WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ANALISIS KEBUTUHAN DAN IDENTIFIKASI SISTEM

13

4. Rancangan Solusi

Sistem informasi yang dibangun dirancang berbasis web, sehingga dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas. Sistem informasi yang dibangun akan mencakup informasi-informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dari berbagai elemen. Selain itu sistem dibangun dengan menggunakan PHP sehingga dapat bersifat dinamis dan menarik perhatian pengguna. Setidaknya ada lima paket informasi yang akan disediakan di dalam sistem informasi yang dibangun, kelima informasi tersebut adalah informasi terkait budidaya, informasi terkait industri pengolahan dan produk olahan buah belimbing dewa, informasi pemasaran komoditas belimbing dewa, informasi rekayasa proses dalam industri pengolahan belimbing dewa, serta informasi tulisan ilmiah serta hasil penelitian yang membahas tentang belimbing dewa di Kota Depok.

5. Implementasi Solusi

Pada tahap implementasi solusi, berbagai rancangan solusi yang telah dibuat diimplementasikan dalam sebuah paket sistem informasi yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. Sistem terdiri dari beberapa komponen yang membentuk sistem, komponen-komponen tersebut dibangun dengan perangkat-perangkat yang dapat digunakan untuk membangun setiap komponen. Untuk merancang aliran informasi dalam sistem digunakan Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram DFD, untuk merancang model data digunakan Entity-Relationship Diagram ERD, sedangakn untuk membuat basis data fisik digunakan sistem manajemen basis data MySQL. Antarmuka pengguna dibangun dengan bantuan perangkat lunak Adobe Dreamweaver CS3 dengan bahasa pemrograman web PHP, sedangkan antarmuka administrator menggunakan halaman antarmuka PHPMyAdmin. Selain itu juga digunakan paket XAMPP sebagai perangkat pembantu dalam melakukan uji coba sistem secara offline dan FileZilla sebagai perangkat File Transfer Protocol FTP untuk memunggah sistem ke server web online.

C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kota Depok, dengan melibatkan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Pusat Koperasi Pemasaran Buah dan Olahan Belimbing Dewa Kota Depok, serta Petani Belimbing Dewa serta institusi lainnya yang berkepentingan terhadap pengembangan agroindustri belimbing dewa di Kota Depok. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga September tahun 2010.

D. TATA LAKSANA

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data primer merupakan hasil observasi lapang dan wawancara dengan narasumber yang berasal dari instansi dan lembaga terkait dengan pengembangan agroindustri belimbing dewa Kota 14 Depok, dalam hal ini adalah pejabat terkait di lingkungan sub bidang tanaman pangan dan hortikultura Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Pengurus Pusat Koperasi Pemasaran Buah dan Olahan Belimbing Dewa Depok PKPBDD, serta petani belimbing dewa di Kota Depok. Data Sekunder diperoleh melalui studi pustaka, buku Profil Belimbing Depok yang diterbitkan oleh Dinas Pertanian Kota Depok, Standar Prosedur Operasional Budidaya Belimbing Dewa Kota Depok yang diterbitkan oleh Departemen Pertanian Republik Indonesia serta data penjualan produk dan buah belimbing yang berasal dari PKPBDD.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder yang berasal dari instansi-instansi yang terkait dengan pengembangan agroindustr belimbing dewa di Kota Depok, selain itu juga dengan mempelajari data dan informasi yang terdapat pada sumber rujukan dan literatur yang berhubungan dengan komoditas belimbing dewa serta pengembangan sistem informasi. b. Observasi Lapang Observasi dilakukan dengan mengunjungi lokasi budidaya belimbing dewa serta lokasi pemasaran belimbing dewa Depok, baik yang terdapat di Kota Depok maupun di luar Kota Depok. c. Wawancara Wawancara dilakukan kepada pejabat terkait di lingkungan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok khususnya sub bidang tanaman pangan dan holtikurtura, pengurus PKPBDD, serta petani belimbing dewa Kota Depok. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sistem serta arah pengembangan sistem yang dilakukan.

