Musim Barat, terjadi pada bulan September sampai dengan Maret, angin yang kuat, umumnya dari arah barat atau barat laut disertai hujan lebat, cuaca
buruk, dan lautan dengan ombak besar. Musim Timur, terjadi pada bulan April sampai Juli dengan kondisi lautan
tenang karena angin tidak begitu kuat dari arah timur atau tenggara. Musim Pancaroba, terjadi pada bulan Agustus yang merupakan masa peralihan
kedua musim ini dan selama bulan ini cuaca sangat tidak menentu.
4.5. Potensi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem
Kawasan TNTC terbagi dalam 5 tipe ekosistem; ekosistem hutan tropis daratanpulau, ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan pantai, ekosistem
padang lamun, dan ekosistem terumbu karang. Posisi TNTC yang terletak pada tepi samudra pasifik dan merupakan daerah pertemuan lempengan benua
Australia dan lempengan Samudra Pasifik menyebabkan kawasan ini kaya akan keanekaragaman sumber daya alam terutama keanekaragaman flora dan fauna
BBTNTC, 2009a.
4.5.1. Potensi Flora
4.5.1.1 Flora Daratan Pulau
Jenis-jenis vegetasi pohon yang tumbuh mendominasi pulau-pulau pada kawasan TNTC antara lain : Baringtonia asiatica, Terminalia cattapa, Casuarina
equisetifolia, dan Calophyllum inophyllum paling banyak dijumpai. Beberapa pulau di Kepulauan Auri, terutama P. Kabuai, P. Rorebo, P. Kuwom, P. Matas
dan P. Wairundi, pohon Casuarina equisetifolia merupakan spesies yang paling
Gambar 4. Vegetasi mangrove dan gugusan pulau karang di TNTC
dominan. Saat ini, jenis ini terancam karena banyak digunakan oleh masyarakat sebagai kayu bakar. Jenis-jenis Angiosperma antara lain tumbuhan bawah berupa
semak seperti Hibiscus tiliaceus, jenis-jenis Piperaceae, rumput dan jenis merambat Ipomea pescaprae yang mudah tumbuh. Terdapat beberapa jenis
Pandannus sp. sejumlah spesies Anggrek Dendrobium sp. Hutan mangrove tumbuh di sebagian besar garis pantai daratan Pulau Induk
Papua, Pulau Rumberpon, serta daerah di sekitar Sungai Wosimi bagian Selatan Teluk Wandamen, dengan jenis-jenis antara lain: Daccenia spp., Bruguiera
gymnorhyza, Ceriops tagal, Heritiera littoralis, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba , Xylocarpus granatum, terjalin jauh ke hulu di jumpai jenis Nypa fructicans
dan Metroxylon sago. Tumbuhan lainnya adalah jenis Cocos nucifera kelapa tumbuh di sepanjang Pulau Induk Papua, pantai P. Rumberpon, dan beberapa
pulau di Kepulauan Auri, terutama di P. Papaya, P. Nutabari, P. Rumarakon, P. Abaruki dan P. Nusambier dan pulau yang agak besar dari rangkaian kapulauan
Auri yaitu P. Anggrameos BBTNTC, 2009a.
4.5.1.2. Flora Perairan Laut
Flora laut jenis tumbuhan yang hidup pada perairan laut yang dijumpai di kawasan TNTC terdiri dari dua kelompok : i Tumbuhan yang tidak berbunga
algae, dan ii Tumbuhan laut yang berbunga umumnya dikenal sebagai rumput laut. Banyak diantara jenis-jenis algae itu yang telah mengeras karena kapur,
terutama jenis algae merah. Algae merupakan dasar dari rantai makanan bagi terumbu karang, dan jenis-jenis yang mengandung kapur ini menyediakan bahan
yang cukup banyak untuk pengendapan karang bersama dengan sisa-sisa kerangka karang dan moluska membentuk dasar dari pulau-pulau karang.
Lamun membentuk padang lebat pada dasar pesisir kawasan pelestarian laut, TNTC memiliki beberapa padang lamun yang luas ditumbuhi oleh Thalasia
hempricii, Enhalus acoroides, Cymodaceae rotundatta, Cymodoceae serulatta, Halodule uninervis, Halophyla minor dan Halophyla ovalis BBTNTC, 2009a.
4.5.2. Potensi Fauna