Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 tahun facebook berkiprah penggunanya telah mencapai 1,23 Miliar pengguna aktif. 9 Dengan jumlah pengguna yang menggunakan layanan facebook tersebut, maka dalam perspektif pendidikan, facebook memiliki potensi yang cukup besar dalam menunjang kepentingan pelajar. Oleh karena itu, kehadiran facebook sebagai salah satu jenis situs jejaring sosial di dunia maya, merupakan perwujudan dari generasi jejaring selanjutnya N-Gen dengan menggunakan layanan internet. Demikian pula dengan hasrat besar dari anak muda untuk membuat akun dan berpartisipasi dalam situs tersebut. Besarnya jumlah pelajar yang memiliki akun facebook dan situs jejaring sosial lainnya, merupakan salah satu bukti bahwa pelajar Indonesia merupakan bagian dari generasi jejaring dunia global net generation yang dapat menerima dan mengambil manfaat dari layanan jejaring sosial facebook ini. 10 Akan tetapi tidak begitu pada kenyataannya. Di kalangan remaja khususnya anak sekolah. Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan, karena sebagian besar penggunaan jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang, baik sengaja atau pun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini siswa dapat lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya. Sehingga mereka lupa akan tugas utamanya sebagai seorang siswa yaitu belajar baik itu di sekolah maupun di rumah dengan mengulang pelajaran yang telah dipelajari. Keasyikan menggakses facebook yang dirasakan oleh para pelajar wajar saja terjadi. Ini dikarenakan selain membantu kita mengajak seseorang untuk 9 Artikel, diakses kamis, 20 Februari 2014 pukul 01.53 dari http:techno.okezone.comread201401295593330710-tahun-perjalanan-sukses-facebook. 10 Hayadin, Kajian Terhadap Eksistensi Situs Facebook Untuk Kepentingan Pelajar Indonesia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2010, pp. 330. 5 berteman, facebook juga memberikan fitur-fitur menarik lainnya. Dengan fitur- fitur tersebut, setiap anggota dapat melakukan apa saja. Hal ini menjadikan facebook menjadi internet dalam internet. Karena facebook juga memberi kesempatan kepada para anggotanya untuk bermain kuis dan game dengan teman-temannya. Fitur yang paling popular dalam facebook adalah facebook status update. Dengan fitur ini, kita dapat tahu seberapa besar eksistensi seseorang dalam facebook. Melalui status update tersebut, kita dapat memberikan komentar mengenai status update yang di buat. Selain fitur tersebut, kita juga tetap dapat meng-upload foto, video, note dan lain-lain. Kita juga dapat bertukar foto dan video yang kita miliki dengan teman-teman yang lain. 11 Maka tak heran jika banyak orang yang menyempatkan waktunya hanya untuk meng-update status. Ini dilakukan sebagai sarana untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakan serta dapat menjadi sarana kebutuhan manusia yang cenderung ingin didengar dan diperhatikan. Maka tak jarang orang-orang memiliki ketertarikan yang tinggi untuk meng-update status nya setiap hari. Keinginan inilah yang terus menjadikan siswa atau pelajar sering mengakses situs jejaring facebook. Sehingga tak jarang mereka melupakan tugas utamanya untuk belajar, mengerjakan pekerjaan rumah atau sekedar mengulas kembali pelajaran yang telah mereka dapat dan pelajari di sekolah. Bahkan sampai keinginan untuk mengakses facebook ini tidak kenal waktu dan tempat. Ini di didukung dengan mudahnya mengakses situs jejaring social facebook melalui handphone. Media Handphone saat ini telah menjadi hal yang lumrah untuk mengakses jejaring sosial facebook. Dimana saja dan kapan saja siswa dapat selalu tehubung dengan situs jejaring sosial facebook. Baik itu pagi, siang sore maupun malam. Entah itu di rumah, di sekolah maupun di tempat-tempat lain siswa dapat mengakses facebook tersebut. Hal ini berdampak pada berkurangnya waktu untuk belajar dan kurangnya motivasi siswa yang berujung kepada kurang maksimalnya tujuan dari pembelajaran yang di dapat. 11 Lina Marlina, Facebbok Alat Gaul dan Bisnis Dahsyat Anak Muda, Jogjakarta: Diva Press, 2009, h. 18-19. 6 Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dan dorongan itu diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Motivasi dalam belajar berfungsi sebagai daya penggerak dalam diri siswa yang dapat menumbuhkan semangat serta minat dalam belajar, dengan motivasi yang kuat seseorang akan belajar secara maksimal. Seseorang khususnya para peserta didik yang tidak memiliki motivasi dalam mempelajari materi pembelajaran karena minat yang dimilikinya sangat terbatas, mereka akan menjadi kurang tekun dan tidak memiliki upaya- upaya dalam proses pendalaman materi yang sedang di gelutinya, sehingga tujuan yang ingin dicapainya kurang memperoleh hasil yang maksimal, sekalipun seseorang itu menghabiskan waktu yang panjang untuk bersekolah, maka hasil yang di dapat tidak sesuai dengan waktu yang diberikan. Pendidikan akan lebih efektif bila didorong dengan adanya motivasi dalam diri seseorang yang berperan penting sebagai daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu kegiatan sehingga memperoleh hasil yang maksimal dalam mencapai tujuannya, tanpa adanya motivasi seseorang tidak akan melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaannya secara maksimal karena tidak adanya dorongan dalam diri orang tersebut. Para ahli pendidikan dan psikologi sependapat bahwa motivasi sangat penting untuk keberhasilan kita belajar. 12 Oleh karena itu hal-hal yang berkaitan dengan motivasi, yang dapat mempengaruhi motivasi dari peserta didik harus di perhatikan. Agar motivasi yang dimiliki oleh peserta didik dalam belajar dapat terjaga, sehingga dapat mewujudkan tujuan dari kegiatan belajar yang ingin di capai. Dengan demikian penggunaan facebook yang tidak terkendali atau dilakukan secara berlebihan dikhawatirkan dapat mengganggu motivasi belajar siswa. Mendapatkan materi dari sekolah dirasa kurang cukup jika saat siswa kembali ke rumah, tidak diimbangi dengan proses mengulangi kembali materi 12 Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1995, h. 30. 7 yang telah dipelajari. Oleh karena itu motivasi belajar siswa harus selalu di jaga dari hal-hal yang dapat mengurangi atau mengganggu morivasi belajar tersebut demi tercapainya tujuan dari proses belajar. Dari latar belakang yang penulis uraikan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul: “HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PAI DI SMA DARUSSALAM CIPUTAT.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah: 1. Dampak kemajuan Teknologi yang pesat, kehadiran teknologi ibarat makanan pokok yang harus ada dalam manusia. 2. Munculnya facebook membuat banyak anak remaja usia sekolah kecanduan dalam pemakaian atau penggunaan facebook, sehingga berdampak atau berpengaruh pada motivasi belajar siswa. 3. Seringnya anak muda usia sekolah bermain facebook menjadikan mereka malas belajar, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain facebook daripada belajar. 4. Ketika pelajaran sedang berlangsung pun tidak jarang siswa mengakses facebook terutama pada pelajaran TIK Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah, karena masalah yang luas dapat menimbulkan kekaburan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini dibatasi pada masalah hubungan intensitas penggunaan Facebook dengan motivasi belajar PAI siswa . 8

