Determinasi kritis yang mempengaruhi produk baru, adalah: 1. Inovasi seperti produk, jasa dan ide baru.
2. Komunikasi melalui saluran-saluran tertentu 3. Waktu dimana individu tertentu memutuskan untuk menggunakan produk
yang berhubungan dengan orang lain. 4. Sistem sosial yaitu orang, kelompok atau sistem lain yang saling
berhubungan. Hasil dari proses ini akan memperlihatkan bahwa beberapa anggota sistem
sosial adalah adopter yaitu orang yang telah mengambil keputusan untuk terus menggunakan suatu produk baru, sisanya adalah non adopter dimana keputusan
mereka untuk tidak menggunakan produk baru mungkin terjadi, karena banyak sekali alasan. Melakukan adopsi suatu produk baru merupakan suatu proses keputusan.
2.5. Sikap dan Perilaku Konsumen
Menurut Sumarwan 2002 sikap attitudes konsumen adalah faktor penting, yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Konsep sikap konsumen
dipengaruhi oleh konsep kepecayaan konsumen dan Perilaku konsumen. Menurut Peter dan Olson 2005 sikap didefenisikan sebagai evaluasi keseluruhan seseorang
dalam sebuah konsep. Menurut Schiffman et al. 2007 sikap merupakan ekspresi perasaan batin seseorang yang mencerminkan apakah seseorang itu dalam keadaan
baik atau tidak yang cenderung ke beberapa objek. Menurut Engel et al. 1990 sikap menunjukan apa yang konsumen sukai dan yang tidak disukai.
Mowen dan Minor 2002 menjelaskan bahwa pembentukan karakter sikap konsumen consumer attitude formation sering sekali menggambarkan hubungan
antara kepercayaan dan perilaku. Kepercayaan dan perilaku konsumen terkait dengan konsep atribut produk product attribute. Atribut produk adalah karateristik dari
suatu produk, konsumen biasanya memiliki kepercayaan terhadap atribut suatu produk. Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu
objek, atribut dan manfaatnya Women dan Minor, 2002. Kepercayaan konsumen atau pengetahuan konsumen terhadap atribut suatu produk dan manfaat dari berbagai
atribut yang ada pada suatu produk sangat berguna dalam mengkomunikasikan atribut
suatu produk kepada konsumen. Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, atribut dan manfaat produk menggambarkan persepsi konsumen.
Perilaku konsumen adalah proses dan suatu aktivitas ketika seseorang konsumen melakukan pencarian, pemilihan, penggunaan, serta melakukan evaluasi
produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Menurut Engel et al. 1990 perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan produk atau jasa
termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan- tindakan tersebut. Menurut Kotler dan Keller 2008 perilaku konsumen merupakan
perilaku pembelian konsumen akhir, baik yang dilakukan oleh individu, dan rumah tangga, dalam membeli suatu produk atau jasa untuk dikonsumsi secara personal.
Schiffman et al. 2007 mendefenisikan perilaku konsumen sebagai proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
bertindak pasca sesudah mengkonsumsi suatu produk atau jasa yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.
Teori perilaku konsumen digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi konsumen, studi perilaku konsumen akan memberikan petunjuk dalam
mengembangkan produk baru, karakteristik produk, harga dan barusan pemasaran. Menurut Kotler dan Keller 2008 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah: 1. Faktor kebudayaan
Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku.
2. Faktor sosial Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
permanen yang tersusun secara hirarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan perilaku yang serupa.
3. Faktor pribadi Faktor pribadi didefenisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.
4. Faktor psikologis Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal
dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau dan antisipasinya pada waktu yang akan datang.
Menurut Kasali 2001 manusia memiliki selera dan pendidikan yang berbeda-beda, pada saat ini konsumen dapat menyalurkan aspirasinya menurut
keinginannya masing-masing. Fenomena ini mengakibatkan pemasar harus paham betul bahwa produk yang dibuat tidak dapat lagi melayani siapa saja, kapan saja dan
dimana saja. Segmentasi pasar perlu dilakukan, ada dua konsep segmentasi, yaitu: 1. Apriori, segmentasi dilakukan sebelum produk diluncurkan dipasar.
2. Post Hoc, segmentasi yang dilakukan setelah produk dijalankan.
2.6. Atribut Produk