Atribut Produk TINJAUAN PUSTAKA

3. Faktor pribadi Faktor pribadi didefenisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan. 4. Faktor psikologis Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau dan antisipasinya pada waktu yang akan datang. Menurut Kasali 2001 manusia memiliki selera dan pendidikan yang berbeda-beda, pada saat ini konsumen dapat menyalurkan aspirasinya menurut keinginannya masing-masing. Fenomena ini mengakibatkan pemasar harus paham betul bahwa produk yang dibuat tidak dapat lagi melayani siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Segmentasi pasar perlu dilakukan, ada dua konsep segmentasi, yaitu: 1. Apriori, segmentasi dilakukan sebelum produk diluncurkan dipasar. 2. Post Hoc, segmentasi yang dilakukan setelah produk dijalankan.

2.6. Atribut Produk

Produk pada dasarnya merupakan kumpulan dari berbagai macam atribut, setiap produk baik barang atau jasa dapat dideskripsikan dengan menyebutkan atribut-atributnya. Menurut Limbong dan Sitorus 1991 barang adalah suatu sifat yang kompleks dapat diraba maupun tidak dapat diraba termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan atau lembaga tataniaga, pelayanan perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen, keunikan ini terlihat dari atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Atribut produk terdiri dari tiga tipe yaitu ciri-ciri produk atau rupa feature, fungsi function dan manfaat benefit. Ciri-ciri produk dapat berupa ukuran, karateristik estetis, komponen, atau bagian-bagiannya, bahan dasar, proses manufaktur, servise atau jasa, penampilan, harga, susunan maupun trademark atau tanda merek dan lain-lainnya. Manfaat dapat berupa kegunaan, kesenangan yang berhubungan dengan panca indra, manfaat non material seperti kesehatan dan penghematan misalnya waktu. Manfaat dapat berupa manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Atribut fungsi jarang digunakan dan lebih sering diperlakukan sebagai ciri-ciri atau manfaat. Atribut produk dapat menjadi penilaian tersendiri bagi konsumen dalam menilai suatu produk. Konsumen melakukan penilaian dengan melakukan evaluasi terhadap atribut produk dan memberikan kekuatan kepada kepercayaan konsumen terhadap suatu atribut produk. Menurut Engel et al. 1990 dalam mengevaluasi atribut produk, ada dua sasaran pengukuran yang penting yaitu mengidentifikasi kriteria evaluasi dan memperkirakan saliensi relative dari masing-masing atribut produk. Kriteria evaluasi yang mencolok ditentukan dengan menggunakan atribut yang menduduki peringkat tertinggi sedangkan saliensi biasanya diartikan sebagai kepentingan yaitu konsumen diminta untuk menilai kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi. Ukuran evaluasi atribut yang dihasilkan menunjukan kepentingan suatu atribut sekaligus keinginan konsumen terhadap atribut tersebut. Kekuatan kepercayan konsumen terhadap suatu atribut produk merupakan kekuatan harapan dan keyakinan terhadap atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut produk dicerminkan oleh pengetahuan konsumen terhadap suatu produk dan manfaat yang diberikan oleh produk.

2.7. Persepsi dan Minat Konsumen