Riset Pemasaran TINJAUAN PUSTAKA

2.12. Penelitian Terdahulu

Syukri 2003 melakukan penelitian tentang pola pengambilan keputusan konsumen dalam pemilihan jenis kerupuk berdasarkan daya terima, preferensi keterpilihan produk. Teknik yang digunakan mengadopsi teknik cognitive – conceptual aspect of food acceptance dengan skala likert dari 1- 7. Analisis menggunakan nilai kesukaan skala likert 1-7. Food preference menggunakan analisis uji rank dan pemilihan produk menggunakan intensitas konsumen dan interaksi antar faktor atribut produk. Agustina 2004 meneliti pemasaran produk minyak goreng padat merek sawitri di Kota Bogor. Konsep yang digunakan adalah analisis perilaku konsumen pembelian minyak goreng yaitu identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan evaluasi pasca pembelian dengan jumlah sampel 100 orang. Hasilnya adalah atribut kebutuhan pembelian minyak goreng adalah non kolesterol, kandungan gizi dan tidak menyebabkan batuk. Media yang paling berpengaruh dalam pencarian informasi adalah TV 78. Pertimbangan dalam mengevaluasi alternatif adalah kualitas, kemudahan mendapatkan dan harga. Mayoritas minyak yang dibeli adalah bimoli dan filma dengan kemasan refill. Responden beralih merek cukup tinggi yaitu 62 jika tidak ada merek yang dicari di lokasi pembelian. Ada hubungan yang nyata kemungkinan beralih ke minyak padat dengan usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran dan jumlah anggota keluarga. Minyak goreng ini dinilai cukup ideal sedang oleh konsumen. Yusriana 2004 melakukan penelitian tentang profil dan preferensi konsumen terhadap mutu abon ikan di Kotamadya Banda Aceh. Kemudian tingkat kepuasan terhadap bauran pemasaran dan strategi pemasaran terkait preferensi. Sampel yang diambil menggunakan purposive sampling yaitu yang sedang berkunjung ke Toko Abon. Sampel berjumlah 150 orang menggunakan rumus Slovin. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan profil konsumen, analisis indeks untuk kepuasaan pelanggan dan analisis SWOT untuk strategi pemasaran. Hasilnya adalah 42 sangat suka, 33 suka dan sisanya lainnya. Strategi pemasaran untuk bauran harga adalah harga sesuai kualitas, lokasi terutama kenyamanan. Promosi yang menjadi pertimbangan adalah iklan, hadiah dan potongan harga. Nasution 2005 melakukan penelitian tentang analisis strategi pemasaran produk baru yaitu pestisida. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi pemasaran yang dilakukan PT.Agricon Ltd. dan merumuskan bauran pemasaran yang paling tepat. Alat analisis yang digunakan adalah AHP Analytic Hierarchy Proces. Hasilnya taktik bauran pemasaran yang tepat sesuai prioritas adalah promosi pertemuan dengan kelompok tani, harga dibawah pesaing, produk kuantitas yang mencukupi dan menggunakan distributor Sidiq 2008 meneliti tentang analisis persepsi konsumen dan strategi pemasaran Jus Jeruk Siam Pontianak JJSP. Analisis yang dilakukan terdiri dari pengujian dua peubah yang dianggap sebagai faktor pendukung keputusan pembelian JJSP oleh konsumen melalui uji ketergantungan test of independence dengan uji khi kuadrat dan uji kekuatan diantara hubungan faktor tersebut dengan koefisien kontingensi C. Analisa biplot dilakukan untuk mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap hasil dari evaluasi produk jus jeruk orange atau lemon. Dari kebutuhan dan keinginan konsumen yang telah didapat, dapat dievaluasi atribut yang dapat dilayani secara optimal oleh produk JJSP sebagai acuan dalam positioning JJSP. Gabungan dari Uji khi kuadrat koefisien kontingensi, analisa biplot dan analisa K-Means Clustering digunakan untuk menyusun persepsi dan strategi pemasaran. Bardhani 2009, meneliti persepsi konsumen terhadap Minyak sawit merah sebagai minyak kesehatan. Pemasaran dilakukan door to door kemudian dilakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dalam pembelian serta mengkaji strategi pemasaran. Sampel yang digunakan adalah accidental sampling yaitu yang kebetulan ada saat disurvei, memakai minyak sawit merah dan bersedia di wawancarai. Jumlah responden 35 orang. Kemudian dianalisis menggunakan regresi berganda dengan 4 faktor peubah yaitu harga, warna, kandungan gizi dan Kemudahan mendapatkan produk. Variabel yang berpengaruh adalah produk higienis, warna