Informasi Dasar dan Asumsi Model

langsung melalui ledakan bom, jangkar kapal nelayan, bubu maupun penambangan karang. Namun berdasarkan wawancara dengan masyarakat kegiatan penangkapan dalam kurun waktu tahun 2006-2010, kegiatan pembangunan yang pengaruhnya paling besar pada ekosistem terumbu karang di kawasan konservasi Pulau liwutongkidi adalah aktifitas penangkapan nelayan dengan menggunakan bom, jaring dan alat tangkap bubu. Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah didasarkan pada prinsip- prinsip pencegahan tangkap lebih over fishing, pengaturan penggunaan alat penangkapan ikan, cara penangkapan ikan dan pembudidayaan ikan yang ramah lingkungan, pengelolaan berbasis masyarakat, pertimbangan kearifan lokal, dan pertimbangan bukti ilmiah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber daya Ikan. Pemanfaatan kawasan konservasi laut daerah diprioritaskan untuk melindungi potensi perikanan dan kelautan dari eksploitasi berlebihan dan untuk menjamin ketersediaan sumber daya laut secara berkelanjutan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengembangan budidaya perikanan yang ramah lingkungan, pengembangan pariwisata bahari, serta konservasi terumbu karang, mangrove, padang lamun dan keanekaragaman hayati laut yang potensial dan Untuk mempertahankan fungsi dari ekosistem terumbu karang kawasan konservasi laut daerah perairan di Pulau Liwutongkidi, Kadatua dan Siompu yang selama ini dalam pemanfaatan sering dilakukan dengan cara yang deskruktif sehingga berdampak pada ekosistem perikanan karang. Kawasan konservasi dari ketiga pulau ini telah ditetapkan dengan pembagian zonasi dan pengaturan pengoperasian alat tangkap, tetapai dalam pemanfaatan masih melanggar kesepakatan yang telah disepakati antara masyarakat nelayan, pemerintah daerah dan COREMAP II. Dari permasalahan diatas, maka perlu dikembangkan suatu pendekatan yang lebih spesifik yang merupakan awal dari berbagai konsep pendekatan yaitu pendekatan pengelolaan sumberdaya pesisir berbasis masyarakat. Pengelolaan berbasis masyarakat dapat diartikan sebagai suatu strategi untuk mencapai pembangunan yang berpusat pada masyarakat dan dilakukan secara terpadu dengan memperhatikan aspek kelembagaan hukum. Kawasan konservasi laut daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan desa perlu diawasi dari kegiatan-kegiatan masyarakat yang belum memahami manfaatnya. Untuk menjamin adanya pengawasan dan penegak aturan, maka aturan hukum mengenai daerah perlindungan laut harus dicanangkan. Aturan hukum perlu dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku yang melanggar aturan daerah perlindungan laut, pembuatan aturan yang telah disepakati bersama perlu ditegkan dan sanksi diberikan kepada pelanggar. Sanksi yang dikenakan harus sesuai dengan yang ada dalam perdes, tidak boleh ditambah ataupun dikurangi. Jika sesorangan melanggar atuaran untuk beberapa kali sudah layak untuk diserahkan kepada aparat penegak hukum, beserta barang bukti. Peranan hukum adalah untuk menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat pada umumnya agar kehidupan bermasyarakat dapat berlangsung dengan tertib dan teratur. Peranan hukum sebagai pemelihara keseimbangan harus dilaksanakan secara fleksibel, antara individu dengan kepentingan masyarakat, antara kepentingan ekologis dan kepentingan ekonomi, antara kepentingan pemanfaatan dengan kepentingan pelestarian sumberdaya. Keberhasilan pengembangan masyarakat sebagai bagian dari pengelolaan pesisir dan laut sangat tergantung pada ketepatan kebijakan yang diambil. Kebijakan yang dikembangkan dengan melibatkan dan memperhatikan kepentingan masyarakat dan menjamin keberhasilan pengelolaan sumber perikanan karang. Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan karena akan menghasilkan kebijakan yang disesuaikan dengan potensi, aspirasi dan kepentingan masyarakat Davis 2008. Kebijakan yang berbasis pada potensi masyarakat akan mendorong keterlibatan masyarakat dalam pemanfaatan dan perlindungan ekosistem perikanan karang. Selain itu juga memberikan keuntungan ganda : pertama, mengakomodasi aspirasi masyarakat maka pengelolaan pesisir dan laut akan menarik masyarakat sehingga mempermudah proses penataan. Kedua, memberikan peluang bagi masyarakat untuk ikut bertanggung jawab atas keamanan pesisir dan laut. Selain itu yang sangat penting adalah adanya upaya untuk meningkatkan kepentingan kesjahteraan masyarakat. Untuk menilai keberhasilan ekosistem perikanan karang berkelanjutan adalah pemantauan dan evaluasi memerlukan informasi yang dikumpulkan secara periodik, seperti informasi tentang dampak ekologis, tutupan dan jumlah kepadatan biota dalam kawasan konservasi.