Sebagai tumbuhnya industrialisasi seperti yang terjadi di Barat; 3 Sebagai tumbuhnya ilmu pengetahuan; 4 Sebagai usaha mengejar ketertinggalan dari
negara maju; 5 Secara politis merupakan proses bertambahnya pengaruh dan tugas birokrasi negara; 6 Secara sosiologis dan antropologis sebagai proses
diferensiasi sosial dan pembesaran skala. Kedua, Teori Ketergantungan. Teori ini berdasarkan pengalaman negara-
negara Amerika Latin yang mengatakan bahwa perkembangan negara-negara industri dan keterbelakangan negara-negara dunia ketiga berjalan bersamaan
dikala negara industri mengalami perkembangan, maka negara maju mengalami kolonialisme dan neokolonialisme, khususnya di Amerika Latin. Menurut
pandangan ini hubungan antara negara industri maju pusat, center dengan negara sedang berkembang pinggiran, periphery adalah suatu hubungan eksploitatif,
dimana keuntungan mengalir dari pinggiran ke pusat melalui penguasaan ekonomi di dunia. Negara sedang berkembang tergantung pada negara industri maju dalam
hal modal dan sistem. Ketiga, Teori Sistem Dunia yang mengatakan bahwa perekonomian
kapitalis dunia kini tersusun atas tiga jenjang: negara inti, semiperiferi dan negara periferi. Negara inti mendominasi sistem dunia sehingga mampu memanfaatkan
sumberdaya negara lain untuk kepentingan mereka sendiri sedangkan kesenjangan antara negara inti dengan negara lain sedemikian lebarnya sehingga tidak
mungkin tersusul lagi.
2.1.3. Perspektif Perubahan Sosial
Sebagaimana dikutip dari Lauer 2006, terdapat empat perspektif perubahan sosial yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut; pertama,
Perspektif Materialistis yang dikemukakan Thorstein Veblen 1857-1929. Ia melihat tatanan masyarakat sangat ditentukan oleh sistem. Veblen terutama
memusatkan perhatian pada pengaruh sistem terhadap pikiran dan perilaku manusia. Pemikiran Veblen ini dikembangkan oleh Ogburn 1886-1959 yang
masih memusatkan perhatian pada perkembangan sistem dan mengembangkan konsep “ketinggalan kebudayaan”. Menurut pandangan ini ada beberapa cara
sistem menyebabkan perubahan yaitu; 1 Sistem meningkatkan alternatif kita.
Sistem baru membawa cita-cita yang sebelumnya tak dapat dicapai ke dalam alam kemungkinan dan dapat mengubah kesukaran relatif atau memudahkan menyadari
nilai-nilai yang berbeda. Jadi, dengan inovasi sistem berarti masyarakat berhadapan dengan sejumlah besar alternatif dan jika ia memilih alternatif baru,
maka ia memulai perubahan besar di berbagai bidang, 2 Sistem mengubah pola-
pola interaksi. Segera setelah inovasi sistem diterima, mungkin akan terjadi pergeseran penting tertentu dalam pola interaksi, pergeseran yang dituntut oleh
sistem itu sendiri; 3 Kecenderungan perkembangan sistem menimbulkan masalah sosial baru. Adanya masalah ini menimbulkan semacam tanggapan yang dapat
mengakibatkan berbagai perubahan untuk menyelesaikannya.
Kedua, Perspektif Idealistis, berpandangan bahwa ide yang menyebabkan perubahan. Pendekatan filsafat modern oleh Whitehead yang mencoba
menunjukkan cara ide mendorong manusia mengubah tatanan sosial mereka. Pendirian teoritisi idealis memberikan ide satu tempat dominan dalam perubahan
sosial. Secara garis besar, ide menyebabkan perubahan dengan cara mencegah, merintangi, membantu atau mengarahkan perubahan, yang dapat dijelaskan
sebagai berikut; 1 Ideologi sebagai perintah perubahan. Karl Mannheim mendefinisikan ideologi sebagai sistem ide yang menghasilkan perilaku yang
mempertahankan tatanan yang ada; 2 Ideologi sebagai faktor yang mempermudah perubahan; 3 Ideologi sebagai mekanisme pengarah perubahan.
Cara lain ideologi mempengaruhi perubahan adalah dengan mengarahkannya, memaksa perubahan menuruti arah tertentu menurut logika ideologi itu.
Ketiga, Perspektif Interaksionis yang berpandangan bahwa ada hubungan antara faktor materiil dan ide. Pandangan ini menyatakan terdapat interaksi antara
faktor materiil dan ide dan bobot keduanya kurang lebih seimbang. Aspek keseimbangan pengaruh kedua faktor inilah yang membedakan pandangan
interaksionis dengan pendirian Marxis dan Idealis yang mengakui juga interaksi keduanya, tetapi memberikan tekanan pada salah satu faktor, materiil atau ide.
Keempat, Perspektif yang merupakan variasi dari ketiga pendirian di atas Marxis, Idealis dan Interaksionis. Menurut pandangan ini, faktor ide dan materiil berubah
bersama-sama meskipun tidak harus serentak dan tidak mungkin mengetahui hubungan kausalnya.
2.1.4. Proses Perubahan Sosial