2.2. Frying ShorteningMinyak Goreng Padat
Frying shortening beredar luas di negara Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Produk minyak goreng padat merupakan minyak khusus, yang digunakan
untuk menggoreng makanan fast food seperti ayam goreng krispy, kentang goreng, kripik kentang, serta jenis kripik lainnya frito lay. frying shortening minyak
goreng padat yang beredar di masyarakat saat ini mengandung lemak trans yang
tinggi.
Lemak trans adalah lemak yang terbentuk dari gas hidrogen yang bereaksi dengan minyak, melalui proses yang dikenal dengan hidrogenasi. Lemak ini bahkan
dinyatakan berakibat lebih buruk dibandingkan lemak jenuh, oleh karena itu asupan lemak jenis ini dianjurkan kurang dari 1 dari jumlah energi yang diperlukan tubuh
per hari. Secara alami makanan yang mengandung lemak trans hanyalah susu dan keju,
sedangkan mentega, telur, dan daging sangat rendah. Negara Barat sendiri, konsumsi sehari-hari jenis makanan ini cukup tinggi, menyebabkan sumbangan lemak trans
terhadap konsumsi setiap harinya cukup berarti. Khususnya daging, susu, dan keju memberikan sumbangan tertinggi lemak trans karena konsumsi yang berlebih. Minyak
goreng cair yang beredar di pasaran umumnya berasal dari minyak kelapa sawit palm oil dan pengolahannya tidak melalui proses hidrogenasi, sehingga konsumen tidak perlu
khawatir dengan minyak goreng cair karena tidak mengandung lemak trans. Frying shortening lebih dikenal dengan sebutan minyak goreng padat adalah
produk turunan dari minyak nabati tumbuhan. Minyak goreng padat umumnya terbuat dari minyak yang berasal dari tumbuhan nabati yang mendapatkan
penambahan hydrogen disebut juga hydrogenated oil, penambahan hydrogen mengakibatkan minyak menjadi minyak jenuh
2
2
Minyak jenuh adalah minyak yang banyak mengandung asam lemak jenuh, kandungan asam lemak jenuh yang tinggi ini cenderung meningkatkan kolesterol dalam darah.
saturated fat, selain mengandung minyak jenuh yang tinggi minyak goreng padat juga memiliki kandungan lemak trans
yang tinggi juga.
Frying shortening pada dasarnya didesain dengan segment industri fast food. Minyak goreng padat dapat meningkatkan cita rasa makanan, kualitas pengorengan
yang dihasilkan lebih baik dibandingkan menggunakan minyak goreng cair. Minyak goreng padat yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil penelitian dari
lembaga penelitian PPKS. Minyak goreng padat hasil penelitian PPKS memiliki kelebihan dibandingkan minyak goreng padat yang beredar luas diluar negeri, yaitu
kandungan lemak trans 0 per gramnya. Konsumen tidak perlu takut menggunakan minyak goreng padat hasil penelitian PPKS ini, karena minyak goreng padat ini tidak
mengandung lemak trans. Minyak goreng padat memiliki melting point lebih tinggi dibandingkan
minyak goreng cair umumnya, sehingga bila dipakai menggoreng bisa lebih awet, molekulnya tidak gampang terurai gosong. Walaupun digunakan untuk menggoreng
enam sampai tujuh kali penggorengan, masih bening dan kualitas minyak tidak menurun. Minyak goreng padat akan sangat berguna bagi konsumen kelas menengah
ke bawah seperti pedagang ayam goreng crispy renyah, pedagang gorengan, pedagang martabak goreng, dan pedagang gorengan lainnya, memakai minyak goreng
jenis ini lebih hemat, karena hasil penggorengan yang dihasilkan lebih baik dan tidak harus sering mengganti minyak goreng.
2.3. Konsep Pemasaran