D. Perumusan Masalah

Dalam setiap kegiatan memecahkan masalah, sebelum mencari penyelesaian perlu terlebih dahulu merumuskan permasalahannya, agar dalam melaksanakan langkah selanjutnya lebih terarah, tepat dan berhasil. Berpijak dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan intensitas penggunaan Facebook dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mendapatkan gambaran mengenai intensitas penggunaan facebook dikalangan siswa SMA DARUSSALAM Ciputat. 2. Mendapatkan gambaran motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat. 3. Mendapatkan gambaran hubungan intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal berikut: 1. Manfaat Teoritis: a. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penggunaan facebook di kalangan siswa hubungannya dengan motivasi belajar PAI siswa. 9 b. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara tertulis maupun referensi mengenai hubungan facebook dengan motivasi belajar PAI siswa. 2. Manfaat Praktis: a. Bagi Siswa Sebagai sebuah acuan dan motivasi para siswa yang menuntut ilmu di bangku sekolah agar dapat menjadi masukan dalam penggelolaan waktu dalam belajar dan menggunakan facebook. b. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah agar lebih berperan dalam memotivasi belajar siswa. c. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi guru di sekolah agar dapat mengontrol siswanya dalam menggunakan atau mengakses facebook saat jam pelajaran di sekolah. d. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan Program Studi Ilmu Pengetahuan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Intensitas Penggunaan Facebook

1. Pengertian Intensitas

Pengertian intensitas di dalam kamus psykologi adalah besar atau kekuatan suatu tingkah laku, jumlah energi fisik yang dibutuhkan untuk merangsang salah satu indera, ukuran fisik dari energi atau data indera. 1 Menurut J.P. Chaplin intensitas berasal dari kata “intensity” yang artinya “the quantitative attribute of a sensation which is correlated witch the intensityof the stimulus, such as the brightness of a color or the loudness of a sound ”. 2 Sementara menurut J.P Chaplin juga dalam bukunya yang telah diterjemahkan oleh Dr. Kartini Kartono yang berarti “intensity” intensitas adalah “satu sifat kuantitatif dari satu penginderaan, yang berhubungan dengan intensitas perangsangnya, seperti kecemerlangan suatu warna, atau kerasnya suatu bunyi ”. 3 Sedangkan di dalam buku Ensiklopedi Indonesia intensitas adalah “derajat kekuatan tertinggi;kekuatan terbesar;meregang sampai batas terjauh ”. 4 Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa intensitas adalah suatu ukuran kuantitatif dari suatu penginderaan, untuk mengukur ukuran fisik dari energi atau data indera. 1 Dali Gulo, Kamus Psychologi, Bandung: Tonis, 1982, Cet. I, h. 125. 2 J.P. Chaplin, Dictionary ofPsychology, New York: Dell Publishing, 1986, h. 245. 3 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi.Terj. Kartini Kartono, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, h. 254 4 Hassan Shadily, Ensiklopedia Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1982, h. 1462.