3.5. Metode Pengambilan Contoh
Untuk mengetahui kondisi terumbu karang dan kondisi fisik perairan, perlu adanya pengambilan data. Secara garis besar ada dua komponen data yang
harus diambil yaitu: komponen data biofisik dan komponen data sosial ekonomi.
3.5.1. Pengambilan Contoh Komponen Biofisik
Lokasi pengambilan data biofisik berupa penutupan substrat dasar dan komunitas ikan karang serta data fisik kondisi perairan dengan metode purposive
sampling dimana penentuan titik-titik pengambilan contoh dilakukan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang diambil antara lain berupa keselamatan peneliti, waktu, biaya dan daerah terumbu karang yang dapat
mewakili setiap lokasi penelitian. Jumlah titik-titik pengambilan contoh sebanyak 20 stasiun diantaranya 10 stasiun pada Pulau Liwutongkidi, 5 stasiun pada Pulau
Kadatua dan 5 stasiun pada Pulau Siompu. Lebih jelas titik-titik stasiun pengambilan contoh dapat dilihat pada Gambar 4.
Penutupan substrat dasar dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan secara kualitatif dilakukan dengan pengamatan secara visual dengan
metode mantaw tow tentang profil habitat. Sedangkan untuk pengamatan kuantitatif dilakukan dengan metode Line Intercept Transect LIT English at.al
1994 dengan beberapa modifikasi CRITIC-COREMAP LIPI 2004. Transek dilakukan dengan menarik pita rol meter sepanjang 70 m sejajar garis pantai
dengan posisi pantai adalah sebelah kiri penyelam. Kemudian LIT di tentukan pada garis transek dengan tiga kali ulangan yaitu : 0 -10 m, 30 - 40 m dan 60 - 70
m. Semua biota dan substrat yang menyinggung garis transek tersebut di catat dengan ketelitian mendekati sentimeter, dibagi panjang transek Gambar 3.
Gambar 3. Teknik pengumpulan data kondisi terumbu karang dengan menggunakan metode LIT.
Sumber : Peta CRITC-LIPI 2007
Gambar 4. Peta lokasi pengambilan data struktur komunitas ikan karang dan korelasinya
P. Buton P. Siompu
P. Liwutongkidi
P. Kadatua
Kapoa Waonu
Tongali 1
2 3
4 5
1
2 3
4 5
1 2
3 4 5
6 7
8 9
10
5 °3
8 5
°3 8
5 °3
6 5
°3 6
5 °3
4 5
°3 4
5 °3
2 5
°3 2
5 °3
5 °3
122°28 122°28
122°30 122°30
122°32 122°32
122°34 122°34
5 °
5 °
3 °
3 °
1 °
1 °
1 °
1 °
120° 120°
122° 122°
124° 124°
PETA LOKASI PENELITIAN SILIKA
KAB. BUTON PROV. SULAWESI TENGGARA
N Skala 1 : 80.000
1 2Km
Daratan Stasiun Pengamatan
Garis Pantai Keterangan:
Rataan Terumbu
P. Siompu
PETA LOKSI SIOMPU LIWUTONGKIDI KADATUA
KABUPATEN BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA
P. Kadatua
3.5.1.1. Kualitas Perairan
Ekosistem terumbu karang mempunyai nilai penting bukan hanya dari sisi sosial dan ekonomi saja namun juga dari sisi biologi, kimia dan fungsi fisik yang
dapat menentukan keberlangsungan kehidupan ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir. Untuk mengetahui kondisi perairan di wilayah pesisir pulau
Liwitongkidi, Siompu dan Kadatua perlu dilakukan pengukuran terhadap beberapa parameter yang terkait dengan penelitian tersebut. Lebih jelas dapat
dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Parameter kualitas perairan
Parameter Satuan
Alat Fisika
-
Kedalaman Perairan meter
Deep Gauge
-
Kecerahan Perairan meter
Secchi disc
-
Kecepatan arus meterdetik
Floating drought
-
Suhu perairan C
Thermometer Kimia
-
Salinitas perairan Ppt ‰
Refraktometer
-
Oksigen terlarut OD ppm
DO meter YSI 2000
3.5.1.2. Komunitas Ikan Karang
Pengambilan data komunitas ikan karang di lokasi penelitian Pulau
Liwutongkidi, Siompu dan Kadatua menggunakan metode survei Line Intercept
Transect LIT. Transek dilakukan dengan menarik rol meter dengan panjang
transek 70 m dipasang sejajar garis pantai dengan lebar 2,5 m sisi kiri dan kanan garis transek sehingga luas bidang pangamatan ikan per transek adalah 350 meter
persegi pada kedalaman berkisar antara 3 – 10 m. Pengambilan data ikan karang di lakukan pada sisi timur, barat, utara dan selatan Pulau Liwutongkidi sedangkan
untuk Pulau Kadatau pada sisi sebelah selatan dan Pulau siompu pada sebelah utara Gambar 5.
Spesies ikan yang di data dilokasi penelitian dan dikelompokan kedalam 3 kelompok berdasarkan peranananya English at al. 1977 yaitu :
1. Ikan Target. Ikan yang merupakan target untuk penangkapan atau lebih dikenal juga dengan ikan ekonomis penting atau ikan kosumsi seperti; family
Serranidae ikan kerapu, Lethrinidae ikan lencam, Nemimpteridae ikan
Kurisi, Lutjanidae ikan kakap, Scaridae ikan kaka tua, Acanthuridae ikan