Pulau Liwutongkidi Analisis Ekologi–Ekonomi Pengelolaan Perikanan Berbasis Ekosistem Terumbu Karang (Studi Kasus Perairan Pulau Liwutongkidi, Kabupaten Buton,
stasiun, yang dipengaruhi faktor kesukaan dan pola pencarian makan. Stasiun dengan penutupan karang mati beralga Dead Coral Algae yang besar
berinteraksi pada ikan Caesio dan ikan Chromis dengan jumlah ikan yang besar. disebabkan oleh pola makan dan kebutuhan akan tempat berlindung, dimana ikan
Caesio merupakan ikan pemakan plankton dan ikan kecil. Sedangkan ikan Chromis merupakan ikan herbivor, bertindak sebagai grazer yaitu pemakan alga
sehingga pertumbuhan alga yang bersaing ruang hidup dengan karang dapat terkendali. Ikan Pomacentridae dan tersebar hampir merata pada seluruh stasiun
dengan nilai terbesar pada perairan Kadatua. Penyebaran ikan ini dipengaruhi oleh kebutuhan akan tempat perlindungan, dimana shuktur terumbu pada stasiun ini
cocok sebagai tempat berlindung bagi ikan Pomacentridae. Dari hasil pengamatan komunitas ikan karang di sekitar Pulau Siompu,
Pulau Liwutongkidi dan Pulau Kadatua memiliki keanekaragaman yang berkisar antara 2.71 sampai dengan 4.72 termasuk dalam kategori sedang sampai tinggi.
Keseragaman ikan karang antara 0.69 sampai dengan 0.92 memiliki keseragaman tinggi komunitas stabil sedangkan dominasi bagi beberapa jenis ikan memiliki
kisaran antara 0.04 - 0.29 yang menunjukan bahwa tidak terdapat dominasi spesies tertentu Gambar 16.
Gambar 16. Grafik keanekaragaman H, keseragaman E dan dominasi C
komunitas ikan karang di Pulau Siompu, Liwutongkidi dan Kadatua
Keterangan : S Siompu , L Liwutongkidi, K Kadatua
Grafik di atas dapat dilihat pada stasiun 4 Pulau Siompu memiliki keanekaragaman ikan karang yang tinggi sehingga menyebabkan keseragaman
ikannya menjadi tinggi pula sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan karang dengan persentasi penutupan karang masih bagus 71.00 . Selanjutnya
Nybaken 1992, salah satu penyebab tingginya keragaman spesies ikan karang di terumbu karang adalah variasi habitat terdapat di terumbu. Terumbu tidak hanya
terdiri dari karang hidup saja, tetapi juga daerah berpasir, berbagai teluk dan celah, daerah algae dan juga perairan dangkal dalam zona-zona yang berbeda
melintasi karang ini sangat disukai oleh berbagai spesies ikan karang. Hasil tersebut diatas terdapat hubungan positif antara jumlah
keanekaragaman ikan karang yang ditemukan dengan kondisi terumbu karang di perairan tersebut. Kondisi demikian menjadikan ekosistem ikan karang menjadi
lebih seimbang tidak ada dominasi dari jenis ikan karang. Interaksi yang terjadi menjelaskan besarnya kedekatan keanekaragaman dan keseragaman ikan karang
dengan stasiun pengamatan. Jenis ikan Pomacentridae memiliki jumlah yang terbesar dengan interaksi yang kuat pada semua stasiun penelitian. Hal ini juga
dipengaruhi faktor kesukaan dan pola pencarian makan yang sesuai dengan lingkungannya. Selanjutnya Allen 2000 setiap spesies memperlihatkan
kecocokan habitat yang tepat diatur oleh kombinasi faktor ketersediaan makanan, tempat berlindung dan variasi parameter fisik