Kelemahan Analisis Obyek Wisata dan Strategi serta Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Berkelanjutan di Kabupaten Wonogiri

0,025. Dari nilai selang tersebut, diperoleh selang nilai bobot cukup penting dimulai dari 0,058 sampai 0,083; selang nilai bobot penting dimulai dari 0,084 sampai 0,109; dan selang nilai bobot sangat penting dimulai dari 0,110 sampai 0,135. Berdasarkan hasil analisis faktor peluang, dukungan kebijakan pemerintah dan kecenderungan minat wisatawan wisata alam dan tradisional berperan sangat penting nilai bobot 0,135 dan 0,133 dan berpengaruh cukup kuat nilai rating 3 terhadap pengembangan obyek wisata di Kabupaten Wonogiri. Peluang pasar wisatawan domestik berperan penting nilai bobot 0,093 dengan pengaruh cukup kuat nilai rating 3. Adapun keberadaan investor dan perkembangan teknologi informasi peranannya cukup penting nilai bobot 0,081 dan 0,058 dengan pengaruh cukup lemah nilai rating 2. Dari faktor ancaman, kemanan mencapai bobot tertinggi 0,106 sedangkan eksploitasi SDA mencapai bobot terendah 0,092, hasil pengurangannya 0,014 setelah dibagi tiga yang menghasilkan nilai selang sebesar 0,004. Dari nilai selang tersebut, akan diperoleh selang nilai bobot cukup penting dimulai dari 0,092 sampai dengan 0,096; selang nilai bobot penting dimulai dari 0,097 sampai dengan 0,101; dan selang nilai bobot sangat penting dimulai dari 0,102 sampai dengan 0,106. Berdasarkan hasil analisis faktor ancaman, kemanan dan persamaan obyek dengan daerah lain berperan sangat penting nilai bobot 0,106 dan 0,105 namun berpengaruh cukup lemah nilai rating 2 terhadap pengembangan obyek wisata di Kabupaten Wonogiri. Ekonomi regional dan alih fungsi lahan berperan penting nilai bobot 0,100 dan 0,098 dengan pengaruh cukup kuat nilai rating 3. Adapun eksploitasi SDA peranannya cukup penting nilai bobot 0,092 dengan pengaruh cukup kuat nilai rating 3. Perhitungan EFAS selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 EFAS pengembangan obyek wisata di Kabupaten Wonogiri Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Peluang 1. Dukungan Kebijakan Pemerintah 0.135 3 0.405 2. Keberadaan Investor 0.081 2 0.161 3. Kecenderungan Minat Wisatawan wisata alam dan tradisional 0.133 3 0.398 4. Peluang Pasar Wisatawan Domestik 0.093 3 0.280 5. Perkembangan Teknologi Informasi 0.058 2 0.116 Ancaman 1. Persamaan Jenis Obyek dengan Daerah Lain 0.105 2 0.210 2. Keamanan 0.106 2 0.211 3. Ekonomi Regional 0.100 3 0.299 4. Alih Fungsi Lahan 0.098 3 0.295 5. Eksploitasi SDA 0.092 3 0.275 Jumlah 1.000 2.650 46

4.5.3 Metode Matriks Internal – Eksternal Matriks IE

Metode matriks internal-eksternal IE digunakan untuk memperoleh strategi yang lebih detail. Berdasarkan hasil analisis faktor strategi internal dan analisis faktor strategi eksternal, diperoleh nilai total skor faktor internal sebesar 3,066 dan nilai total skor faktor eksternal sebesar 2,650. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan obyek wisata di Kabupaten Wonogiri, memiliki faktor internal yang tergolong tinggi dan faktor eksternal yang tergolong sedang. Apabila masing-masing parameter ini dipetakan ke dalam matriks IE, maka pengembangan obyek wisata di Kabupaten Wonogiri berada pada sel 4. Artinya strategi yang diperlukan adalah strategi yang tidak merubah secara total strategikebijakan sebelumnya namun melakukan perbaikan secara perlahan dan memperhatikan unsur kehati-hatian dalam pengelolaan pariwisata yang ada Gambar 4.6. Strategi stabilitas dengan kehati-hatian dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumberdaya internal serta meningkatkan sumberdaya eksternal secara perlahan dan berhati-hati sebagai strategi utama untuk obyek wisata yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat. N il ai T o ta l S k o r F ak to r S tr at eg i E k st er n al Nilai Total Skor Faktor Strategi Internal Tinggi Rata-rata Lemah 4 3 2 1 Tinggi 3 1 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal 3 RETRENCHMENT Turn-Around Sedang 2 4 STABILITY Hati-hati 5 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal STABILITY Tidak ada perubahan profit strategi 6 RETRENCHMENT Captive Company atau Divestment Rendah 1 7 GROWTH Diversifikasi konsentrik 8 GROWTH Diversifikasi konglomerat 9 RETRENCHMENT Bangkrut Atau Likuidasi Sumber : Diadaptasi dari Rangkuti 2009 Gambar 4.6 Matriks Internal-Eksternal Matriks IE 2,650 3,066