Obyek Wisata Wilayah Utara Kabupaten Wonogiri
Berdasarkan observasi lapangan maupun narasumber desa dan kecamatan dapat dideskripsikan bahwa keberadaan obyek wisata budaya Sendang Siwani
meskipun lokasinya dekat dengan jalan provinsi terkesan hanya terkelola seadanya. Faktor promosi yang minim menyebabkan kurang dikenal secara luas.
Padahal dengan mempromosikan adanya mata air yang apabila diminum akan memberikan kekuatan fisik yang lebih bisa menarik perhatian wisatawan;
Sendang Srinongko dengan sifat obyek yang sama dengan Sendang Siwani juga mengalami masalah yang dalam hal kurangnya promosi yang dilakukan. Kondisi
ini diperburuk dengan lokasinya yang terpencil dengan aksesibilitas yang rendah karena jalan desa menuju obyek wisata ini dalam kondisi rusak; Air Terjun
Watusongo sebagai obyek wisata yang relatif baru ditemukan sebenarnya memiliki peluang berkembang yang besar. Hambatan yang ditemukan lebih pada
aksesibilitas karena lokasinya yang terpencil dengan kondisi jalan desa menuju obyek wisata ini dalam kondisi kurang baik; Perhatian Pemerintah Daerah
terhadap obyek wisata Gunung Gandul belum terlalu besar meskipun sebenarnya daya tariknya sebagai lokasi melihat pemandangan Kota Wonogiri dari atas bukit
bisa menarik wisatawan. Fungsi Gunung Gandul masih terbatas sebagai hutan kawasan lindung kota; Obyek wisata Plinteng Semar sebagai taman kota
sebenarnya memiliki sarana pendukung dan pelengkap obyek wisata yang memadai. Kendala yang ada hanya luas obyek wisata yang kurang memadai serta
terlalu dekat dengan jalan raya sehingga membuka resiko kecelakaan bagi wisatawan yang berkunjung; Sendang Asri Waduk Gadjah Mungkur sebagai ikon
pariwisata Kabupaten Wonogiri terkendala dengan pemeliharaan sarana hiburan yang ada. Belum terpikirkan untuk menginvestasikan sebagian pendapatan yang
diperoleh untuk peremajaan sarana hiburan yang sudah perlu diganti. Kehilangan satwa gajah karena permasalahan dengan balai konservasi dikhawatirkan
menurunkan jumlah pengunjung; Karamba Apung Cakaran memiliki hambatan untuk berkembang lebih dikarenakan kurang terintegrasinya dengan obyek wisata
Sendang Asri serta penataan kawasan yang kurang sesuai sehingga hanya berfungsi secara menonjol pada sektor perikanan.
Sebagai wilayah yang menjadi ibukota Kabupaten Wonogiri terbukti telah mendorong perkembangan beberapa obyek wisata yang ada. Strategi yang
diterapkan pada obyek wisata Sendang Asri relatif sederhana. Fokus lebih diarahkan pada peningkatan, peremajaan dan pemeliharaan sarana hiburan, baik
bersifat alami maupun buatan. Lebih diharapkan agar pengelolaan juga melibatkan beberapa satuan kerja pemerintah daerah yang terkait. Terpeliharanya
keberlanjutan dari obyek wisata Sendang Asri secara langsung akan berdampak positif terhadap keberlanjutan Waduk Gadjah Mungkur sebagai sentral obyeknya.
Oleh karena itu, peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian Waduk Gadjah Mungkur harus terus diupayakan Pemerintah Daerah; Karamba Apung Cakaran
diharapkan lebih ditata sehingga tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemeliharaan ikan namun juga dapat digunakan sebagai lokasi wisata kuliner
yang menarik; Pengembangan obyek wisata Plinteng Semar lebih ditujukan pada intensitas penggunaannya. Pemerintah Daerah bisa memulainya dengan
mengagendakan rapat SKPD yang bersifat rutin seperti staff meeting dengan mengambil lokasi di obyek wisata Plinteng Semar. Intensitas yang cukup tinggi
akan mendorong rasa penasaran bagi masyarakat lokal untuk turut serta merasakan suasananya; Obyek wisata Gunung Gandul dikembangkan secara hati-
hati mengingat fungsi utamanya sebagai hutan kota. Pembuatan gardu pandang akan membuka peluang datangnya wisatawan dalam jumlah yang signifikan
selain ditunjang pula dengan membangun sarana pelengkap dan pendukung obyek wisata yang diutamakan bersifat ramah lingkungan; Obyek wisata Sendang
Siwani dan Sendang Srinongko dapat digunakan mendukung keberadaan Air Terjun Watusongo. Promosi yang dapat dilakukan dengan menganjurkan agar
wisatawan yang hendak pergi ke Air Terjun Watusongo sebaiknya mampir dulu ke Sendang Siwani ataupun Sendang Srinongko untuk meminum airnya sehingga
memiliki kondisi fisik yang lebih baik untuk mencapai Air Terjun Watusongo yang sebagian perjalanannya menyusuri jalan setapak mendaki gunung. Dengan
demikian diharapkan ketiga obyek wisata ini dapat terkunjungi dalam satu kali arus kunjungan. Promosi melalui media sosial harus dilakukan sehingga
keberadaan obyek wisata ini lebih diketahui masyarakat. Perbaikan prasarana jalan mutlak diperlukan untuk mempermudah dan memberi kenyamanan bagi
wisatawan.
Dengan memperhatikan
aspek efisiensi
anggaran pengembangan
mengerucutkan obyek wisata Sendang Asri Waduk Gadjah Mungkur, Karamba Apung Cakaran dan Plinteng Semar sebagai fokus pengembangan.
.