Jenis Alat Tangkap Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan 1. Kapal motorperahu

Gambar 10. Persentase tutupan untuk masing-masing kategori biota dan substrat Pulau Siompu Stasiun 2 terletak pada koordinat 05 º 39 02 LS dan 122 º 29 40 BT di jumpai penutupan karang hidup sebesar 33.00, yang terdiri dari Acropora 1.67, non Acropora 27.5 , dan soft coral 3.83. Sehingga kondisi penutupan karang hidup dikategorikan sedang. Penurunan penutupan karang hidup disebabkan oleh tingginya patahan karang rubble 35.67 dan kematian karang Dead coral 25.17. Kerusakan fisik habitat dasar mengakibatkan penurunan kwalitas terumbu karang, terlihat pada indeks mortalitas sebesar 0.65 mendekati nilai 1 maka dapat dikatakan kondisi karang pada stasiun 2 memiliki rasio kematian yang besar atau kesehatan yang rendah. Berdasarkan pengamatan penutupan substrat dasar pada stasiun 3 koordinat 05 º 37 19 LS dan 122 º 30 50 BT di jumpai karang mati Dead coral 55.32, Acropora 1.34, Non Acropora 17.34, Soft coral 7.50 biota lain 5.50, pasir 10.83 dan Rubble 2.17. Sedangkan penutupan karang hidup sebesar 26.18 dikategorikan sedang. Kerusakan fisik habitat dasar dapat mengakibatkan penurunan kualitas ekosistem terumbu karang. Hal ini terlihat pada persentase indeks mortalitas karang sebesar 0.69 mendekati nilai 1 maka rasio kematian karang besar atau memeliki tingkat kesehatan karang rendah. Pengamatan penutupan karang di stasiun 4 koordint 05 º 37 39 LS dan 122 º 31 40 BT. Analisis persentase penutupan karang hidup kategori baik dengan nilai persentase 71.00 terdiri dari Acropora 60, Non Acropora 7.66 dan Soft coral 3.34. Persentase substrat dasar yang lain 29 meliputi Dead Coral and Dead Coral with Algae 4.67, Rubble 10.00 dan pasir 14.33 dengan tingkat kesehatan Indeks mortalitas 0.17. Sedangkan koordinat 05 º 37 40 LS dan 122 º 32 42 BT pada stasiun 5 dijumpai penutupan karang non Acropora massive sebesar 0.67 dan pasir sand sebesar 99.33 merupakan salah satu daerah berpasir yang tidak terdapat substrat keras untuk penempelan planula karang.

2. Pulau Liwutongkidi

Pengamatan penutupan substrat dasar di Pulau Liwutongkidi dilakukan pada 10 stasiun dengan kedalaman antara 3-10 meter. Persentasi penutupan karang hidup dari stasiun 1 sampai stasiun 10 berkisar antara 11.67 - 72.50. Persentasi terbesar dijumpai pada stasiun 3 sebesar 72.50 dan terkecil di jumpai pada stasiun 1 sebesar 11.67 lihat Tabel 15. Tabel 15. Persentase penutupan karang hidup di Pulau Liwutongkidi Stasiun Karang Keras Karang lunak Persentase Penutupan Kategori Kondisi 1 10.34 1.33 11.67 Buruk 2 54.12 0.50 54.62 Baik 3 72.50 0.00 72.50 Baik 4 48.83 0.00 48.83 Sedang 5 56.17 14.50 70.67 Baik 6 50.67 0.00 50.67 Baik 7 43.00 0.00 43.00 Sedang 8 63.83 0.00 63.83 Baik 9 44.17 0.00 44.17 Sedang 10 56.66 0.00 56.66 Baik Sumber : Data primer diolah 2010 Persentase penutupan karang hidup pada stasiun 2, stasiun 4, stasiun 5, stasiun 6, stasiun 7,stasiun 8, satasiun 9 dan stasiun 10 masing-masing adalah 54.62, 48.83, 72.00, 56.00, 43.00, 63.83, 44.17 dan 57.66 yang terdiri dari Acropora, Non Acropora dan Soft coral. Terumbu karang di Pulau Liwutongkidi dengan Persentase penutupan substrat dasar dapat dijelaskan sebagai berikut: kategori patahan karang Rubble tertinggi berada di Stasiun 1 sebesar 75.83 dan yang terendah ada di Stasiun 5