3. Perancangan Sistem

a. Sistem Manajemen Basis Data Sistem manajemen basis data merupakan komponen utama penyimpanan data yang digunakan dalam sistem informasi yang dikembangkan untuk dapat ditampilkan kepada pengguna. Perancangan sistem manajemen basis data diawali dengan penyusunan model data dengan menggunakan Diagram Keterkaitan-Entitas atau Entity-Relationship Diagram ERD yang selanjutnya ditransformasikan menjadi basis data fisik yang dibangun dengan menggunakan perangkat sistem basis data MySQL. 15 b. Antarmuka Sistem Antarmuka sistem merupakan bagian dari sistem yang lansung berhubungan dengan pengguna. Pada antarmuka sistem inilah pengguna akan melakukan pemilihan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan kemudian perintah pengiriman informasi yang dibutuhkan tersebut akan dikirimkan kepada sistem untuk dapat ditampilkan. Perncangan antarmuka sistem dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamweaver CS3.

4. Verifikasi Sistem

Verifikasi sistem dilakukan dengan memasukkan data dan melihat hasil keluaran yang dihasilkan sistem terhadap data yang dimasukkan tersebut. Verifikasi dilakukan untuk menguji apakah sistem dapat memberikan hasil keluaran sesuai dengan yang diharapkan.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan melakukan uji terhadap kinerja Sistem Informasi Agroindustri Belimbing Dewa Depok. Aspek-aspek yang dievaluasi adalah performansi sistem, kemampuan sistem menampilkan paket informasi yang disediakan, kompatibilitas sistem terhadap perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan halaman web web browser serta pelacakan terhadap kemungkinan adanya kesalahan pengkodean program pada sistem. 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS KEBUTUHAN DAN IDENTIFIKASI SISTEM

Pada tahap awal pengembangan sistem informasi agroindustri belimbing dewa Kota Depok, dilakukan analisis terhadap kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Menurut Marimin 2004, analisis kebutuhan merupakan permulaan pengkajian dari suatu sistem. Analisis ini akan dinyatakan dalam kebutuhan-kebutuhan yang ada, baru kemudian dilakukan tahapan pengembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang dideskripsikan. Analisis kebutuhan ini selalu menyangkut interaksi antara respon yang timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Analisis ini dapat meliputi hasil survei, pendapat ahli, diskusi, observasi lapang dan sebagainya. Pelaku-pelaku yang terkait dengan sistem informasi yang akan dikembangkan mencakup pemerintah daerah Kota Depok, petani belimbing dewa, pengusaha, masyarakat umum selakuk konsumen, dan akademisi. Pada tahap ini didapatkan kebutuhan terhadap sistem informasi belimbing dewa Kota Depok pada setiap pelaku yang adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil analisis kebutuhan sistem No. Pelaku Kebutuhan 1 Konsumen Produk yang terjamin mutunya 2 Pemerintah Peningkatan nilai investasi Sosialisasi kebijakan 3 Pengusaha Promosi kegiatan usaha Peningkatan tingkat penjualan produk 4 Petani Belimbing Peningkatan hasil produksi buah belimbing dewa Tata cara budidaya belimbing dewa yang baik 5 Akademisi Informasi mengenai hasil publikasi ilmiah tentang belimbing dewa Setelah diketahui kebutuhan-kebutuhan terhadap sistem informasi yang akan dikembangkan, dilakukan identifikasi sistem yang akan dikembangkan. Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan- kebutuhan tersebut Eriyatno 1999. Pada tahap ini, pengkaji sistem mencoba memahami mekanisme yang terjadi dalam sistem. Hal ini dimaksudkan untuk mengenali hubungan antara “pernyataan kebutuhan” dengan “pernyataan masalah” yang harus diselesaikan dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut Hartisari 2007. Selanjutnya dapat ditentukan input dan output dari sistem informasi belimbing dewa Kota Depok. Input dan output dari Sisagribingwa dapat dilihat di dalam diagram input-output yang terdapat pada Gambar 3. 17 Gambar 3. Diagram input-output Sistem Informasi Agroindustri Belimbing Dewa Depok Industri Pengelompokkan data Seleksi data Pemasukan data Pengolahan data Penyimpanan Budidaya Pemasaran Pengumpulan Rekayasa proses Publikasi ilmiah Informasi tatacara budidaya Informasi hama dan penyakit Informasi syarat tumbuh Informasi hasil yang diharapkan Informasi harga Informasi suplai dan distribusi Informasi tk. Permintaan dan produksi Informasi produk olahan Informasi industri Informasi pohon industri Informasi cara pengolahan Informasi publikasi ilmiah KEGIATAN INPUT OUTPUT SISAGRIBING 18

B. PERANCANGAN SISTEM