120
F. Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji t Uji Parsial
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.56 Hasil Uji t Uji Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficient
s t
Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
6.964 2.454
2.838 .006
VAR000 01
.394 .087
.343 4.506
.000 VAR000
02 .131
.035 .311
3.803 .000
VAR000 03
.386 .102
.299 3.792
.000 a. Dependent Variabel: VAR00004
SPSS: hasil output SPSS, 2016 Hasil uji t hitung pada tabel coefficient di atas dapat diketahui
pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, diketahui hasil sebagai berikut:
121
a. Pengaruh Variabel shopping lifestyle X
1
terhadap perilaku pembelian impulsif Y
Dari tabel di atas variabel shopping lifestyle memiliki nilai p- value 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya Signifikan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien shopping lifestyle secara parsial berpengaruh Signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fika Eka Prastia 2011, dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Shopping
Lifestyle, Fashion Involvement dan Hedonic Shopping Value Terhadap Impulse Buying Behaviour
Pelanggan Toko Elizabeth Surabaya”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial shopping
lifestyle memiliki nilai thitung sebesar 2,684 dengan tingkat Signifikan 0,009. Karena 2.684 1.660 dan 0,009 0.005 makan Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang Signifikan dari variabel bebas shopping lifestyle dengan variabel
terikat perilaku pembelian impulsif. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Prastia 2011, bahwa
tinggi rendahnya shopping lifestyle menentukan tinggi rendahnya perilaku pembelian impulsif.
b. Hubungan antara store atmosphere dan perilaku pembelian
impulsif Variabel store atmosphere memiliki nilai p-value 0,000 0,05
artinya Signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien store
122
atmosphere secara parsial berpengaruh Signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dikaukan oleh Kadek Trisna Dewi 2015, dalam penelitian yang berjudul “Peran
Emosi Positif dalam Memediasi Store Atmosphere terhadap Pembelian Impulsif Studi kasus Pada Konsuemen Matahari Department Store
Duta Plaza Denpasar”. Hasil penelitian ini ditunjukan dengan koefisien sebasar 0,290
dan Signifikan pada alpha 5 persen p-value 0,003 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh yang
Signifikan antara store atmosphere terhadap perilaku pembelian impulsif.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Lin dan Yi 2010 yang menyatakan bahwa gerai yang mampu menciptakan atmosfer toko
yang nyaman akan membuat konsumen lebih menikmati proses pembelian sehingga keinginan konsumen untuk berbelanja semakin
meningkat. Menurut Suprapti 2010:69 menjelaskan bahwa setiap individu dapat menarik sejumlah stimuli-stimuli eksternal melalui
berbagai saluran atau media yang dapat dirasakan oleh indera manusia, seseorang menarik sensori melalui pandangan, bau, suara, rasa, dan
teksture. Pendapat lainnya juga diperkuat oleh Muruganantham dan Ravi 2013, yang menyatakan suasana nyaman merupakan alasan
123
yang mampu meningkatkan pembelian impulsif di gerai ritel Kadek, 2015.
c. Hubungan antara Hedonic Shopping Value dan perilaku pembelian
impulsif Variabel hedonic shopping value memiliki p-value 0,000 0,05
artinya Signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien hedonic shopping value secara parsial berpengaruh Signifikan terhadap
perilaku pembelian impulsif. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fika Eka
Prastia, dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Shopping Lifestyle, Fashion Involvement dan Hedonic Shopping Value Terhadap Impulse
Buying Behaviour Pelanggan Toko Elizabeth Surabay a”.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial hedonic shopping value memiliki thitung sebesar 2,415 dari ttabel sebesar
1,660 dengan tingkat Signifikan 0,018 0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya hedonic shopping value memiliki pengaruh yang Signifikan
terhadap perilaku pembelian impulsif. Hal ini sejalan dengan pendapat Rachmawati 2009 pengalaman
berbelanja bertujuan untuk mencungkupi kebutuhan hedonis, produk yang akan dibeli nampak seperti terpilih tanpa perencanaan dan
kosumen menghadirkan suatu peristiwa impulse buying Prastia, 2011.
124
2. Hasil Uji f Uji Simultan