Uji Organoleptik Uji Bayes Analisis Data

bahan kering yang terdapat dalam supernatan. Indeks penyerapan air dan indeks kelarutan air dapat ditentukan dengan persamaan berikut : IPA = arut bahan terl berat - awal Berat terserap yang air berat IKA = suspensi 2ml suspensi ml 2 dalam arut bahan terl berat .

3.6 Uji Organoleptik

Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji hedonik. Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan atau kesukaan panelis terhadap produk fish flake yang dihasilkan. Skala yang digunakan adalah 1sangat tidak suka sampai 9 sangat suka dengan nilai 5 sebagai rasa antara netral. Parameter yang diuji adalah penerimaan umum over all.

3.7 Uji Bayes

Pengambilan keputusan untuk memilih konsentrasi yang terbaik pada tahap penentuan formulasi menggunakan metode Bayes. Metode Bayes merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif dengan tujuan menghasilkan perolehan yang optimal. Untuk menghasilkan keputusan yang optimal perlu dipertimbangkan berbagai kriteria Marimin 2004. Adanya perlakuan merupakan kriteria yang perlu dipertimbangan dalam pemilihan fish flake dengan penambahan tepung ikan lele yang menghasilkan produk paling disukai pada penelitian pendahuluan. Pemilihan fish flake paling disukai dilakukan dengan uji indeks kinerja didasarkan pada total nilai yang paling tinggi dari setiap perlakuan. Parameter yang dibobot meliputi karakteristik sensori aroma, rasa, aroma, penampakan dan tekstur. Nilai kepentingan masing- masing parameter sensori yang digunakan terdiri dari 5 nilai numerik, yaitu 1 mewakili tidak penting, 2 mewakili kurang penting, 3 mewakili biasa, 4 mewakili penting dan 5 mewakili sangat penting. Nilai kepentingan bisa diperoleh dari hasil kuisioner panelis atau menurut pendapat ahli.

3.8 Analisis Data

Analisis data penelitian pendahuluan berupa uji skala hedonik menggunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji lanjut Multiple Comparison untuk melihat pengaruh penambahan tepung ikan yang digunakan terhadap parameter aroma, rasa, aroma, penampakan dan tekstur. Rancangan percobaan pada penelitian utama digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan konsentrasi tepung ikan terhadap parameter subjektif dan objektif yaitu rancangan acak lengkap RAL dengan tiga perlakuan dan dua kali ulangan. Konsentrasi tepung ikan yang digunakan sebagai perlakuan sebesar 25, 30, dan 35 serta cornflakes komersial sebagai pembanding. Model rancangan yang digunakan adalah : Keterangan: Y ij = hasil pengamatan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j µ = nilai rata-rata τ i = pengaruh perlakuan ke-i ε ij = galat pada perlakuan ke i dan ulangan ke j i = perlakuan ke i j = ulangan ke j Hipoteisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : H : Penambahan tepung ikan lele dengan berbagai konsentrasi tidak memberikan pengaruh terhadap mutu fish flake H 1 : Penambahan tepung ikan lele dengan berbagai konsentrasi memberikan pengaruh terhadap mutu fish flake Selang kepercayaan yang digunakan adalah 95 untuk menyatakan perbedaan nyata. Selanjutnya data dianalisis dengan analisis ragam. Jika dari hasil analisis ragam berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan memakai uji Tukey, sedangkan uji organoleptik, data dianalisis dengan metode Kruskal Wallis. Jika hasil uji Kruskal Wallis berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey Steel dan Torrie 1991.

3.9 Angka Kecukupan Gizi