Latar Belakang Pembuatan Fish Flake dari Ikan Lele (Clarias sp.) Sebagai Makanan Siap Saji

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsumsi ikan nasional saat ini masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Pada tahun 2010 tingkat konsumsi ikan nasional baru mencapai 30,47 kgkapitatahun. Tingkat konsumsi ikan di Thailand, Malaysia, Singapura dan Jepang berturut-turut telah mencapai 35 kgkapitatahun, 45 kgkapitatahun, 80 kgkapitatahun dan 110 kgkapitatahun Kementrian Kelautan dan Perikanan 2010. Konsumsi ikan saat ini belum memberikan kontribusi yang berarti terhadap pemenuhan kebutuhan protein menurut Angka Kecukupan Gizi AKG yaitu 52-57 grhari Widyakarya Nasinoal Pangan dan Gizi 2004 . Produksi ikan nasional saat ini mencapai 7.491.120 ton, perikanan tangkap menyumbangkan 5.285.020 ton dan perikanan budidaya menyumbangkan 2.206.100 ton KKP 2010. Produksi nasional sebesar 7.491.120 ton baru dapat memenuhi konsumsi protein sebesar 7,36 gram. Oleh sebab itu, pemerintah berusaha meningkatkan konsumsi ikan nasional dengan meningkatkan produksi ikan melalui sektor budidaya. Pada tahun tahun 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP mempunyai target menjadi penghasil produk perikanan terbesar di dunia. Produksi perikanan budidaya akan ditingkatkan menjadi 16,89 juta ton pada tahun 2014 atau naik 353 dibandingkan produksi tahun 2009 sebesar 2,2 juta ton KKP 2010. Salah satu komoditas perikanan budidaya yang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah adalah ikan lele. KKP menargetkan peningkatan produksi ikan lele sebesar 900.000 ton pada tahun 2014 atau meningkat 35,10 setiap tahunnya. Produksi ikan lele sendiri mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2007 produksi ikan lele 132.000 ton, 180.00 ton pada tahun 2008 dan meningkat menjadi 250.000 ton pada tahun 2009. Harga ikan lele yang terjangkau membuat ikan lele terdistribusi secara merata. Permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran ikan lele yaitu bobotnya melebihi ukuran konsumsi oversize. Ikan lele oversize ini jumlahnya mencapai 10 dalam tiap siklus produksinya. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian pada para pembudidaya akibat dari banyaknya lele oversize yang tak laku dijual. Ikan lele oversize tersebut sejauh ini pemanfaatannya masih kurang optimal. Hal ini disebabkan masih banyak masyarakat yang kurang menyukai bentuknya yang besar serta baunya yang khas. Untuk itu diperlukan suatu upaya diversifikasi untuk meningkatkan nilai ekonomis ikan lele yang berukuran besar, misalnya digunakan dalam pembuatan tepung ikan dalam pembuatan fish flake. Penambahan tepung ikan lele dalam pembuatan fish flake akan meningkatkan kandungan proteinnya. Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari. Sereal sering dimakan dingin, biasanya dicampur dengan susu susu sapi, susu kedelai, susu beras atau susu almond, air atau yoghurt dan buah. Beberapa sereal seperti oatmeal dapat disajikan panas seperti bubur Albertson et al. 2008 . Konsumsi sereal siap saji di seluruh dunia mengalami peningkatan. Di Inggris, Italia, Eropa timur, Amerika latin dan Asia pasifik konsumsi sereal meningkat masing-masing 4, 15, 25, 20 dan 10. Saat ini diperkirakan konsumsi sereal di seluruh dunia mencapai 3 juta ton Guy 2001. Konsumsi sereal mengalami peningkatan karena sereal dapat dengan mudah dan cepat disajikan. Sereal disajikan dengan cara mencampur flake s sereal dengan susu hangat. Hal ini sesuai dengan kebutuhan karena manusia saat ini dituntut untuk dapat mengerjakan segala sesuatu dengan cepat. Tingkat mobilitas yang tinggi menyebabkan kebanyakan orang melewatkan waktu sarapan Olsen et.al 2010. Padahal sarapan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya memenuhi kebutuhan energi dasar bagi aktivitas tubuh. Asupan gizi pada sarapan merupakan hal yang paling penting diantara waktu makan lainnya. Melewatkan waktu sarapan dapat mengakibatkan efek negatif bagi tubuh. Jika tubuh dipaksa bekerja tanpa adanya energi maka tubuh akan mendapatkan efek negatif Tribelhorn 1991. Selain cepat dan mudah disajikan, sereal untuk sarapan mengandung energi 350-400 kkal100gram, vitamin, mineral, dan serat Guy 2010. Akan tetapi sereal siap saji memiliki kandungan protein yang rendah yaitu 6 gr100 gram takaran saji sedangkan sarapan setidaknya memenuhi sepertiga dari kebutuhan protein harian 52-57 grhari. Oleh sebab itu, introduksi ikan lele pada pembuatan fish flake diharapkan mampu meningkatkan nilai gizi dari fish flake sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein dan pada akhirnya meningkatkan konsumsi protein nasional.

1.2 Tujuan