kebutuhan pada saat sarapan karena pada saat perhitungan belum dicampur dengan susu. Oleh karena itu disarankan untuk mengkonsumsi fish flake bersama
dengan susu.
5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Formula terpilih yang paling disukai adalah fish flake dengan penambahan tepung ikan 30. Hasil uji proksimat fish flake dengan penambahan tepung ikan
30 meliputi kadar abu 3,60, protein 22,32, lemak 4,34, air 4,71 dan karbohidrat 65,03. Hasil analisis fisik menunjukkan bahwa nilai Indeks
Penyerapan Air dan Indeks Kelarutan Air dari fish flake akan menurun dengan peningkatan konsentrasi tepung ikan yang ditambahkan. Nilai IPA dari flake
dengan penambahan tepung ikan 30 yaitu 1,82 mlg dan nilai IKA 0,0280 gml. Nilai kekerasan flake dengan penambahan tepung ikan 30 sebesar 264,88 g
f.
5.2 Saran
Disarankan pada penelitian selanjutnya dilakukan : 1
penambahan cita rasa atau flavor untuk mengurangi rasa khas dari ikan 2
penelitian mengenai daya awet fish flake mengingat kadar protein dan kadar lemaknya yang tinggi
3 penelitian mengenai kemasan yang sesuai untuk produk fish flake
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta : Bumi Aksara Albertson AM, Thompson D, Franko DL, Kleinman RE, Barton A, Crockett SJ.
2008. Consumtion of breakfat cereal is associated with positive health outcomes : evidence from the National Heat, Lung and Blood Institute
Growth and Health Study. J.Nutr Res. 28744-752
[AOAC] Association of Official Analytical and Chemistry. 2007. Official Methods of Analysis. 18
th
ed. Maryland: Association of Official Analytical Chemists Inc.
Ariati NN, Puryana IGP. 2009. Komposisi karbohidrat sarapan yang adekuat meningkatkan konsentrasi belajar mahasiswa jurusan gizi Poltekkes
Depkes Denpasar. Jurnal Skala Husada. 61-8 Buckle KA, Edward RA, Fleet GH, Wooton M. 1987. Ilmu Pangan. Hari
Purnomo, Adiono, penerjemah. Jakarta : UI Press. Terjemahan dari: Food Science.
Burlingame B, Charrondiere R, Moulle B. 2009. Food composition is fundamental to the cross-cutting initiative on biodiversity for food and nutrition.
J. Food Composition and Analysis. 22361-365 Burrington KJ. 2001. Keeping the Chrunch in Breakfast Cereal.
http:www.foodproductiondesign.go.id [26 Maret 2011]
Borelli RC, Manella C, Barba F, Russo M, Russo GL, Krome K. 2003. Characterization of coloured compound obtained by enzymatic extraction
of bakery products. J. Food and Chem Toxicology. 211367-1374 Carrasco-Valencia RR, de La Cruz AA, Alvarez JCI, Kallio H. 2009. Chemical
and functional characterization of Kaniwa Chenopodium pellidicaule grain, extrude and bran. Plant Food Hum Nutr. 6494-101
Couto C, Silva L,
.
Valentão P, Velázquez E,
Peix A, Andrade PB. 2011. Effects induced by the nodulation with Bradyrhizobium japonicum on Glycine
max soybean metabolism and antioxidant potential. J. Food Chems. 1271487-1495
deMan JM. 1997. Kimia Makanan. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Bandung : Penerbit ITB.
[FDA] Food and Drug Administration. 2008. Appendix B Additional Requirements for Nutrient Content Claims.
http:www.fda.govFoodGuidanceComplianceRegulatoryInformationG uidanceDocumentsdefault.htm [8 Mei 2011]