II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq. merupakan tumbuhan hutan hujan tropis di kawasan Afrika Barat. Kelapa sawit pada umumnya tumbuh di wilayah
Kamerun, Pantai Gading, Libera, Nigeria, Sirea Lione, Togo, Angola, dan Congo. Kelapa sawit termasuk kingdom Plantae, divisi Magnoliophyta, kelas liliopsida,
ordo arecales, keluarga arecaceae, dan genus Elaeis. Tumbuhan kelapa sawit pertama kali ditemukan oleh Nicholaas Jacquin pada tahun 1763, dan diberi nama
Elaeis guineensis Jacq. Antara, 2008.
Gambar 1. Kelapa Sawit Antara, 2008. Kelapa sawit dapat tumbuh tinggi mencapai 24 meter dari permukaan
tanah. Akarnya merupakan akar serabut, pada akar-akar serabut terdapat akar nafas yang tumbuh mengarah kesamping atas untuk tambahan aerasi. Kelapa
sawit tumbuh sempurna di daerah tropis, dengan ketinggian 0–500 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan stabil 2 000–2 500 mm setahun dan memiliki
kelembapan 80–90. Kelapa sawit diperkenalkan pertama kali di Asia Tenggara sebagai
tanaman hias dan ditanam pertama kali pada tahun 1884 di Indonesia di Kebun Raya Bogor Gunstone, 2002. Kelapa sawit merupakan komoditas andalan dan
dibudidayakan secara besar-besaran di Indonesia. Bagian kelapa sawit yang diolah adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak sawit crude palm oil,
dapat diolah menjadi berbagai macam produk turunan. Inti buah sawit dapat diolah menjadi bahan baku alkohol dan industri kosmetik. Kelebihan minyak
nabati dari sawit adalah harga murah, rendah kolestrol, dan memiliki kandungan karoten yang tinggi.
Minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan baku Mentega, frying shortening, coklat, es cream, pakan ternak, minyak goreng, vitamin and beta
carotene. Minyak sawit dapat digunakan sebagai pelarut bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya contohnya: Krim, shampoo
Pada Gambar 2 berikut ini disajikan pohon industry kelapa sawit Kementerian Perindustrian, 2010 dijelaskan buah kelapa sawit menghasilkan 2
jenis produk yaitu: minyak sawit kasar CPO dan minyak inti sawit PKO. Minyak sawit mentah menghasilkan berbagi jenis produk turunan yaitu: Olein,
Asam amino, Palm Fatty Acid Distillate PFAD, Vit. AE, dan karoten. Olein dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak goreng, minyak salad, shortening
minyak goreng padat dan metil ester, sedangkan Palm Fatty Acid Distillate PFAD dapat diolah lebih lanjut menjadi sabun cuci, metil ester, fat powder, dan
Cocoa Buter Substitue CBS. Pohon industri kelapa sawit menjelaskan bahwa minyak goreng padat berasal minyak sawit kasar CPO diolah menjadi olein yang
kemudian diolah lebih lanjut menjadi minyak goreng padat shortening. , lotion, pomade.
Untuk Industri berat dan ringan minyak sawit dapat digunakan dalam industri kulit untuk membuat kulit halus dan lentur dan tahan terhadap tekanan tinggi atau
temperatur tinggi, cold rolling and fluxing agent, dan industri perak sebagai bahan pemisah dari material cobalt dan tembaga di industri logam. Dalam Industri
kimia minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan detergen dan sabun Attayaya, 2010.
Menurut Sitepoe 2008 minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu
kamar, dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng yang berasal dari tumbuh-tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa,
biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, dan kedelai. Minyak goreng biasanya hanya digunakan untuk menggoreng tiga hingga empat kali penggorengan, jika
digunakan lebih dari empat kali maka warna dan kualitas minyak akan berubah.
Gambar 2. Pohon Industri Kelapa Sawit.
Sumber : Kementrian Perindustrian 2010.
MINYAK KELAPA SAWIT
Minyak Sawit Kasar CPO
Asam Amino Olein
PFAD Vit. A,E
Karoten
Minyak Inti Sawit PKO
Protein Sel Tunggal
Stearin Trigliserida,Digliserida,
Monogliserida Es
Krim Minyak
Goreng Minyak
Salad Shortening
Metil Ester
Surfaktan Sabun
Cuci Metil
Ester Fat
Powder Cocoa
Butter Substitute
CBS Biodiesel
Margarin Sabun
Vegetable Ghee
Ester Asam Lemak : PalmitatPropand
Stearat Metil Ester Sulfonat
OleatGlycol Propylene Glycol
Metalic Salt : Palmitat Stearat
Ca, Zn StearatCa, Mg
Stearat Al, Li Oleat Zn, Pb
OleatBa Polyethoxylated
Derivates : PalmitatEthylene
Propylene Oxide StearatEthylene
Propylene Oxide Oleic Acid Dimer
Ethylene Propylene Oxide
Fatty Amines :
C16 C18 Ethoxylated
Secondary C16 C18 Ethoxylated
Betain Oxygenated Fatty
AcidEster : Epoxy Stearic
Octanol Ester Epthio Stearin
Mono Polyhydric Alcohol
Ester Fatty Alkohol
C16C18 Alcohol Sulphated
C16C18 Alcohol Esterified with
Higher Saturated Fatty Acid
C16C19 Alcohol Ethoxylation
Monogliserida Ethoxylation
Fatty Acids Amides : Stearamide
Sulphated Alcanolamide of
Palmitat, Stearic Oleic Acids
Oleamide Alkanolamides
Lipase Soap Chip
Asam Lemak
Confectioneries Kosmetika
Shortening Cocoa Butter
Substitute CBS
Gliserol Food
Emulsifier
Ket erangan Warna : = sudah diproduksi di Indonesia
= bel um diproduksi di Indonesia = dal am persiapan unt uk di produksi
Ket erangan Warna : = sudah diproduksi di Indonesia
= bel um diproduksi di Indonesia = dal am persiapan unt uk di produksi
2.2. Frying ShorteningMinyak Goreng Padat