Terumbu Karang Coral reef Mamalia

dominan. Saat ini, jenis ini terancam karena banyak digunakan oleh masyarakat sebagai kayu bakar. Jenis-jenis Angiosperma antara lain tumbuhan bawah berupa semak seperti Hibiscus tiliaceus, jenis-jenis Piperaceae, rumput dan jenis merambat Ipomea pescaprae yang mudah tumbuh. Terdapat beberapa jenis Pandannus sp. sejumlah spesies Anggrek Dendrobium sp. Hutan mangrove tumbuh di sebagian besar garis pantai daratan Pulau Induk Papua, Pulau Rumberpon, serta daerah di sekitar Sungai Wosimi bagian Selatan Teluk Wandamen, dengan jenis-jenis antara lain: Daccenia spp., Bruguiera gymnorhyza, Ceriops tagal, Heritiera littoralis, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba , Xylocarpus granatum, terjalin jauh ke hulu di jumpai jenis Nypa fructicans dan Metroxylon sago. Tumbuhan lainnya adalah jenis Cocos nucifera kelapa tumbuh di sepanjang Pulau Induk Papua, pantai P. Rumberpon, dan beberapa pulau di Kepulauan Auri, terutama di P. Papaya, P. Nutabari, P. Rumarakon, P. Abaruki dan P. Nusambier dan pulau yang agak besar dari rangkaian kapulauan Auri yaitu P. Anggrameos BBTNTC, 2009a.

4.5.1.2. Flora Perairan Laut

Flora laut jenis tumbuhan yang hidup pada perairan laut yang dijumpai di kawasan TNTC terdiri dari dua kelompok : i Tumbuhan yang tidak berbunga algae, dan ii Tumbuhan laut yang berbunga umumnya dikenal sebagai rumput laut. Banyak diantara jenis-jenis algae itu yang telah mengeras karena kapur, terutama jenis algae merah. Algae merupakan dasar dari rantai makanan bagi terumbu karang, dan jenis-jenis yang mengandung kapur ini menyediakan bahan yang cukup banyak untuk pengendapan karang bersama dengan sisa-sisa kerangka karang dan moluska membentuk dasar dari pulau-pulau karang. Lamun membentuk padang lebat pada dasar pesisir kawasan pelestarian laut, TNTC memiliki beberapa padang lamun yang luas ditumbuhi oleh Thalasia hempricii, Enhalus acoroides, Cymodaceae rotundatta, Cymodoceae serulatta, Halodule uninervis, Halophyla minor dan Halophyla ovalis BBTNTC, 2009a.

4.5.2. Potensi Fauna

4.5.2.1. Terumbu Karang Coral reef

Hasil Survey kerjasama WWF Indonesia, Conservation International Indonesia CI-Indonesia, The National Conservation TNC dan Universitas Negeri Papua UNIPA pada tahun 2006 bahwa terumbu karang di TNTC ± 460 jenis karang, 30 jenis ditemukan jenis karang baru, dan 11 jenis karang yang belum teridentifikasi. Pulau Purup dan Selat Numamuram, merupakan biodeversity tertinggi di Indo-Pasifik ± 220 sppHa. Persentase penutupan karang berbeda untuk setiap lokasi, hal ini dipengaruhi oleh tingkat interaksi masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya alam BBTNTC, 2009a. Ekosistem terumbu karang di kawasan TNTC tersebar dalam dua zona yaitu zona rataan terumbu karang reef flat dan zona lereng terumbu karang reef slope. Pada zona rataan terumbu pada sisi yang dekat garis pantai didominasi oleh substrat pasir dan lamun, setelah bagian ini beberapa jenis karang mulai terlihat dari marga Porites, Acropora, Poccilopora, dan Favites. Hamparan terumbu karang luas bisa dijumpai di beberapa pulau seperti P. Papaya dan Tridacna Atol. Pada beberapa pulau zona rataan terumbu mempunyai ciri khas tersendiri, antara lain dijumpai adanya koloni Blue coral Heliopora coenelea, karang lunak soft coral dari jenis Sacroplyton sp., Gorgonians Anthipathes sp.. Ada dua tipe reef slope di kawasan TNTC yaitu reef slope yang landai dan reef slope yang berbentuk tubir drop off. Jenis-jenis karang yang dapat dijumpai pada zona reff slope antara lain : Leptoseris spp., Montipora spp., Oxypora spp., Pacyseris spp. dan Hicedium clepantatus serta H. poritesrus. Sumber: BBTNTC, 2009 Gambar 5. Keanekaragaman terumbu karang di TNTC

4.5.2.2. Mamalia

Jenis mamalia yang terdapat di dalam kawasan adalah Duyung Dugong dugon, Paus biru Balaenoptera musculus dan Lumba-lumba Dolphinidae sering dijumpai di sekitar perairan Windesi, P. Roswar dan P. Yoop. Beberapa jenis mamalia darat seperti Kuskus Phalanger sp, Babi Hutan Sus scrofa, Rusa Timor Cervus timorensis dan Kanguru Tanah Thilogale spp dan Kalong Pterocarpus vampyrus dapat ditemukan pada hutan daratan pulau maupun pada hutan di pulau induk Papua yang merupakan wilayah penyangga kawasan TNTC.

4.5.2.3. Reptil