Analisis Stakeholders TINJAUAN PUSTAKA

minat, kepedulian, kehendak dan atas keinginan sendiri untuk bertindak dan membantu dalam mendukung pengelolaan Kawasan Pelestarian Alam Dephut, 2004b. Kassa 2009 mengemukakan setidaknya ada tujuh faktor kunci yang menentukan keberhasilan konsep kolaborasi dalam pengelolaan Taman Nasional Lore Lindu yaitu : 1 partipasi stakeholders, 2 negosiasi, 3 konsensus, 4 batas teritori, 5 kejelasan hak dan tanggungjawab stakeholders, 6 pengakuan terhadap hak lahan adat, 7 penerapan sanksi adat.

2.5. Analisis Stakeholders

Stakeholders mencakup semua aktor atau kelompok yang mempengaruhi danatau dipengaruhi oleh kebijakan, keputusan dan tindakan dari sebuah proyek. Stakeholders juga mencakup kategori yang lebih s amar dari ‘generasi masa depan’, ‘ketertarikan nasional’, dan ‘masyarakat yang lebih luas’. Stakeholders menyajikan suatu sistem dengan tujuan, sumber dan sensitivitas yang berasal dari mereka sendiri. Istilah lain yang digunakan untuk menggantikan istilah ‘stakeholders’ dalam bahasa sehari-hari dan perbedaan konotasi yang sangat tipis diantaranya adalah ‘aktor’, ‘aktor kunci,’ ‘kelompok aktor’, ‘aktor sosial’, dan ‘partai’ Groenendijk, 2003. Menurut Reed et al. 2009, analisis stakeholders dilakukan dengan cara: 1 Melakukan identifikasi stakeholders; 2 mengelompokkan dan membedakan antar stakeholders; dan 3 menyelidiki hubungan antar stakeholders. Identifikasi stakeholders merupakan proses yang dilakukan secara berulang, hingga ditetapkan stakeholders yang benar-benar mengetahui permasalahan. Jika pembatasan telah ditetapkan sejak awal, maka stakeholders memang dapat lebih mudah terindetifikasi. Namun hal ini mengandung resiko bahwa beberapa stakeholders akan terabaikan, dan tentu saja identifikasi ini tidak relevan lagi. Menurut Colfer et al. 1999 untuk mengidentifikasi stakeholders dilakukan melalui pemberian skor 1 tinggi, 2 sedang, dan 3 rendah terhadap dimensi antara lain kedekatan dengan kawasan, hak-hak yang sudah ada, ketergantungan, kemiskinan, pengetahuan lokal, dan intergrasi budaya. Setelah para stakeholders terindetifikasi, maka langkah selanjutnya yaitu mengelompokkan dan membedakan antar stakeholders. Menurut Eden dan Ackermann 1998 yang dikutif oleh Bryson 2004 dan Reed et al. 2009 metode analisis yang digunakan yaitu menggunakan matriks pengaruh dan kepentingan dengan mengklasifikasikan stakeholder ke dalam Key players, context setters, subjects, dan crowd. Pengaruh influence merujuk pada kekuatan power yang dimiliki stakeholders untuk mengontrol proses dan hasil dari suatu keputusan. Kepentingan importance merujuk pada kebutuhan stakeholders di dalam pencapaian output dan tujuan Reed et al. 2009. Key player merupakan stakeholders yang aktif karena mereka mempunyai kepentingan dan pengaruh yang tinggi terhadap pengembangan suatu proyek. Context setter memiliki pengaruh yang tinggi tetapi sedikit kepentingan. Oleh karena itu, mereka dapat menjadi resiko yang signifikan untuk harus dipantau. Subjects memiliki kepentingan yang tinggi tetapi pengaruhnya rendah dan walaupun mereka mendukung kegiatan, kapasistasnya terhadap dampak mungkin tidak ada. Namun mereka dapat menjadi pengaruh jika membentuk aliansi dengan stakeholders lainnya. Crowd merupakan stakeholders yang memiliki sedikit kepentingan dan pengaruh terhadap hasil yang diinginkan dan hal ini menjadi pertimbangan untuk mengikutsertakannya dalam pengambilan keputusan. Pengaruh dan kepentingan akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, sehingga perlu menjadi bahan pertimbangan. Penyusunan matriks pengaruh dan kepentingan dilakukan atas dasar pada deskripsi pertanyaan responden yang dinyatakan dalam ukuran kuantitatif skor dan selanjutnya dikelompokkan menurut krieteria. Analisis stakeholders dilakukan dengan penafsiran matriks kepentingan dan pengaruh stakeholders terhadap pengembangan ekowisata di TNTC dengan menggunakan stakeholders grid dengan bantuan microssoft Excel. Untuk menentukan angka pada setiap indikatornya, kemudian disandingkan sehingga membentuk koordinat. Penyelidikan hubungan antara stakeholders secara deskriftip digambarkan kedalam matriks actor-linkage. Stakeholders yang terindetifikasi ditulis dalam baris dan kolom tabel yang menggambarkan hubungan antar stakeholders. Kata kunci yang digunakan untuk menggambarkan hubungan ini yaitu berkonflik, saling mengisi atau bekerjasama Reed et al. 2009.

2.6. Analisis Kebijakan