Frying shortening pada dasarnya didesain dengan segment industri fast food. Minyak goreng padat dapat meningkatkan cita rasa makanan, kualitas pengorengan
yang dihasilkan lebih baik dibandingkan menggunakan minyak goreng cair. Minyak goreng padat yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil penelitian dari
lembaga penelitian PPKS. Minyak goreng padat hasil penelitian PPKS memiliki kelebihan dibandingkan minyak goreng padat yang beredar luas diluar negeri, yaitu
kandungan lemak trans 0 per gramnya. Konsumen tidak perlu takut menggunakan minyak goreng padat hasil penelitian PPKS ini, karena minyak goreng padat ini tidak
mengandung lemak trans. Minyak goreng padat memiliki melting point lebih tinggi dibandingkan
minyak goreng cair umumnya, sehingga bila dipakai menggoreng bisa lebih awet, molekulnya tidak gampang terurai gosong. Walaupun digunakan untuk menggoreng
enam sampai tujuh kali penggorengan, masih bening dan kualitas minyak tidak menurun. Minyak goreng padat akan sangat berguna bagi konsumen kelas menengah
ke bawah seperti pedagang ayam goreng crispy renyah, pedagang gorengan, pedagang martabak goreng, dan pedagang gorengan lainnya, memakai minyak goreng
jenis ini lebih hemat, karena hasil penggorengan yang dihasilkan lebih baik dan tidak harus sering mengganti minyak goreng.
2.3. Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana, individu dan kelompok tertentu mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain Kotler dan Keller, 2008. Menurut Stoner 1978 pemasaran adalah keseluruhan dari suatu
sistem kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan apa yang kosumen
butuhkan dan inginkan sehingga, konsumen merasa puas. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan, untuk berkembang, dan
mendapatkan laba. Proses pemasaran sendiri dimulai jauh sejak sebelum barang- barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan saja. Kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan harus memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus Dharmmesta dan Handoko, 1982. Empat
konsep yang menjadi prinsip dasar pemasaran, yaitu: 1. Pasar sasaran, seorang pemasar harus memilih pasar sasaran yang tepat dan
membentuk aktivitas pemasaran dengan sempurna. 2. Keperluan penggunaan, seorang pemasar harus memahami kehendak
konsumen dan memenuhinya dengan efektif. 3. Pemasaran berintegrasi, seorang pemasar harus bekerja sama dengan semua
sub-unit industri untuk memenuhi tanggungjawab pemasaran. 4. Keuntungan, pemasar harus mencapai keuntungan melalui kepuasan
pelanggan.
2.4. Produk Baru
Produk baru adalah produk yang benar-benar baru masuk ke pasar. Suatu inovasi akan menghasilkan produk baru. Engel et al. 1990 mendefenisikan inovasi
sebagai ide atau produk apapun yang dirasakan oleh calon adopter sebagai sesuatu yang baru. Robertson dalam Engel et al. 1990 mengemukakan satu sistem untuk
mengklasifikasikan inovasi yang didasarkan pada dampak inovasi atas perilaku didalam struktur sosial. Sistem ini mengklasifikasikan inovasi sebagai berikut:
a. Inovasi terus menerus, yaitu memodifikasi suatu produk yang sudah ada dan tidak membuat produk yang baru sepenuhnya, contohnya menambahkan
flouride pada pasta gigi, dan meringankan kadar nikotin rokok. b. Inovasi yang terus menerus secara dinamis, penciptaan produk baru atau
perubahan produk yang sudah ada, tetapi tidak merubah pola belanja konsumen dan pemakaian produk, contohnya sisir listrik.
c. Inovasi terputus, melibatkan pengelanan sebuah produk yang sepenuhnya baru dan menyebabkan pembeli mengubah secara signifikan pola perilaku
mereka contohnya laptob, microwave dan flash disk.
Determinasi kritis yang mempengaruhi produk baru, adalah: 1. Inovasi seperti produk, jasa dan ide baru.
2. Komunikasi melalui saluran-saluran tertentu 3. Waktu dimana individu tertentu memutuskan untuk menggunakan produk
yang berhubungan dengan orang lain. 4. Sistem sosial yaitu orang, kelompok atau sistem lain yang saling
berhubungan. Hasil dari proses ini akan memperlihatkan bahwa beberapa anggota sistem
sosial adalah adopter yaitu orang yang telah mengambil keputusan untuk terus menggunakan suatu produk baru, sisanya adalah non adopter dimana keputusan
mereka untuk tidak menggunakan produk baru mungkin terjadi, karena banyak sekali alasan. Melakukan adopsi suatu produk baru merupakan suatu proses keputusan.
2.5. Sikap dan Perilaku Konsumen