Kualitas Perairan Kondisi Biofisik 1. Kondisi Terumbu Karang

1. Pulau Siompu

Hasil penelitian penutupan substrat dasar pada 5 stasiun di Pulau Siompu dengan kedalaman antara 3 – 10 meter. Berdasarkan pengamatan pada stasiun 1 sampai dengan stasiun 5 penutupan karang hidup antara 0.67 - 71.00 . Penutupan karang hidup terbesar pada stasiun 4 sebesar 71.00 dan persentase penutupan karang hidup terkecil di jumpai pada stasiun 5 sebesar 0.67 . Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Persentase penutupan karang hidup karang keras, karang lunak dan biota lain di Pulau Siompu Stasiun Karang Keras Karang lunak Persentase Penutupan Kategori Kondisi 1 41.99 2.00 43.99 Sedang 2 29.17 3.83 33.00 Sedang 3 18.68 7.50 26.18 Sedang 4 67.66 3.34 71.00 Baik 5 0.67 0.00 0.67 Buruk Sumber : Data primer diolah 2010 Stasiun 1 terletak pada posisi 05 º 38 01 LS dan 122 º 30 13 BT dijumpai persentase penutupan karang hidup 43.99, terdiri dari Acropora 0.66, non Acropora 41.33, dan Soft coral 2.00. Kategori lain yang cukup tinggi di lokasi transek adalah Dead coral karang mati dan sand pasir masing –masing 18.17 dan 18.50. Karang mati sebesar 18.17 sejalan dengan patahan karang mati rubble sebesar 16.67. Gambar 10. Secara visual kondisi rerata persentase penutupan karang hidup di stasiun 1 berdasarkan lifeform di kategori sedang. Gomez dan Alcala 1978, Gomez dan Yap 1988 persentase penutupan karang sedang antara 25 – 49.9. Pada stasiun 1 persentase penutupan karang hidup dikategorikan sedang tetapi memiliki variasi lifeform cukup besar yaitu Coral Encruising, Coral Branching, Coral heliopora, Coral massive, Coral submassive Lampiran 2. Kategori karang menurut lifeform Analisis indeks mortalitas karang pada stasiun 1 memiliki nilai 0.45, maka rasio kematian karang kecil atau tingkat kesehatan karang tinggi. Selanjutnya Fachrul 2007 mengatakan kesehatan karang yang mendekati nilai 0 adalah rasio kematian karang kecil tingkat kesehatan karang tinggi dan apabila mendekati nilai 1 tingkat kesehatan karang rendah atau rasio kematian karang yang besar. Gambar 10. Persentase tutupan untuk masing-masing kategori biota dan substrat Pulau Siompu Stasiun 2 terletak pada koordinat 05 º 39 02 LS dan 122 º 29 40 BT di jumpai penutupan karang hidup sebesar 33.00, yang terdiri dari Acropora 1.67, non Acropora 27.5 , dan soft coral 3.83. Sehingga kondisi penutupan karang hidup dikategorikan sedang. Penurunan penutupan karang hidup disebabkan oleh tingginya patahan karang rubble 35.67 dan kematian karang Dead coral 25.17. Kerusakan fisik habitat dasar mengakibatkan penurunan kwalitas terumbu karang, terlihat pada indeks mortalitas sebesar 0.65 mendekati nilai 1 maka dapat dikatakan kondisi karang pada stasiun 2 memiliki rasio kematian yang besar atau kesehatan yang rendah. Berdasarkan pengamatan penutupan substrat dasar pada stasiun 3 koordinat 05 º 37 19 LS dan 122 º 30 50 BT di jumpai karang mati Dead coral 55.32, Acropora 1.34, Non Acropora 17.34, Soft coral 7.50 biota lain 5.50, pasir 10.83 dan Rubble 2.17. Sedangkan penutupan karang hidup sebesar 26.18 dikategorikan sedang. Kerusakan fisik habitat dasar dapat mengakibatkan penurunan kualitas ekosistem terumbu karang. Hal ini terlihat pada persentase indeks mortalitas karang sebesar 0.69 mendekati nilai 1 maka rasio kematian karang besar atau memeliki tingkat kesehatan karang rendah. Pengamatan penutupan karang di stasiun 4 koordint 05 º 37 39 LS dan 122 º 31 40 BT. Analisis persentase penutupan karang hidup kategori baik dengan nilai persentase 71.00 terdiri dari Acropora 60, Non Acropora