16
dengan harga yang tepat, pada tempat yang tepat, dan waktu yang tepat. Oleh karena itu, pemahaman peritel tehadap karakteristik target pasar atau
konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam operasionalnya peritel menjalankan beberapa fungsi antara
lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa, menjalankan fungsi memecah bulk breaking, maupun menambah nilai
produk. Secara keseluruhan, pengelolaan binis ritel membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi
keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun operasional.
a. Definisi Ritel
Menurut Berman dan Evan, 2010:4 ritel merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut penjualan dan jasa
kepada konsumen untuk Sigunakan oleh mereka sendiri, keluarga, atau rumah tangganya.
Levy and Weitz 2008:7 mendefinisikan ritel sebagai kegiatan bisnis yang menambah nilai produk dan penjualan layanan kepada
konsumen untuk dirinya sendiri atau Sigunakan oleh keluarga. Melihat dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa ritel adalah suatu kegiatan bisnis dalam bentuk perdagangan atau jual beli barang dana atau jasa kepada konsumen akhir.
b. Jenis Ritel
Menurut utami 2006:12 jenis ritel dikelompokan ke dalam empat bagian besar yaitu:
17
1 Supermarket tradisional
Supermarket tradisional adalah supermarket yang melayani penjualan makanan, daging, minuman, dan produk makanan
lainnya, serta melakukan pembatasan penjualan terhadap produk-produk non makanan, seperti produk kesehatan,
kecantikan, dan produk-produk umum lainnya. 2
Big-box retailler Big-box retailler adalah supermarket yang ukurannya lebih luas
dari supermarket tradisional, serta mulai menjual berbagai produk luar negeri yang bervariasi. Pada format big-box
retailler, terdapat berbagai jenis supermarket, yaitu: a
Supercenter Supercenter merupakan Supermarket yang mempunyai luas
lantai 3.000 hingga 10.00 meter persegi. Produk yang dijual adalah produk makanan yang berkisaran 30-40 dan
produk non makanan 60-70. Supermarket jenis ini termasuk Supermarket yang tumbuh dengan cepat.
Persediaan yang di milikii berkisar anatara 12.000-20.000 item.
b Hypermarket
Hypermarket merupakan supermarket yang mempunyai luas antara ebih dari 18.000 meter persegi dengan
kombinasi produk makanan sebagai 60-70 dan produk-
18
produk umum sebanyak 30-40. Hypermarket dalah salah satu bentuk supermarket yang memiliki persediaan lebih
besar dari pada supercenter yaitu lebih dari 25.000 item ang meliputi makanan, perkakas, peralatan olahraga, furnitur,
perlengkapan rumah tangga, elektronik, komputer dan sebagainya.
c Warehouse
Warehouse merupakan ritel yang ukuran luas bangunanya lebih dari 13.000 meter persegi dan lokasinya biasanya
diluar kota. Pada jenis ritel ini, interior yang Sigunakan lebih sederhana. Produk yang dijual meliputi makanan dan
produk umum biasa. 3
Convinience Store Convinience store memiliki variasi dan jenis produk yang
terbatas. Luas bangunan ritel jenis ini berukuran kurang dari 350 meter persegi dan dikenal konsumen sebagai pasar
swalayan mini yang menjual berbagai produk kebutuhan sehari-hari. Convinience store ditujukan kepada konsumen
yang mempunyai waktu singkat untuk berbelanja tanpa harus mengeluarkan upaya yang besar dalam mencari prosuk-prosuk
yang diinginkan, produk-produk yang dijual bisanya bermerek terkenal dan harga yang ditawarkan lebih tinggi dari pada di
supermarket.
