 37 Lampiran 8. Perkembangan harga belimbing depok tahun 2009 dan 2010 rupiah A. Harga tahun 2009 Bulan Harga Jual Harga Beli Januari 9,000 5,000 Februari 10,000 5,500 Maret 10,000 6,000 April 10,000 5,500 Mei 10,000 5,000 Juni 10,000 5,000 Juli 10,000 6,700 Agustus 10,000 5,600 September 10,500 5,500 Oktober 11,500 6,000 November 11,000 6,000 Desember 10,500 6,000

B. Harga tahun 2010