kekuningan, tropodult latosol coklat, dystropept tipik podsolik merah kekuningan, dan troporpent lipik latosol. Keadaan ini menunjukkan bahwa
tanah di Hutan Gunung Walat bersifat heterogen. Tanah latosol merah kekuningan adalah jenis tanah yang terbanyak di daerah berbatu hanya terdapat tanah latosol
dan di daerah lembah terdapat tanah podsolik. Hutan Pendidikan Gunung Walat terletak pada ketinggian 460
– 715 mdpl dengan topografi yang bervariasi dari landai sampai bergelombang. HPGW
merupakan bagian dari pegunungan yang berderet dari Timur ke Barat. Bagian selatan merupakan daerah yang bergelombang mengikuti punggung-punggung
bukit yang memanjang dan melandai dari Utara ke Selatan, di bagian tengah terdapat puncak dengan ketinggian 676 m di atas permukaan laut, sedangkan ke
bagian Utara mempunyai topografi yang semakin curam. Punggung bukit kawasan ini terdapat dua patok triangulasi KN 2.212 670 mdpl dan KN 2.213
720 mdpl. Kondisi topografi agak curam berkisar 15 – 25 sampai sangat
curam 40.
4.4 Iklim dan Hidrologi
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, daerah Gunung Walat mempunyai tipe iklim B basah dengan nilai Q = 14,3 - 33 dengan
banyaknya curah hujan tahunan berkisar antara 1.600 – 4.400 mm menurut data
curah hujan Gunung Walat dari tahun 1980 hingga tahun 1992. Daerah Gunung Walat memiliki suhu minimum 19
C untuk malam hari dan suhu maksimum pada siang hari 29
C. Areal Hutan Pendidikan Gunung Walat beriklim basah yang dapat
dikembangkan menjadi objek studi hutan tropika basah yang cukup representatif. HPGW merupakan sumber air bersih yang penting bagi masyarakat sekitarnya
terutama di bagian Selatan yang memiliki sejumlah sungai kecil yang airnya sebagian besar mengalir sepanjang tahun, beberapa aliran sungai yang umumnya
mengalir ke arah Selatan, yaitu: anak Sungai Cipeureu, Citangkalak, Cikabayan, Cikatomas, dan Legok Pusar. Kawasan HPGW termasuk ke dalam sistem
pengelolaan DAS Cimandiri.
4.5 Geologi
Kandungan batu alam di HPGW terdiri dari batuan sedimen vulkanik berwarna hijau semu abu-abu yang membentuk seri lapisan yang sangat tebal.
Tebal setiap lapisan berkisar antara beberapa centimeter hingga kurang dari 35 cm. Gunung Walat terdiri dari lapisan tufa dasit yang pada horizon tertentu
diselingi dengan batuan batuan tufa andesit yang merupakan bagian dari formasi breksi tua yang berumur Meosin. Keadaan Gunung Walat merupakan pulau
Meosin di tengah-tengah formasi batuan vulkanik kuarter yang berasal dari Gunung Salak dan Gunung Gede. Gunung Walat dan sekitarnya dibangun oleh
batuan sedimen tersier bawah oligosen yang disebut formasi Walat. Formasi Walat terutama disusun oleh batu pasir kuarsa yang berlapiskan silang
konglomerat kerakal kuarsa lempung, lignit lapisan-lapisan arang tipis. Semakin ke atas ukuran butiran bertambah dan tersingkap di Gunung Walat dekat
Cibadak serta daerah sekitarnya. Pasir dari formasi ini dapat digunakan untuk pembuatan gelas dan diperkiraan tebalnya antara 1.000 meter hingga 1.373 meter.
4.6 Keadaan Vegetasi