dari fish flake sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein dan pada akhirnya meningkatkan konsumsi protein nasional.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk 1
Menentukan penambahan konsentrasi tepung ikan lele yang dapat menghasilkan fish flake yang paling disukai konsumen.
2 Mempelajari karakteristik fisik dan kimia produk fish flake dengan
penambahan tepung ikan lele.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sereal
Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari. Sereal sering dimakan dingin,
biasanya dicampur dengan susu susu sapi, susu kedelai, susu beras atau susu almond, air atau yoghurt dan buah. Beberapa sereal seperti oatmeal dapat
disajikan panas seperti bubur Albertson et al. 2008. Makanan untuk sarapan sebaiknya merupakan makanan yang lengkap,
yakni mengandung semua unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan gizi yang seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Selain itu sarapan juga dapat mencegah penurunan
daya ingat
Wesnes et al. 2003. Sereal sarapan umumnya memiliki kandungan vitamin B yaitu thiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, asam pantotenat, dan asam folat.
Selain itu juga mengandung kalsium, zat besi, serat dan asam amino lainnya, misalnya lisin, terdapat pada kacang-kacangan dan susu Johnson 1991.
Menurut Tribelhorn 1991, sereal sarapan yang ada di pasaran saat ini dikategorikan menjadi lima jenis yaitu:
1 Sereal tradisional yang memerlukan pemasakan, adalah sereal yang dijual di
pasaran dalam bentuk bahan mentah yang telah diproses. Biasanya dalam bentuk sereal yang dikonsumsi panas.
2 Sereal panas instan tradisional, yaitu sereal yang dijual dalam bentuk biji-
bijian atau serbuk yang telah dimasak dan hanya memerlukan air mendidih dalam penyajiannya.
3 Sereal siap santap, yaitu produk yang telah diolah dan direkayasa menurut
jenis atau bentuk diantaranya flaked, puffed, dan shredded. 4
Ready-to-eat cereals mixes, yaitu produk sereal yang telah diolah bersama biji-bijian, kacang-kacangan dan buah kering.
5 Bermacam produk sereal sarapan yang tidak dapat dikategorikan dalam
keempat jenis produk tersebut karena proses khusus dan atau kegunaan akhirnya. Contoh dari jenis ini adalah cereal nuggets dan makanan bayi.
Sereal untuk makanan pagi yang umum di pasaran dapat berupa flakes, butiran maupun produk yang mengembang dan biasanya terbuat dari satu jenis
sereal atau campuran sereal yang dibalut dengan bumbu seperti minyak, garam, dan atau gula. Sereal mengalami proses utama yaitu pembentukan flake, butiran
atau pengembangan, pemanggangan dan pelapisan dengan senyawa penambah aroma Vail et.al 1978.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan flake dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 Bahan yang digunakan dalam pembuatan flake
No Bahan Komposisi
1 Tepung ubi jalar
55 2 Tepung
kedelai 25
3 Tapioka 20
4 Gula dari total tepung
10 5
Garam dari total tepung 0.5
6 Air dari total tepung
30
Sumber : Koswara 2003
Flakes merupakan salah satu bentuk dari produk pangan yang
menggunakan bahan pangan serealia seperti beras, gandum atau jagung dan umbi-umbian seperti kentang. Flakes digolongkan ke dalam jenis makanan sereal
siap santap yang telah diolah dan direkayasa menurut jenis dan bentuknya. Berbagai macam jenis makanan sarapan antara lain adalah corn flakes, oat flakes,
rolled flakes , dan makanan sarapan lain berbentuk puffed yang dibuat dengan
bantuan alat ekstruder Tressler dan Sultan 1975. Pembuatan flakes agak berbeda dengan pembuatan sereal sarapan lain yang berbentuk puffed. Flakes dibuat
dengan cara pengepresan sekaligus pengeringan. Produk ini dibuat dengan menggunakan flaking roll hingga terbentuk lapisan tipis atau serpihan dengan
kadar air 3 dan total padatan sebesar 97. Sereal berbentuk puffed atau menggelembung bisa dibuat menggunakan beras, gandum atau jagung. Puffed
dibuat dengan teknik udara bertekanan tinggi. Setelah diproses dalam ekstruder dengan suhu dan tekananan tinggi bahan akan ditembakkan keluar alat ekstruder.
Perbedaan tekanan dalam ekstruder dan lingkungan membuat bahan menyerap udara sehingga bahan akan mengembang puffed Guy 2001.
Standar corn flake dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2 Standar mutu corn flake g100gr
Komposisi Flake
a b Air 4,27
3,53 Protein 4,33
6,25 Lemak 0,67
0,75 Abu 1,48
1,90 Karbohidrat by difference
89,26 87,56
Sumber : a USDA 2010 b Padovani, et al. 2007
Kemunduran mutu dari sereal sarapan disebabkan oleh lemak yang terkandung di dalamnya. Lemak yang terkandung dalam sereal tidak banyak tetapi
lemak merupakan penyebab utama hilangnya nutrisi dan berkurangnya nilai oganoleptik. Oksidasi pada lemak akan menyebabkan pembantukan
hidroperoksida. Hidroperoksida bertanggung jawab atas bau tengik yang terbentuk. Hal ini lah yang menyebabkan berkurangnya nilai organoleptik
Paradiso et al. 2008.
2.2 Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Lele Clarias sp.