73
7.4. Ikhtisar
7.4.1. Hubungan Antara Tingkat Kemauan dengan Tingkat Partisipasi
Program Pengelolaan Sampah Organik di Bantaran Sungai Ciliwung Tahun 2010
Berikut hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara tingkat kemauan dengan tingkat partisipasi
H
1
= Ada hubungan signifikan antara tingkat kemauan dengan tingkat partisipasi Hasil uji korelasi Rank Spearman diperoleh nilai Asymp Sig. 2-tailed
hitung sebesar 0.115 α 0.05 sehingga H
1
diterima dan Ho ditolak. Jadi, ada hubungan signifikan antara tingkat kemauan dengan tingkat partisipasi.
Nilai koefisien korelasi Correlation Coefficient hitung diperoleh sebesar 0.390
α 0.5. Hal ini menunjukkan lemahnya hubungan antara tingkat kemauan dengan tingkat partisipasi.
Tabel 35. Hubungan Tingkat Kemauan dengan Tingkat Partisipasi Program Pengelolaan Sampah Organik di Bantaran Sungai Ciliwung, Tahun
2010
Tingkat Partisipasi Tingkat Kemauan
Tinggi Rendah N N
Terlibat 31 96,9
7 70
Tidak terlibat 1
3,1 3
30
Total 32 100
10 100
Berdasar Tabel 35. responden yang cenderung memiliki tingkat kemauan tinggi maka cenderung terlibat dalam program pengelolaan sampah organik
dibanding responden yang memiliki tingkat kemauan rendah. Begitu juga dengan responden yang cenderung memiliki tingkat kemauan rendah maka cenderung
tidak terlibat dalam program pengelolaan sampah organik. Komunitas slum area yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung memiliki
keinginan untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungannya melalui program pengelolaan sampah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
komunitas sudah memenuhi persyaratan pada tahap awal untuk terlibat dalam program pengelolaan sampah organik. Karena dari ranah kognitif saja sudah
menunjukkan adanya tingkat kemauan yang tinggi. Terlihat dari pemahaman
74
komunitas akan kesadaran menjaga lingkungan dan respon positif terhadap upaya pengelolaan lingkungan melalui program pengelolaan sampah organik.
7.4.2. Hubungan Antara Tingkat Kemampuan dengan Tingkat Partisipasi
Program Pengelolaan Sampah Organik di Bantaran Sungai Ciliwung Tahun 2010
Berikut hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara tingkat kemampuan dengan tingkat
partisipasi H
1
= Ada hubungan signifikan antara tingkat kemampuan dengan tingkat partisipasi
Hasil uji korelasi Rank Spearman diperoleh nilai Asymp Sig. 2-tailed hitung sebesar 0.507
α 0.05 sehingga Ho diterima dan H
1
ditolak. Jadi, tidak ada hubungan signifikan antara tingkat kemampuan dengan tingkat partisipasi.
Nilai koefisien korelasi Correlation Coefficient hitung diperoleh sebesar 0.105
α 0.5. Hal ini menunjukkan lemahnya hubungan antara tingkat kemampuan dengan tingkat partisipasi.
Tabel 36. Hubungan Tingkat Kemampuan dengan Tingkat Partisipasi Program Pengelolaan Sampah Organik di Bantaran Sungai Ciliwung, Tahun
2010
Tingkat Partisipasi Tingkat Kemampuan
Tinggi Rendah N
N Terlibat 4
100 34
89,5 Tidak terlibat
4 10,5
Total 4 100
38 100
Berdasar Tabel 36. responden yang cenderung memiliki tingkat kemampuan tinggi maka semakin terlibat dalam program pengelolaan sampah
organik dibanding responden yang memiliki tingkat kemauan yang rendah. Begitu juga dengan responden yang cenderung memiliki tingkat kemampuan rendah
cenderung tidak terlibat dalam program pengelolaan sampah organik. Hal ini menunjukkan bahwa komunitas slum area yang tinggal di bantaran
Sungai Ciliwung memiliki kemampuan tinggi dengan bekal pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dalam bidang pembuatan kompos yang dimiliki sebelum
mendapat pendampingan program serta ketersediaan waktu yang dimiliki untuk
75
berpartisipasi dalam program. Dengan demikian, dari ranah kognitif dan psikomotor dan sumber daya waktu yang dimiliki komunitas, dapat disimpulkan
bahwa komunitas sudah memenuhi persyaratan untuk terlibat dalam program pengelolaan sampah organik.
7.4.3. Hubungan Antara Tingkat Kesempatan dengan Tingkat Partisipasi