gizi , Harga potongan dalam penjumlahan tertentu, promosi brosurleaflet dan tempat siap antar, kontinuitas ketersediaan.
Penelitian ini merupakan penelitian pemasaran sebuah produk baru yaitu minyak goreng padat di kota Medan. Konsep yang digunakan adalah analisis perilaku
konsumen dengan melakukan pendekatan identifikasi konsumen sasaran, potensi pasar, evaluasi atribut minyak goreng cair, dan evaluasi pasca penggunaan minyak
goreng padat. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis multivariat pemasaran, analisis multivariat pemasaran yang digunakan berupa analisis
konjoint, dan analisis dikriminan. Hasil yang diharapkan adalah respon konsumen terhadap minyak goreng padat, potensi pasar dan evaluasi atribut minyak goreng cair.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Konsumsi minyak goreng di Indonesia meningkat setiap tahunnya semakin banyak perusahaan-perusahaan tertarik untuk meraih keuntungan diindustri minyak
goreng, kesempatan untuk berinvestasi ke dalam industri minyak goreng masih terbuka. Minyak goreng padat merupakan minyak yang berwujud padat untuk
penggorengan yang terendam deep friying. Minyak goreng padat pada dasarnya memiliki segment industri fast food, tetapi dalam penelitian ini difokuskan kepada
konsumen. Minyak goreng padat yang digunakan dalam penelitian ini merupakan minyak
goreng padat yang berasal dari hasil penelitian Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS. PPKS sudah mampu menghasilkan minyak goreng padat dari minyak kelapa sawit
mentah CPO. PPKS menggandeng PT Perkebunan Nusantara IV dalam memproduksi minyak goreng padat untuk memberikan pilihan kepada masyarakat
luas. Prospek penggunaan minyak goreng padat kemungkinan akan meningkat dimasa yang akan datang, karena semakin banyak orang menyukai makanan cepat
saji. Tanggapan konsumen terhadap minyak goreng padat perlu dilakukan untuk mengetahui respon konsumen.
Penelitian ini dibagi ke dalam tiga bagian yaitu: perilaku pembelian minyak goreng cair, analisis diskriminan dan analisis conjoint. Perilaku pembelian minyak
goreng cair dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, hasil analisis akan menghasilkan informasi bagaimana perilaku pembelian minyak goreng cair di kota
Medan. Analisis konjoint digunakan untuk melihat bagaimana respon seseorang
terhadap suatu atribut. Sewaktu membeli minyak goreng cair atribut-atribut apa saja yang menjadi perhatian konsumen sehingga sewaktu memasarkan minyak goreng
padat kita bisa menggunakan strategi dengan pendekatan atribut-atribut yang ada pada minyak goreng cair. Analisis diskriminan digunakan untuk melihat minat
konsumen terhadap minyak goreng padat sehingga apabila pabrik minyak goreng didirikan dan memproduksi minyak goreng padat, perusahaan tidak akan rugi. Hasil
akhir dari analisis ini adalah rekomendasi kepihak PT Perkebunan Nusantara IV.