84
dari pasar Mester, pasar Atas, pasar Kampung Pulo, dan pasar puteran, kotoran sapi dari peternakan di Pengadekan Cikopo, sekam bakar dari toko bunga, tanah
super dari galian tanah merah di penggalian BKT Banjir Kanal Timur.
8.1.3. Evaluasi 8.1.3.1. Pihak yang terlibat
Komunitas
Komunitas pernah dilibatkan dalam rapat evaluasi program yang diselenggarakan di sekretariat Ciliwung Merdeka. Namun, dalam rapat sebagian
besar dihadiri perwakilan RT dan para fasilitator program dari CIliwung Merdeka.
Ciliwung Merdeka
Ciliwung Merdeka hampir mendominasi peran dalam tahap evaluasi program. Pengambilan keputusan mengenai hasil evaluasi program menjadi hak
Ciliwung Merdeka yang selanjutnya diberitahukan kepada komunitas secara langsung, tetapi tidak menutup kemungkinan Ciliwung Merdeka mendapat
masukan dari komunitas. Namun, untuk pengambilan keputusan tetap di tangan Ciliwung Merdeka.
8.1.3.2. Proses keterlibatan
Evaluasi adalah kegiatan pemantauan selama program pengelolaan sampah organik berlangsung. Kegiatan evaluasi biasa dilakukan oleh Ciliwung Merdeka
dengan melaksanakan rapat internal dengan para perwakilan RT dan kadangkala juga dihadiri oleh beberapa warga RT.
Gambar 20. Tingkat Partisipasi Responden dalam Evaluasi Program
14,3 21,4
23,8 26,2
11,9 2,4
2 4
6 8
10 12
Jum lah Responden
Tingkat Partisipasi
85
Berdasar Gambar 20. dapat diketahui bahwa derajat kekuasaaan responden dalam evaluasi program pengelolaan sampah organik sampai pada
tahap placation. Sudah terjadi komunikasi dua arah Ciliwung Merdeka dan komunitas meskipun hanya koordinator RT yang terlibat dalam rapat evaluasi
internal program. Hasil evaluasi dihasilkan dalam rapat internal Ciliwung Merdeka. Jadi, pengambil keputusan dalam rapat evaluasi adalah Ciliwung
Merdeka. Selanjutnya hasil evaluasi disampaikan secara searah kepada komunitas secara luas. Dengan demikian, koordinator RT yang menjadi perwakilan
komunitas dalam melakukan evaluasi program. Hal ini dirasa efektif karena komunitas biasanya sudah menyampaikan kepada koordinator RT tentang apa saja
permasalahan dan perkembangan program. Komunitas masih awam untuk berpartisipasi dalam program
pemberdayaan yang bergerak di bidang penyelamatan lingkungan. Oleh karena itu, komunitas masih mendapat pendampingan secara intensif dari Ciliwung
Merdeka dan komunitas belum bisa melepaskan ketergantungan dengan organisasi kemasyarakatan ini.
Berdasar hasil evaluasi sampai saat ini, kendala dalam program ialah masih ada sebagian warga yang belum sadar akan pemilahan sampah. Sekitar 75
persen warga sudah sadar memilah sampah antara sampah organik dan anorganik yang diletakan dalam tempat sampahnya masing-masing. Selain itu juga
kesadaran warga yang mau mengumpulkan sampah masih belum 100 persen. Warga beranggapan ketidakpraktisan melalui sistem tabungan sampah yang tidak
dapat langsung mendapatkan hasilnya karena harus menunggu pembayarannya sampai sekitar 3 bulan.
Dalam teknis pelaksanaannya warga semakin berkurang jumlahnya yang mengikuti kegiatan produksi karena alasan kesibukan masing-masing. Selain itu
ialah kesadaran dari setiap RT yang enggan untuk mengumpulkan uang sebesar Rp 100 ribu setiap bulannya untuk biaya pengangkutan sampah yang sudah tidak
bermanfaat lagi ke TPA di Tebet. Kurang lebih selama dua bulan ini September- Oktober pengangkutan sampah ke TPA terhenti.
86
8.1.4. Menikmati hasil 8.1.4.1. Pihak yang terlibat