19
4 General Merchandise Retaill
Jenis ritel ini meliputi toko diskon, toko khusus, toko kategori, Department store, off-price retailling dan value retailling.
a Toko Diskon
Toko diskon merupakan jenis ritail yang menjual berbagai variasi produk seperti pakaian, sepatu, celana, kemeja, dan
sebagainya, dengan pelayanan yang terbatas, dan harga yang murah. Toko diskon menjual produk dengan merek
milik toko itu sendiri maupun merek-merek lain yang sudah dikenal luas. Tetapi, merek-merek tersebut kebanyakan
bukan merek yang terkenal dan produk yang dijual tidak uptudate.
b Toko Kategori
Toko kategori adalah toko diskon dengan varias produk yang dijual lebih khusus tetapi memiliki jenis produk yang
lebih banyak. Ritel ini merupakan salah satu toko diskon yang paling dasar. Beberapa toko kategori menggunakan
penedekatan pelayanan seperti menggunakan asisten untuk melayani konsumen.
c Toko Khusus speciality store
Toko khusus meliki kategori produk terbatas yang berkonsentrasi pada produk-produk komplementer. Toko
khusus memiliki tingkat pelanyanan yang tinggi dengan
20
luas toko sekitar 800 meter persegi. Barang yang dijual pada toko khusus ini di targetkan untuk pasar yang lebih
spesifik, toko furniture, toko pakaian anak, dan toko buku. d
Toko Serba ada Department store Department store merupakan jenis ritel yang menjual
variasi produk yang luas dengan menggunakan beberapa staf, seperti layanan pelanggan dan beberapa tenaga sales
counter. Area belanja pada Department store biasanya dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya, area
pembelian, area promosi, pelayanan, dan pengawasan. Masing-masing area belanja dipake oleh buyer. Buyer
adalah kepala Department store yang bertanggungjawab terhadap masalah personel dan promosi.
e Off-price retailling
Ritel jenis ini menyedikan beberapa produk dengan merek yang berganti-ganti dan fashion yang up tp date dengan
tingkat harga produk yang murah. Ritel off-price dapat menjual merek dan lebel produk terkenal dengan harga
yang lebih rendah dari umumnya. f
Value retailling Value retailling merupakan toko yang jual sejumlah jenis
produk dengan tingkat harga rendah dan biasanya berlokasi
21
di daerah-daerah yang padat penduduknya. Ritel jenis ini biasanya berukuran lebih kecil dari toko diskon tradisional.
Adapun beberapa jenis ritel menurut Sujana 2005: 17-21, yaitu: 1
Tipe bisnis ritel atas kepemilikan a
Single-store retailler Single-store retailler merupakan tipe bisnis ritail dengan
ukuran luas bangunan sekitar kurang dari 100 ,
contohnya seperti kios atau toko di pasar tradisional sampai minimarket modern.
b Rantai toko ritailer
Adalah toko ritel yang memiliki banyak cabang dan biasanya di miliki oleh satu institusi bukan perorangan,
melainkan dalam bentuk perseroan. c
Toko waralaba Toko ritel yang dibangun berdasarkan kontrak kerja
waralaba. 2
Tipe bisnis ritel berdasarkan luas sales area a
Small store Sebuah toko kecil yang umumnya dioperasikan pada usaha
kecil. Small store merupakan toko retail teradisional, dengan sales area kurang dari 100
22
b Minimarket
Dioperasikan dengan luas sales area antara 1000 sampai dengan 5000
c Hypermarket
Dioperasikan dengan luas sales area lebih dari 5000 3
Tipe bisnis retailler berdasarkan merchandise category a
Speciality store Adalah toko ritel yang menjual sebagian kategori barang
atau menjual beberapa barang yang spesifik. b
Grocery store Merupakan toko retaill yang sebagian besar kategori barang
dijual adalah barang kebutuhan sehari-hari. c
Department store Sebagian besar dari barang yang dijual di Department store
bukanlah barang-barang kebutuhan pokok. d
Hyperstore Menjual barang dengan retan kategori barang yang sangat
luas. Menjual hampir semua jenis barang kebutuhan setiap lapisan konsumen. Toko retaill di Indonesia tampaknya
belum ada yang dapat dikategorikan dalam tipe hyperstore.
c. Fungsi Ritel