BAB V PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT
5.1. Sejarah Masuknya Sistem Pertanian Padi Sehat di Kampung Ciburuy
Kampung Ciburuy merupakan areal penanaman padi sawah yang cukup potensial. Oleh karena itu, sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian.
Sebagai wilayah yang dominan bergerak di sektor pertanian, Kampung Ciburuy cukup ditunjang oleh fasilitas jalan sebagai sarana pendistribusian hasil pertanian.
Dalam hal adopsi inovasi, petani-petani di Kampung Ciburuy cenderung terbuka terhadap inovasi atau teknologi baru di bidang pertanian termasuk sistem
pertanian organik. Walaupun sampai saat ini ada pula sebagian petani yang masih bergantung dengan sistem pertanian yang mengandalkan benih dan pupuk
pabrikan atau kimia. Di Indonesia, pertanian organik mulai berkembang pada Tahun 2000.
Sementara penerapan pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy sendiri dimulai pada Tahun 2002 sebagai respon petani terhadap isu pertanian organik nasional
yang diperkenalkan melalui slogan “Go Organic 2010”. Ketua Gapoktan mulai
mempelajari dan mencoba sistem pertanian organik dalam lahan percobaan atau demonstrasi plot demplot untuk kemudian hasil percobaan tersebut
dikomunikasikan kepada anggota kelompok tani lainnya. Sejalan dengan itu, dalam suatu kegiatan “Temu Usaha”, Ketua Gapoktan “Silih Asih” Desa Ciburuy
bertemu dengan Lembaga Pertanian Sehat LPS Dompet Dhuafa. Saat itu, LPS Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan serta BP4K
tengah membentuk sebuah program Pemberdayaan Petani Dhuafa. Dalam program tersebut Gapokt
an “Silih Asih” bekerjasama dengan LPS Dompet Dhuafa dan menjadi peserta dalam program tersebut. Petani-petani peserta
program mendapatkan pembinaan teknis, bantuan biaya produksi dan jaminan pasar atas pembelian gabah.
Sasaran dalam program LPS Dompet Dhuafa ini adalah petani-petani yang memenuhi kriteria yaitu mustahik berhak menerima zakat, produktif dan
bersedia mengikuti aturan. Program ini berjalan selama dua tahun. Seluruh biaya produksi padi sehat dibiayai oleh LPS dari budidaya hingga pengolahan.
Begitupun masalah pemasaran juga menjadi tanggungjawab LPS. Petani dapat
fokus menanam padi sehat tanpa takut hasil panennya tidak ada yang membeli. Hal ini tentunya sangat memudahkan petani. Perlahan namun pasti mulai banyak
petani di Ciburuy bergabung menjadi anggota Gabungan Kelompok Tani Gapoktan sekaligus peserta program pemberdayaan petani LPS Dompet Dhuafa.
Pada tahun pertama pelaksanaan program, sistem pertanian padi sehat diterapkan pada lahan seluas dua hektar dan berkembang menjadi lima hektar.
Pada Tahun 2005 bertambah menjadi empat puluh hektar. Lahan pertanian padi sehat kembali diperluas dengan penambahan seratus empat puluh hektar seiring
dengan bertambah pula jumlah petani yang mengikuti program. Program pemberdayaan ini berakhir pada Tahun 2007. Dengan berakhirnya program, maka
didelegasikanlah sebuah koperasi yang bernama Koperasi Kelompok Tani “Lisung Kiwari” untuk mengatur dan mengelola permintaan pasar. Selanjutnya,
sistem penerapan pertanian padi sehat dikembangakan secara swadaya oleh para petani yang tergabung dalam Gapoktan “Silih Asih”.
Hingga kini lahan pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy telah mencapai seratus tujuh puluh hektar dengan semakin bertambahnya jumlah petani yang
telah menerapkan sistem pertanian padi sehat. Meski demikian, lahan pertanian padi sehat ini masih menyebar dan menyatu dengan lahan pertanian non organik.
Hal ini yang menjadi kendala bagi komunitas petani padi sawah Kampung Ciburuy karena akan mempengaruhi kualitas beras sehat itu sendiri. Namun,
sejauh ini beras sehat yang dihasilkan oleh petani Kampung Ciburuy telah melalui uji laboratorium secara berkala yang dilakukan oleh Balai Penelitian Lingkungan
Pertanian. Meski demikian, komunitas petani padi sehat Kampung Ciburuy memilih menggunakan istilah “sehat” dibandingkan dengan “organik” karena
khawatir akan kontaminasi dari areal sawah yang masih menggunakan pupuk, benih maupun pestisida kimia terhadap lahan pertanian mereka. Selain itu, sistem
pertanian yang diterapkan belum sepenuhnya dapat dikatakan organik, tetapi transisi menuju pada sistem pertanian organik seutuhnya.
Perkembangan penerapan sistem pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy terutama pada komunitas petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani
Gapoktan “Silih Asih” tidak terlepas dari figur seorang pemimpin atau ketua yang tanggap terhadap sistem, memiliki kemampuan analisa yang tajam dan
manajerial yang baik serta berjiwa kepemimpinan, sehingga memunculkan kepercayaan yang tinggi baik dari petani maupun pihak-pihak lain yang menjadi
mitra. Secara perlahan namum pasti sistem pertanian padi sehat ini mulai diikuti oleh petani lainnya dan berkembang dengan baik hingga sekarang.
5.2. Deskripsi Sistem Pertanian Padi Sehat di Kampung Ciburuy