diharapkan masyarakat akan lebih mengetahui informasi dan nilai manfaat hutan dari sisi ekonomi dan ekologi, sehingga masyarakat akan lebih menghargai
keberadaan hutan dan selalu ingin dalam upaya kelestarian lingkungan. Valuasi ekonomi sumberdaya hutan dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengkuantifikasikan secara ekonomi barang dan jasa yang dihasilkan oleh hutan yang sekiranya memiliki nilai ekonomi tinggi, dan menyatakan nilainya dalam
bentuk nilai uang money terms. Hasil valuasi selanjutnya juga dapat digunakan sebagai acuan pembayaran jasa lingkungan mata air Cimandiri.
Berdasarkan uraian di atas, secara lebih jelas dapat dirumuskan tiga permasalahan pokok sebagai berikut:
1. Apa saja sumberdaya HPGW yang dimanfaatkan oleh pihak pengelola HPGW
dan masyarakat sekitar HPGW? 2.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Willingness to Pay WTP masyarakat sekitar hutan pendidikan terhadap mata air HPGW?
3. Berapa Nilai Ekonomi Total Total Economic Value sumberdaya HPGW?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi sumberdaya HPGW yang dimanfaatkan pihak pengelola dan
masyarakat desa sekitar HPGW. 2.
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay WTP masyarakat sekitar hutan pendidikan terhadap mata air HPGW.
3.
Menghitung valuasi ekonomi total Hutan Pendidikan Gunung Walat. 1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian tentang nilai ekonomi total yang dihasilkan oleh HPGW dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, sebagai berikut:
1. Akademisi dan peneliti, penelitian ini diharapkan menjadi pelengkap khasanah
keilmuan ekonomi sumberdaya hutan. 2.
Pemda sebagai bahan acuan dalam penerapan kebijakan pengelolaan sumberdaya hutan.
3. Masyarakat setempat untuk menambah pengetahuan mengenai nilai ekonomi
lingkungan.
4. Pengelola HPGW, sebagai bahan acuan dalam pengelolaan sumberdaya hutan
di HPGW.
1.5 Batasan Penelitian
Batasan-batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Responden memahami pilihan-pilihan yang ditawarkan pada mereka dan
cukup tahu kondisi lingkungan hutan pendidikan yang dinilai; 2.
Persepsi atau penilaian responden terhadap keberadaan hutan pendidikan merupakan kesungguhan yang akan mereka lakukan jika pasar untuk barang
lingkungan itu benar-benar ada; 3.
Manfaat langsung yang dihitung dalam penelitian ini adalah kayu damar Agathis loranthifolia, pinus Pinus merkusii, dan puspa Schima wallichii,
kayu bakar, dan non-kayu getah damar dan pinus; 4.
Manfaat tidak langsung yang dihitung dalam penelitian ini adalah manfaat hutan
sebagai pengendali
erosi, penyerap
karbon, dan
manfaat keanekaragaman hayati;
5. Biaya pemulihan ekologi hutan yang dilakukan oleh Lembaga Sumber Daya
Alam 2009 dapat digunakan untuk memperkirakan biaya pemulihan ekologi hutan akibat degradasi dan deforestasi di wilayah HPGW apabila tidak ada
hutan; 6.
Nilai keanekaragaman hayati hutan sekunder yang terdapat dalam penelitian Wildayana
1999 dapat
digunakan untuk
memperkirakan nilai
keanekaragaman hayati hutan sekunder di wilayah HPGW; 7.
Masyarakat desa sekitar HPGW difokuskan di Desa Hegarmanah karena memiliki interaksi secara langsung dengan HPGW.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA