Proses Perubahan Sosial Tinjauan Pustaka

2.1.4. Proses Perubahan Sosial

Sebagaimana yang dikutip dari Syarbaini et al. 2002 bahwa proses perubahan sosial meliputi; 1 Penyesuaian terhadap perubahan. Masyarakat selalu menghendaki keseimbangan sosial, dimana berbagai lembaga sosial yang inti atau pokok diharapkan tetap berfungsi secara baik. Setiap kali terdapat gangguan terhadap keseimbangan dinamika sosial selalu distabilkan melalui perubahan lembaga sosial atau orang perorangan yang menyesuaikan diri pada perubahan conformity; 2 Saluran perubahan sosial. Pada umumnya saluran proses perubahan masyarakat adalah bidang pemerintahan, perekonomian, keagamaan, pendidikan, rekreasi atau wisata, dan sebagainya. Saluran mana yang efektif pada perubahan sosial sangat tergantung pada lembaga kemasyarakatan apa yang dominan dan dijunjung tinggi masyarakatnya; 3 Disorganisasi. Apabila ada perubahan, maka norma dan nilai-nilai kemasyarakatan mengalami proses pudar, sehingga timbul problema sosial berupa penyimpangan deviation. Proses demikian disebut disorganisasi disintegrasi. Sebaliknya reorganisasi merupakan proses pembentukan norma dan nilai-nilai baru dalam bentuk penyesuaian diri dalam lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Proses perubahan sosial meliputi : proses reproduction dan transformation. Proses reproduction adalah proses mengulang-ulang, menghasilkan kembali segala hal yang diterima sebagai warisan budaya dari nenek moyang kita sebelumnya. Dalam hal ini meliputi bentuk warisan budaya yang kita miliki. Warisan budaya dalam kehidupan keseharian meliputi material kebendaan, sistem dan immaterial non-benda, adat, norma dan nilai-nilai. Reproduction berkaitan dengan masa lampau perilaku masyarakat, yang berhubungan dengan masa sekarang dan masa yang akan datang Roy Bhaskar dikutip Salim 2002. Proses transformasi adalah suatu proses penciptaan hal yang baru something new yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan sistem tools and technologies, yang berubah adalah aspek budaya yang sifatnya material, sedangkan yang sifatnya norma dan nilai sulit sekali diadakan perubahan bahkan ada kecenderungan dipertahankan. Proses transformasi terjadi di desa-desa yang dikenai program pembangunan pertanian sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan sistem. Dalam kaitannya dengan perubahan yang bersifat struktural, peranan negara sangat kuat. Sedangkan dalam perubahan yang sifatnya kultural peran masyarakat lebih dominan. Perubahan-perubahan yang terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia, perubahan struktural juah lebih kuat dan cepat dibandingkan perubahan kultural.

2.1.5. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan