22
kepastian kendaraan akan sampai pada tujuan yang dikehendaki. Keputusan sangat tergantung pada sang sopir. Dalam motivasi belajar, siswa sendiri
berperan baik sebagai mesin yang kuat atau lemah, maupun sang sopir yang menetukan tujuan.
31
Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar, para ahli sukar mendefinisikannya, akan tetapi motivasi berhubungan
dengan 1 arah perilaku, 2 kekuatan respon yakni usaha setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan 3 ketahanan perilaku atau
seberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri
seseorang untut melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk
tercapainya suatu tujuan. Siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi, mendapatkan kedudukan dalam jabatan,
menjadi politikus, dan memecahkan masalah.
32
Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
33
Jadi dari beberapa definisi motivasi yang telah dijabarkan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak
atau perubahan energi yang aktif yang terdapat di dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan sehingga memberikan arah pada kegiatan belajar agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
31
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2004, h. 83
32
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2004, h. 80
33
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003, h. 75
23
2. Macam-macam Motivasi
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam: Pertama, motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam
diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.
34
Alam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik
sulit sekali melakukan aktivitas belajar secara terus-menerus.
35
Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan untuk menjadi orang yang
terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Dorongan yang menggerakan belajar bersumber pada suatu kebutuhan,
kebutuhan yang berisikan suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi
motivasi intrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar symbol dan seremonial.
36
Kedua, motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya
untuk melakukan kegiatan belajar.
37
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak dalam pendidikan. Motivasi
ekstrinsik diperlukan agar anak mw belajar. Berbagai macam cara dapat dilakukan agar anak didik termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil
mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar, dengan memanfaatkan ekstrinsik dalam berbagai bentuk.
38
Contoh- contoh konkret motivasi ekstrinsik misalnya: pujian dan hadiah, peraturan
atau tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru dan seterusnya.
34
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, h. 151
35
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 150
36
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003, h. 90
37
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, h. 152
38
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 151
24
3. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Ada tiga fungsi motivasi yaitu sebagai berikut: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menetukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
39
Di samping itu ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan mencapai prestasi. Seseorang melakukan
suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain, hasil belajar
akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, maka akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi
akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar yaitu sebagai berikut: pertama, motivasi sebagai dasr
penggerak yang mendorong aktivitas belajar. Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya, motivasilah sebagai dasar
penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Kedua, motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar. Guru lebih
banyak memutuskan member motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik dan efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah
kecendrungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu diluar
39
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003, h. 85
25
dirinya.Oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.Anak didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsic sangat sedikit terpengaruh
dari luar. Semangat belajar sangat kuat. Ketiga, motivasi berupa pujian lebik baik dari pada hukuman.Meski
hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Memuji orang lain
berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi
kerjanya. Keempat, motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. Guru yang berpengalaman cukup bijak memanfaatkan kebutuhan
anak didik, sehingga dapat memancing semangat belajar anak didik agar menjadi anak yang gemar belajar. Anak didik pun giat belajar untuk
memenuhi kebutuhannya demi memuaskan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu. Kelima, motivasi dapat memupuk optimis dalam belajar. Anak
didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar
bukanlah kegiatan yang sia-sia, hasilnya pasti akan berguna, tidak hanya kini tetapi juga duhari-hari mendatang. Keenam, motivasi melahirkan
prestasi dalam belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indicator baik buruknya prestasi belajar seorang anak didik.
40
5. Bentuk-bentuk motivasi dalam belajar
Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan kegiatan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut:
a. Memberi angka Memberikan angka sebagai symbol atau nilai dari hasil aktivitas
belajar anak didik. b. Hadiah
40
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 152-155
26
Dapat juga dikatakan sebagai motivasi, yakni memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan. Hadiah
disesuaikan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang. c. Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka antusias belajar.
d. Ego-involment Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.
e. Memberi ulangan Ulangan dapat dijadikan sebagai alat motivasi dan merupakan strategi
yang cukup baik untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar. f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk lebih giat. g. Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru dapat memanfaatkan pujian
untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah.
h. Hukuman Hukuman merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan melakukan
pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif adalah hukuman yang mendidik yang bertujuan memperbaiki sikap
dan perbuatan anak didik yang dianggap salah. i. Hasrat untuk belajar
Berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik dari pada anak
didik yang tak berhasrat untuk belajar.