Jumlah Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah Asal Usul Tempat Tinggal

38 Tabel 5. Jumlah dan Persentase Responden di Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Bukit Duri Menurut Status Perkawinan, Tahun 2010 Status Perkawinan Jumlah N Belum kawin 11 26,19 Kawin 28 66,67 Cerai hidup 2 4,76 Cerai mati 1 2,38 Jumlah 42 100 Sebagian besar 66,67 responden berstatus kawin. Namun, kenyataanya dalam kalangan komunitas kumuh perkotaan di bantaran Sungai Ciliwung masih dijumpai sebanyak 7,14 persen responden berstatus cerai, baik cerai mati maupun cerai hidup. Dengan demikian, perceraian terutama cerai hidup juga dialami masyarakat golongan ekonomi lemah tidak hanya dialami masyarakat golongan ekonomi atas.

5.4. Jumlah Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah

Anggota rumah tangga adalah semua orang yang bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu dilakukan wawancara maupun yang sementara tidak ada. Kepadatan penduduk dapat diidentifikasi dari jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Menurut BKKBN, keluarga dibagi menjadi tiga ketegori yaitu 1 keluarga kecil yang terdiri kurang dari empat anggota keluarga; 2 keluarga sedang yang terdiri dari lima sampai enam anggota keluarga; dan 3 keluarga besar yang terdiri dari lebih dari sama dengan tujuh anggota keluarga. Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden di Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Bukit Duri Menurut Jumlah Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah, Tahun 2010 Jumlah Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah jiwa Jumlah N ≤ 4 21 50 5-6 12 28,6 ≥ 7 9 21,4 Jumlah 42 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50 persen komunitas termasuk dalam ketegori keluarga kecil dengan dua anak. Dengan demikian dalam satu rumah dihuni oleh kurang dari sama dengan empat orang. Namun, ada 39 sebanyak 50 persen responden menghuni tempat tinggalnya lebih dari empat orang. Artinya, tingginya tingkat kepadatan komunitas kumuh perkotaan yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung turut serta menambah kepadatan penduduk Kota Jakarta

5.5. Asal Usul Tempat Tinggal

Komunitas kumuh perkotaan yang tinggal di bantaran sungai terdiri dari penduduk asli dan pendatang dari luar Jakarta, diantaranya dari Jawa dan Sumatra. Asal usul tempat tinggal responden dapat dilihat di Tabel 7. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden di Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Bukit Duri Menurut Asal Usul Tempat Tinggal, Tahun 2010 Asal Usul Tempat Tinggal Jumlah N Asli 28 66,7 Pendatang 14 33,3 Jumlah 42 100 Pemukiman kumuh di bantaran Sungai Ciliwung merupakan daerah urban. Namun, sebagian besar 66,7 masih dihuni oleh penduduk asli sedangkan 33,3 persen dihuni oleh pendatang dari daerah di luar Kota Jakarta. Keberadaan pendatang menjadi “magnet” bagi sanak saudara yang tinggal di kampung halaman untuk turut mengadu nasib di ibukota. Oleh karena itu, tidak heran dalam satu rumah terdiri dari lebih satu keluaga. Saat ini semakin banyak masyarakat yang tinggal di kawasan pingggiran karena semakin sedikitnya ruang di Jakarta yang dapat dijadikan tempat tinggal. Apalagi bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki. Mobilitas penduduk yang tinggi juga terlihat dalam komunitas yang diteliti dalam penelitian ini. Fenomena ini menyebabkan aparat pemerintahan desa tingkat RT tidak memiliki daftar Kepala Keluarga terbaru yang saat ini bertempat tinggal di wilayah RT tersebut. Berikut pemaparan salah satu aparat pemerintahan desa tingkat RT: “ Masyarakat di sini susah diitaksir jumlahnya karena di sini tergolong daerah urban. Artinya cepat datan, juga cepat pergi.” MLY, 38 tahun 40

5.6. LamaTinggal