Tingkat Pengaruh Stakeholders Tingkat Kepentingan dan Pengaruh Stakeholders

dapat terjadi karena BBTNTC selaku Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kehutanan memiliki kewenangan dalam penyusunan program pengelolaan TNTC. Salah satu bentuk pengelolaan kawasan TNTC yang dilakukan adalah pemanfaatan sumber daya alam melalui pengembangan ekowisata untuk kesejahteraan masyarakat dalam kawasan. Stakeholders yang mendukung pengembangan ekowisata di TNTC adalah Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat, BP3D Kabupaten Teluk Wondama, DKP Provinsi Papua Barat, DKP Kabupaten Teluk Wondama, Distrik Roswar, Distrik Rumberpon, Distrik Roswar, Kampung Isenebuay dan WWF. Stakeholders yang cukup mendukung pengembangan ekowisata adalah Dinas perhubungan Kab. Teluk Wondama, KLH Kab. Teluk Wondama, Kampung Yende, Kampung Waprak, Tokoh adat Isenebuay, YALHIMO, UNIPA dan Pengusaha transportasi laut.

5.1.3. Tingkat Pengaruh Stakeholders

Hasil penilaian tingkat pengaruh stakeholders terkait pengembangan ekowisata di TNTC kabupaten Teluk Wondama disajikan pada tabel 10. Tabel 10.Tingkat Pengaruh Stakeholders Terkait Dalam Pengembangan Ekowisata di TNTC Kabupaten Teluk Wondama. No. Stakeholders Pengaruh P1 P2 P3 P4 P5 Jlh 1 BBTNTC 5 5 5 2 5 22 2 DKP Prov.PB 4 2 4 2 3 15 3 Dinparbud Prov.PB 3 3 4 2 4 16 4 Dinparbud Kab.TW 4 4 4 3 4 19 5 DKP Kab. TW 3 3 4 2 3 15 6 BP3D Kab.TW 4 4 4 3 3 18 7 KLH Kab.TW 2 2 4 2 2 12 8 Dinhub Kab.TW 3 2 3 2 2 12 9 Distrik Roswar 5 5 4 2 2 18 10 Distrik Rumberpon 4 4 4 2 2 16 11 Distrik Roon 4 4 3 3 3 17 12 Kampung Yende 3 3 4 1 3 14 13 Kampung Isenebuay 3 3 4 1 2 13 14 Tokoh adat Isenebuay 3 4 3 3 3 16 15 Kampung Waprak 3 3 4 1 2 13 16 WWF 3 3 4 2 4 16 17 YALHIMO 2 2 3 1 3 11 Lanjutan tabel 10 18 KMB 3 2 4 2 3 14 19 UNIPA 3 3 3 1 3 13 20 Pengusaha transportasi laut 2 3 3 3 3 14 Keterangan: 5: Sangat tinggi; 4: Tinggi; 3: Cukup tinggi; 2:Kurang tinggi; 1:Rendah. P1: Kemampuan stakeholders dalam memperjuangkan aspirasinya terkait pengembangan ekowisata di TNTC. P2: Kontribusi fasilitas yang diberikan oleh stakeholders terkait pengembangan ekowisata. P3: Kapasitas kelembagaanSDM yang ditugaskan oleh stakeholders terkait dengan pengembangan ekowisata. P4: Dukungan anggaran stakeholders yang digunakan terkait pengembangan ekowisata di TNTC. P5: Kemampuan stakeholders melaksanakan pengembangan ekowisata. Berdasarkan analisis pengaruh stakeholders bahwa BBTNTC sangat mempengaruhi pengembangan ekowisata di kawasan TNTC. Hal ini dapat terjadi karena kewenangan dan tanggungjawab BBTNTC sesuai dengan Permenhut No. 03Menhut-II2007 untuk melakukan pengelolaan kawasan. BBTNTC selaku Unit Pelaksana Teknis UPT Kementerian Kehutanan cq. Ditjen PHKA berpengaruh dalam penentuan kebijakan berkaitan dengan pengembangan ekowisata di TNTC. Selain itu BBTNTC mempunyai kewajiban untuk melindungi, melestarikan dan memanfaatkan secara lestari sumber daya alam di kawasan TNTC. Selanjutnya stakeholders yang turut mempengaruhi pengembangan ekowisata di TNTC adalah Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kab. Teluk Wondama, BP3D Kab. Teluk Wondama, Distrik Roswar, Distrik Roon, Dinas pariwisata Provinsi Papua Barat, WWF, Distrik Rumberpon dan Tokoh adat Isenebuay. Stakeholders yang cukup mempengaruhi pengembangan ekowisata di TNTC adalah DKP Provinsi Papua Barat, Kampung Yende, KMB, Kampung Waprak, Dinas Perhubungan Kab. Teluk Wondama, KLH Kab. Teluk Wondama, Kampung Isenebuay, UNIPA dan Pengusaha Transportasi Laut. Pengaruh stakeholders berkaitan dengan kekuasaan power terhadap kegiatan, termasuk pengawasan terhadap keputusan yang telah dibuat dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan sekaligus menangani dampak negatifnya. Pengaruh stakeholders dapat dinilai dengan mengukur besar kecilnya kemampuan stakeholders tersebut mempengaruhi atau memaksa pihak lain untuk mengikuti kemauannya. Sumber pengaruh dapat berupa peraturan, uang, opini, informasi, massa, kepemimpinan dan sebagainya Asikin, 2001.

5.1.4. Klasifikasi Stakeholders Terhadap Pengembangan Ekowisata