Menurut Schiffman et al. 2007 persepsi seseorang terhadap kualitas produk akan berpengaruh terhadap minat membeli yang terdapat pada setiap konsumen.
Persepsi yang positif terhadap kualitas produk akan merangsang timbulnya minat konsumen untuk membeli yang diikuti oleh perilaku pembelian. Perilaku membeli
suatu produk timbul karena didahului oleh adanya minat membeli oleh konsumen. Minat untuk membeli muncul disebabkan salah satunya oleh persepsi yang
didapatkan bahwa produk memiliki kualitas yang baik.
2.8. Proses Keputusan Pembelian
Lima tahap yang dilalui oleh seorang konsumen dalam proses pembelian Kotler Keller, 2008, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pembelian. Model ini menekankan bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh setelah
pembelian. Setiap konsumen tertentu melewati kelima tahap ini untuk setiap pembelian yang mereka buat.
Gambar 3. Proses Keputusan Pembelian, Sumber: Kotler dan Keller 2008
Engel et al. 1990 memberikan pendapat berbeda. Tahap awalnya adalah pengenalan kebutuhan need recognition lalu pencarian informasi information
search kemudian evaluasi alternatif menjelang pembelian pre-purchase alternative eavaluation setelah itu dilakukan pembelian purchase, selanjutnya konsumsi
consumption, baru hasil yang berupa kepuasan satisfaction ataupun ketidakpuasan dissatisfaction.
2.9. Riset Pemasaran
Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran
gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran- sasaran individu dan organisasi. Riset pemasaran adalah suatu sistem yang terdiri dari
orang, peralatan dan prosedur untuk mengelola informasi untuk keputusan di bidang marketing.
Menurut Rangkuti 1997 riset pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan
penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian. Proses riset pemasaran adalah serangkaian kegiatan atau tahapan yang dilakukan
dalam melaksanakan riset pemasaran. Kegiatan ini meliputi: 1. Penentuan masalah.
2. Merumuskan kerangka teori. 3. Formulasi desain riset.
4. Kegiatan lapangan dan pengumpulan data. 5. Persiapan dan analisis data, serta.
6. Pembuatan laporan dan presentasi. Riset pemasaran dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu riset
eksploratif, konklusif dan pemantauan prestasi umpan balik. Riset eksploratif dirancang untuk mengadakan penyelidikan awal dari suatu masalah. Disain riset
mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan lebih peka terhadap hal-hal yang tidak terduga. Rancangan riset bersifat luas dan serbaguna. Data yang digunakan dapat
berupa data primer, data sekunder ataupun hasil wawancara dengan para ahli atau kelompok. Riset ini cocok untuk menganalisis masalah dan peluang. Riset konklusif
memberikan informasi yang dapat mengevaluasi dan menyeleksi rangkaian tindakan. Prosedur riset bersifat formal dan sasaran riset serta kebutuhan informasi
didefinisikan dengan jelas. Riset pemantauan prestasi adalah riset yang dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian program pemasaran yang telah dijalankan telah
sesuai dengan tujuan ataukah sebaliknya. Sedangkan Maholtra 2004, membagi
Riset pemasaran ke dalam dua kelompok besar yaitu riset identifikasi masalah Problem identification research dan riset pemecahan masalah Problem solving
research.
2.10. Marketing Mix