warisan Rp 222.580.000tahun. Sehingga nilai ekonomi total adalah Rp 54.853.911.503tahun.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka dapat diberikan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Dengan diketahuinya nilai ekonomi total dari sumberdaya hutan, maka sudah
saatnya orientasi pemanfaatan hutan berbasis kayu ditinggalkan karena kecilnya nilai secara riil serta mengancam timbulnya bencana alam yang tidak
diharapkan. 2.
Pengelolaan yang ada di HPGW dimana tidak ada penebangan kayu tetapi memanfaatkan manfat bukan kayu dan jasa lingkungan diharapkan menjadi
contoh bagi pengelolaan hutan yang dilakukan pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA
Agustono. 1996. Nilai ekonomi hutan mangrove bagi masyarakat studi kasus di Muara Cimanuk, Indramayu
. [Tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Bahruni. 1999. Diktat Penilaian Sumberdaya Hutan dan Lingkungan. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Darusman D, Bahruni. 1993. Studi permintaan terhadap intangible rekreasi dari taman nasional gunung Gede Pangrango. Di dalam: Buku III Bidang Hukum
dan Ekonomi. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perguruan Tinggi; Bogor, 5-9 Februari 1992. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
_________. 1995. Nilai ekonomi air untuk pertanian dan rumah tangga. Jurnal Manajemen Hutan Tropika
1: 1-12 Davis LS, Johnson KN. 1987. Forest Management. Third Edition. New York:
McGrawHill Book Company. Djijono. 2002. Valuasi ekonomi menggunakan metode travel cost taman wisata
hutan di taman Wan Abdul Rachman, Propinsi Lampung. Makalah Pengantar Falsafah Saint Program Pascasarjana
. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hufschmidt MM, James DE, Meiser A, Bower BT, Dixon JA. 1983. Environment, Natural System, and Development: An Economic Valuation Guide
. London: The Hopkins University Press Baltimore and London.
Lembaga Sumberdaya Alam. 2009. Kerugian negara berdasarkan kerusakan lingkungan
. Dalam
laporan Lembaga
Sumberdaya Alam.
www.elsdainstitute.or.idmodulauditkehutanankerusakan.lingkungan.pdf. diakses pada tanggal [18 Desember 2011]
Munasinghe M. 1994. Economic and policy issues in natural habits and protected areas
. Di dalam: Munasinghe M, McNeely J, editor. Protected Area Economic and Policy: Lingking Conservation and Sustainable Development.
Washington DC: The World Bank. Pearce D, Moran D. 1994. The Economic Value of Biodiversity. London: IUCN
The World Conservation Union. Earthscan Publication Ltd. Roslinda E. 2002. Nilai ekonomi Hutan Pendidikan Gunung Walat dan
kontribusinya terhadap masyarakat sekitar. [Tesis]. Program Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Unesco. 1978. Environment Education. www.google.comdefinisipendidikan diakses pada tanggal [18 Desember 2011]
Supriyanto A. 2002. Analisis pembangunan usaha hutan rakyat menuju pembangunan daerah yang berkelanjutan di Kabupaten Banyumas
. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Widiarti A. 1996. Studi permintaan jasa hidrologi kawasanTaman Nasional Gunung Gede Pangrango. [Tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor, Bogor. Wildayana E. 1999. Valuasi Ekonomi Konversi Hutan Sekunder ke Usahatani
Lahan Kering di Kecamatan Muara Enim Sumatera Selatan . [Tesis].
Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
LAMPIRAN
50
Lampiran 1. Peta HPGW
Lampiran 2. Uji asumsi statistik WTP
Regression Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-
Watson 1
.504
a
.254 .186
59.72391 1.334
a. Predictors: Constant, JPA, RPDT, TP b. Dependent Variable: WTPbibit