V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Perilaku pembelian minyak goreng cair yang dilakukan oleh konsumen dikota Medan
a. Proses keputusan pembelian minyak goreng terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian
dan evaluasi pembelian. Tahap pengenalan kebutuhan dimulai ketika responden merasa untuk memenuhi kebutuhanya konsumen akan
mengkonsumsi suatu produk. Minyak goreng yang digunakan oleh responden adalah jenis minyak goreng nabati minyak goreng yang
berasal dari tumbuhan. Minyak goreng yang paling banyak digunakan oleh responden adalah minyak goreng dengan merek dagang Bimoli.
b. Mayoritas responden adalah perempuan dewasa atau ibu rumah tangga, responden umumnya memiliki penghasilan rata-rata Rp. 500 000 – Rp. 1
500 000 dengan jumlah anggota rata-rata responden adalah 5 orang. Jumlah anggota keluarga yang banyak ini merupakan potensi yang
sangat besar untuk pemasaran minyak goreng padat. Latar belakang pendidikan sebagian besar responden adalah lulusan SMAK.
Responden umumnya tidak memiliki pekerja hanya ibu rumah tangga. Rata-rata pembelian minyak goreng cair satu sampai dua liter dengan
frekuensi pembelian sebulan sekali. 2. Persepsi konsumen terhadap atirbut-atribut di kota Medan
a. Tahap evaluasi produk, alasan yang mendasari konsumen membeli minyak goreng adalah kandungan nutrisi yang terkandung di dalam
minyak goreng, harga minyak goreng yang dapat dijangkau dan hasil penggorengan.
b. Hasil evaluasi ataribut minyak goreng berupa responden menyukai minyak goreng dengan kemasan 2 kilogram dengan kisaran harga Rp
25 000 dan minyak goreng tersebut memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin A, vitamin B dan kandungan nutrisi lainya.
3. Hasil analisis diskriminan memperlihatkan dari 100 responden ada 62 orang yang akan membeli minyak goreng padat jika minyak goreng padat
dipasarkan. 20 orang tidak akan membeli minyak goreng padat jika minyak goreng padat dipasarkan dan 18 orang ragu-ragu dengan pilihannya.
4. Minyak goreng padat masih memiliki peluang untuk dipasarkan kepada konsumen. Strategi pemasaran yang harus dilakukan adalah memproduksi
minyak goreng padat sesuai dengan selera konsumen yaitu minyak goreng padat diperkaya dengan kandungan nutrisi yang lengkap, harga yang
terjangkau dan bentuk kemasan yang sesuai dengan selera konsumen. 5. Rekomendasi untuk memasarkan produk pada secara garis besar terdiri dari
tiga strategi, ketiga strategi pemasaran minyak goreng padat dapat digunakan tetapi tergantung keadaan di lapangan.
5.2. Saran