PENDAHULUAN Pembersihan, sortasi, dan grading

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Buah naga merupakan salah satu jenis tanaman buah yang memiliki daya tarik tersendiri dimana buah tersebut memiliki rasa yang khas yaitu kombinasi unik antara manis dan asam menyegarkan. Pada umumnya buah naga dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga dikarenakan kandungan air yang cukup tinggi, yaitu sebesar 83 dan dengan kadar gula mencapai 18 briks. Selain itu, buahnya mengandung zat-zat yang berkhasiat menurunkan kolesterol, menyeimbangkan kadar gula dalam darah, membantu menjaga kesehatan mulut, mencegah keputihan, mencegah kanker usus, menguatkan fungsi ginjal, meningkatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata serta dapat meringankan keluhan sembelit Hardjadinata, 2010. Kandungan nutrisi buah naga dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan nutisi 100 gram buah naga merah Komponen Kadar Air mg 82.5 - 83.0 Protein g 0.16 - 0.23 Lemak g 0.21 - 0.61 Serat g 0.7 - 0.9 Karoten mg 0.005 - 0.012 Kalsium mg 6.3 - 8.8 Fosfor mg 30.2 - 36.1 Besi mg 0.55 - 0.65 Vitamin B1 mg 0.28 - 0.30 Vitamin B2 mg 0.043 - 0.045 Vitamin B3 mg 0.297 - 0.43 Vitamin C mg 8 - 9 Niasin mg 1.297 - 1.300 Tiamin mg 0.28 - 0.30 Riboflavin mg 0.043 -0.044 Sumber : Ta ies 2005 iwan Food Industry Development Research Authorit Sepintas, tanaman buah naga tampak aneh karena tanamannya seperti kaktus tapi bisa menghasilkan buah yang dapat dimakan. Hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan keluarga tanaman kaktus lainnya yang berduri lebat dan tidak menghasilkan buah. Keunikan lainnya, tanaman ini tidak memerlukan perawatan khusus mulai penanaman hingga menghasilkan buah. Tanaman buah naga hanya memerlukan media tanam berupa tanah, pasir dan pupuk organik atau pupuk kandang serta tidak memerlukan banyak air dalam pemeliharaan sehingga curah hujan yang tinggi justru tidak menguntungkan bagi tamanan ini karena dapat mengakibatkan kerusakan dan pembusukan. Buah naga belum lama dikenal, dibudidayakan, dan diusahakan di Indonesia. Tanaman dengan buah berwarna merah dan bersisik hijau ini merupakan pendatang baru bagi dunia pertanian di Indonesia dan merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan dan pengembangan tanaman buah naga sangat bagus dibudidayakan di daerah tropis seperti di Indonesia. Setelah cukup berkembangnya informasi mengenai khasiat buah naga, pemasaran buah ini menjadi tidak terhambat bahkan bila dilihat dari produksi dan penjualan di supermarket sering terjadi kekosongan supply buah naga. Penyebabnya ialah luas areal penanaman yang tergolong masih sedikit. Buah naga mampu bertahan hingga 10 hari pada suhu ruang Zee, 2004 dan untuk memperpanjang masa simpan buah ini, diperlukan kondisi tertentu namun tetap memperhatikan mutu buah saat dan setelah penyimpanan. Salah satu teknologi yang digunakan adalah dengan pengemasan atmosfer termodifikasi yang dikombinasikan dengan penyimpanan dingin. Dalam rangka upaya memperpanjang umur simpan dan mempertahankan mutu buah naga perlu adanya pengetahuan mengenai karakterisitik pasca panen buah naga karena hingga saat ini karakteristik pasca panennya belum banyak diketahui. Oleh karena itu pada penelitian ini juga akan dilakukan dilakukan mengenai studi kareakteristik pasca panen buah naga.

B. Tujuan