Persepsi dan Minat Konsumen

dapat berupa manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Atribut fungsi jarang digunakan dan lebih sering diperlakukan sebagai ciri-ciri atau manfaat. Atribut produk dapat menjadi penilaian tersendiri bagi konsumen dalam menilai suatu produk. Konsumen melakukan penilaian dengan melakukan evaluasi terhadap atribut produk dan memberikan kekuatan kepada kepercayaan konsumen terhadap suatu atribut produk. Menurut Engel et al. 1990 dalam mengevaluasi atribut produk, ada dua sasaran pengukuran yang penting yaitu mengidentifikasi kriteria evaluasi dan memperkirakan saliensi relative dari masing-masing atribut produk. Kriteria evaluasi yang mencolok ditentukan dengan menggunakan atribut yang menduduki peringkat tertinggi sedangkan saliensi biasanya diartikan sebagai kepentingan yaitu konsumen diminta untuk menilai kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi. Ukuran evaluasi atribut yang dihasilkan menunjukan kepentingan suatu atribut sekaligus keinginan konsumen terhadap atribut tersebut. Kekuatan kepercayan konsumen terhadap suatu atribut produk merupakan kekuatan harapan dan keyakinan terhadap atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut produk dicerminkan oleh pengetahuan konsumen terhadap suatu produk dan manfaat yang diberikan oleh produk.

2.7. Persepsi dan Minat Konsumen

Menurut Kotler 2000 persepsi merupakan proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan informasi yang masuk untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Menurut Syamsudin dalam Lidyawati 1998 membedakan persepsi menjadi dua pandangan, yaitu pandangan secara sempit dan luas. Pandangan yang sempit mengartikan persepsi sebagai penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan pandangan yang luas mengartikannya bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Menurut Schiffman et al. 2007 persepsi adalah suatu proses yang membuat sesorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan- rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. 1. Proses pemahaman terhadap rangsangan atau stimulus diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: Persepsi visual 2. Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi visual merupakan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari. Persepsi auditori 3. Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Persepsi perabaan 4. Persepsi Pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. Persepsi penciuman 5. Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung. Persepsi pengecapan Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah. 1. Berdasarkan persepsi diatas maka dapat diketahui bahwa persepsi dapat timbul karena adanya rangsangan dari luar yang akan menekan saraf sensorik seseorang dan melalui kelima indranya yaitu penglihatan, pendengaran, pembauan, perasaan dan sentuhan, kemudian stimulus akan diseleksi, diorganisir dan diinterpretasikan oleh setiap orang menurut pendapatnya masing-masing. Setiap persepsi manusia akan berbeda untuk realitas yang sama, karena ada perbedaan berikut: 2. Perceptual Selection yaitu secara ilmiah dan dengan tidak sadar seseorang akan memilih sendiri stimulus atau rangsangan yang menarik dan sesuai bagi dirinya. 3. Perceptual Organization yaitu pada hakekatnya seseorang akan menangkap stimulus yang telah ia seleksi sebagai suatu kesatuan yang utuh. Perceptual Interpretation yaitu setiap orang mempunyai interpretasi yang tidak sama terhadap suatu fenomena yang bersifat individual dan unik, setelah ada seleksi dan pengorganisasian stimulus yang diterima. Persepsi seseorang dibedakan kepada tiga persepsi yaitu seleksi, organisasi dan interprestasi. Setiap orang memiliki harapan, motivasi dan pengalaman yang berbeda-beda terhadap stimulus sehingga seseorang mempunyai persepsi yang berbeda dengan orang lainnya terhadap stimulus yang sama. 1. Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap dan perilaku, minat juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang mereka lakukan. Menurut Gunarso 1985 minat merupakan sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Menutur Sab’atun 2001 berpendapat minat merupakan suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan obyek yang menarik baginya. Menurut Sumarni 2000 membedakan minat menjadi dua bagian yaitu: 2. Minat subyektif adalah perasaan senang atau tidak senang pada suatu obyek yang berdasarkan pengalaman. Minat obyektif adalah suatu reaksi menerima atau menolak suatu obyek disekitarnya. Engel et al. 1990 minat membeli sebagai suatu kekuatan pendorong atau sebagai motif yang bersifat instrinsik yang mampu mendorong seseorang untuk menaruh perhatian secara spontan, wajar, mudah, tanpa paksaan dan selektif pada suatu produk untuk kemudian mengambil keputusan membeli. Menurut Suntara 1998 minat membeli merupakan aktivitas psikologis yang timbul karena adanya perasaan afektif dan pikiran kognitif terhadap suatu barang atu jasa yang diinginkan. Berdasarkan uraian Engel et al. 1990 dan Suntara 1998 maka pengertian minat membeli adalah pemusatan perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang kemudian minat individu tersebut menimbulkan keinginan sehingga timbul perasaan yang menyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat sehingga konsumen ingin memiliki barang tersebut. Menurut Schiffman et al. 2007 persepsi seseorang terhadap kualitas produk akan berpengaruh terhadap minat membeli yang terdapat pada setiap konsumen. Persepsi yang positif terhadap kualitas produk akan merangsang timbulnya minat konsumen untuk membeli yang diikuti oleh perilaku pembelian. Perilaku membeli suatu produk timbul karena didahului oleh adanya minat membeli oleh konsumen. Minat untuk membeli muncul disebabkan salah satunya oleh persepsi yang didapatkan bahwa produk memiliki kualitas yang baik.

2.8. Proses Keputusan Pembelian