V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Tingkat Kepentingan dan Pengaruh Stakeholders
Analisis tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholders terkait dengan pengembangan ekowisata di TNTC Kabupaten Teluk Wondama dilakukan
melalui beberapa tahapan yaitu identifikasi stakeholders, analisis kepentingan stakeholders, analisis pengaruh stakeholders dan pemetaan stakeholders.
5.1.1. Identifikasi Stakeholders
Hasil identifikasi stakeholders yang terkait dengan pengembangan ekowisata di TNTC Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat yang
diklasifikasikan ke dalam enam kelompok yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, LSM, perguruan tinggi dan swasta disajikan pada tabel 8.
Tabel 8. Stakeholders yang terlibat dalam pengembangan ekowisata di TNTC berdasarkan level administrasi.
No Stakeholders
Prov Kab
Distrik Kampung
Keterangan 1 BBTNTC
√ Pemerintah
2 DinParbud Prov. Papua Barat √
Pemerintah 3 DKP Provinsi Papua Barat
√ Pemerintah
4 Dinparbud PO Kab. Teluk Wondama
√ Pemerintah
5 DKP Kab. Teluk Wondama √
Pemerintah 6 Dinhub. Kab. Teluk Wondama
√ Pemerintah
7 BP3D Kab. Teluk Wondama √
Pemerintah 8 KLH Kab. Teluk Wondama
√ Pemerintah
9 Distrik Roswar √
Pemerintah 10 Distrik Rumberpon
√ Pemerintah
11 Distrik Roon √
Pemerintah 12 Kampung Yende
√ Masyarakat
13 Kampung Isenebuay √
Masyarakat 14 Tokoh Adat Isenebuay
√ Masyarakat
15 Kampung Waprak √
Masyarakat 16 WWF
√ LSM
17 YALHIMO √
LSM 18 Konsorsium Mitra Bahari
√ LSM
19 Universitas Negeri Papua √
PT 20 Pengusaha transportasi laut
√ Swasta
Balai Besar TNTC BBTNTC adalah Unit Pelaksana Teknis yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan pengembangan ekowisata di TNTC
sehingga menjadi stakeholders kunci dalam pengelolaannya. Disisi lain, pengembangan ekowisata berhubungan dengan program pemerintah daerah
berada pada dinas terkait, baik yang di provinsi maupun di kabupaten yakni Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga di Kabupaten Teluk
Wondama dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Provinsi Papua Barat. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat dan DKP Provinsi
Papua Barat merupakan stakeholders yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekowisata di kawasan TNTC. Kedua instansi ini merupakan
stakeholder yang mempunyai kepentingan dan pengaruh terhadap pemanfaatan ruang TNTC yang dikenal dengan istilah zonasi.
Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga , Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan Pengendalian Pembangunan Daerah BP3D,
Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Kabupaten Teluk Wondama yang berkedudukan di
ibukota kabupaten. Distrik Roon merupakan distrik yang berkedudukan di kepulauan Auri dan merupakan pemekaran dari Distrik Teluk Dua Iri. Distrik
Roswar merupakan distrik pemekaran dari Distrik Rumberpon yang berkedudukan di Pulau Roswar dan Distrik Rumberpon yang berkedudukan di
pulau Rumberpoon. Semua stakeholders tersebut adalah perpanjangan tangan Bupati Teluk Wondama untuk melaksanakan misi daerah dalam rangka mencapai
visi yang telah ditetapkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2007-2027
yaitu “Terwujudnya Kabupaten Teluk Wondama sebagai Pusat Pariwisata Bahari yang berwawasan lingkungan menuju
masyarakat yang sejahtera lahir dan batin, mandiri serta beriman”.
WWF merupakan lembaga non profit yang bekerja dan memiliki program membantu pengelolaan TNTC. WWF merintis program pengelolaan taman
nasional bersama pemerintah dan mitra pembangunan lainnya, mendorong pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekologis dan
sosial budaya di Tanah Papua. Lembaga ini memberikan bantuan teknis dan pendanaan sehingga merupakan lembaga donor utama dalam pengelolaan TNTC.
Yayasan Lingkungan Hidup Manokwari YALHIMO merupakan LSM lokal yang memfasilitasi masyarakat dalam pemberdayaan sosial dan ekonomi
serta budaya masyarakat di dalam kawasan TNTC. Konsorsium Mitra Bahari merupakan perpanjangan tangan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai
amanat dari Undang-Undang No 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Konsorsium ini berkedudukan di ibukota provinsi
sebagai Mitra Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat. Keanggotaan Konsorsium Mitra Bahari merupakan personal yang berasal dari
berbagai kalangan seperti perguruan tinggi, lembaga pemerintah, LSM dan para pemerhati kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Sekretariat Konsorsium Mitra
Bahari Provinsi Papua Barat berkedudukan di Kampus Universitas Negeri Papua cq. Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Universitas Negeri Papua UNIPA adalah Salah satu Perguruan Tinggi
Negeri di Provinsi Papua Barat yang berkedudukan di Manokwari. UNIPA sering melakukan berbagai penelitian mengenai sumber daya alam di kawasan TNTC
dan menjadikan kawasan TNTC sebagai lokasi Praktek Kerja Lapangan PKL bagi mahasiswa tingkat akhir terutama bidang biologi, kehutanan, perikanan dan
kelautan. Kampung Yende, dikenal sebagai kampung tertua di Pulau Roon. Kampung
ini merupakan wilayah kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah IV Roon. Kampung Waprak berada di Pulau Roswar, kampung ini telah berubah
nama menjadi Saref sejak terjadinya pemekaran kampung di Distrik Roswar dan kampung Waprak menjadi salah satu lokasi pembinaan dari Konsorsium Mitra
Bahari dengan berbasis ekowisata bahari. Kampung Isenebuay terletak di Pulau Rumberpon. Masyarakat di kampung ini paling banyak disentuh dengan program-
program dari pihak pengelola taman nasional maupun mitra kerja yang ada. Tokoh Adat tinggal di kampung ini bersama-sama masyarakat setempat.
Kampung Waprak dan Kampung Isenebuay merupakan wilayah kerja Bidang Pengelolaan TNTC Wilayah III Ransiki.
Kedua puluh instansi tersebut di atas, merupakan stakeholders yang mempunyai keterkaitan terhadap pengembangan ekowisata di TNTC Kabupaten
Teluk Wondama Provinsi Papua Barat. Menurut Race dan Miller 2006
pemangku kepentingan stakeholders didefinisikan sebagai individu, masyarakat, atau organisasi yang secara potensial dipengaruhi oleh suatu kegiatan atau
kebijakan. Dengan kata lain, stakeholders mencakup pihak-pihak yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dan memperoleh manfaat atau sebaliknya dari
suatu proses pengambilan keputusan.
5.1.2. Tingkat Kepentingan Stakeholders