IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Produk.
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair pada suhu kamar, umumnya digunakan untuk
menggoreng makanan. Minyak goreng yang berasal dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, dan
kedelai sedangkan minyak goreng yang berasal dari hewan biasanya dihasilkan dari lemak hewan seperti lemak kambing, lemak lembu dan lemak kerbau. Minyak goreng
cair yang beredar umum di Indonesa adalah minyak yang berasal dari kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq. sedangkan minyak goreng yang beredar di negara-negara
Amerika Serikat dan Eropah berasal dari kedelai, jagung, biji bunga matahari dan zaitun. Minyak goreng cari yang beredar di Indonesia memiliki kelebihan
dibandingkan minyak goreng yang beredar di negara-neraga Amerika Serikat dan Eropah yaitu tidak memiliki kandungan lemak trans
4
PPKS memformulasikan minyak goreng ini dalam bentuk padat minyak goreng padat. Umumnya minyak goreng berbentuk cair dalam suhu kamar tetapi
minyak goreng padat berbentuk padat pada suhu kamar. Minyak goreng padat . Minyak goreng cair biasanya
dapat digunakan hingga tiga sampai empat kali penggorengan. Jika digunakan lebih dari empat kali penggorengan minyak akan berubah warna dan kualitas penggorengan
akan menurun. Minyak goreng padat merupakan hasil penelitian dari Pusat Penelitian Kelapa
Sawit PPKS yang berlokasi di Medan Sumatera Utara. Minyak goreng padat diformulasikan agar lebih tahan terhadap suhu tinggi sehingga dapat digunakan 20
kali penggorengan tanpa mengubah mutu minyak dan hasil gorengannya. Minyak goreng padat diperuntukkan untuk penggorengan terendam deep friying dengan
tujuan menghasilkan pengorengan yang garing dan renyah seperti kripik goreng, kentang goreng, ayam goreng tepung dan makanan cepat saji lainnya.
4
Badan Pengawas Makan dan Obat Amerika Serika US-FDA dan British Nutrision Foundation BNF 2006 menyatakan lemak trans diduga menjadi penyebab utama obesitas dan jantung koroner.
umumnya banyak digunakan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropah. Negara-negara Amerika Serikat dan Eropah penggunaan
minyak goreng padat lebih banyak digunakan oleh restoran cepat saji fast food restaurant. Minyak goreng padat umumnya digunakan dalam jumlah besar karena
makanan yang akan disajikan, digoreng dalam keadaan terendam didalam minyak dan digoreng pada suhu yang tinggi. Minyak goreng padat hasil penelitian PPKS yang
ada pada saat ini, satu-satunya minyak goreng yang bebas asam lemak trans dibandingkan dengan minyak goreng padat yang beredar dipasaran pada saat ini.
Gambar 5. Minyak Goreng Padat
4.2. Karakteristik Umum Responden.
Lokasi pengambilan sampel dilakukan di empat lokasi yang berbeda yaitu: pasar modern, pasar tradisional, perumahan komunitas dan perumahan individu,
dari 100 orang responden yang terpilih terdiri dari delapan orang laki-laki dan 92 orang perempuan. Kebanyakaan para responden merupakan perempuan sepertinya
perempuan lebih banyak berurusan dengan urusan rumah tangga sehingga memiliki lebih banyak pengetahuan terhadap minyak goreng yang digunakan sewaktu
memasak. Karakteristik responden terbagi menjadi beberapa tingkatan keragaman.
Keragaman ini dibuat untuk mengetahui persentase dari masing-masing unit sampel yang diambil. Keragaman responden dikemukakan berdasarkan usia, status
pernikahan, jumlah anggota keluarga, status pekerjaan, profesi, pendidikan terakhir, jumlah rata-rata pembelian minyak, dan frekuensi pembelian.