pertanian padi sehat khususnya pada kegiatan off-farm banyak kegiatan baru sehingga memungkinkan adanya penyerapan tenaga kerja.
c. Penataan kelembagaan adalah suatu usaha pembenahan atau perubahan
pada kelembagaan maupun organisasi pertanian modern. Penataan kelembagaan ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang muncul dan
berkembang di tingkat petani dan dimaksudkan untuk membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain melalui kemitraan.
Penerapan sistem pertanian padi sehat dikategorikan sebagai berikut: i.
Tinggi: apabila sistem pertanian padi sehat telah diterapkan pada semua kegiatan on-farm dan off-farm, menggunakan pendekatan
atau metode yang baik dan kegiatan budidaya dilakukan sesuai SOP yang berlaku Lampiran 1.
ii. Rendah: apabila tidak memenuhi sedikitnya salah satu dari kriteria
penerapan sistem pertanian padi sehat yang termasuk kategori tinggi. 2. Kelembagaan pertanian dalam hal ini akan dilihat pada perubahan pada
beberapa hal yaitu: aspek peningkatan penyerapan tenaga kerja, perubahan bentuk organisasi dan pembentukan kemitraan.
a. Penyerapan tenaga kerja dikatakan berubah ketika banyaknya
kegiatan-kegiatan baru setelah sistem pertanian padi sehat diterapkan, sehingga memungkinkan terjadinya penyerapan tenaga kerja.
Penyerapan tenaga kerja dikategorikan sebagai berikut: i.
Tinggi: terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja. ii.
Rendah: tidak terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja. b. Bentuk organisasi dikatakan berubah ketika terbentuknya instrumen
divisi atau unit kerja baru setelah penerapan sistem pertanian padi sehat. Perubahan bentuk organisasi dikategorikan sebagai berikut:
i. Tinggi: terbentuk sedikitnya satu divisi unit kerja baru.
ii. Rendah: tidak terbentuk divisi unit kerja baru.
c. Kemitraan pertanian dikatakan berubah ketika terbentuk hubungan atau relasi dengan berbagai pihak setelah penerapan sistem pertanian
padi sehat. Kemitraan atau jejaring kerja pertanian dikategorikan sebagai berikut:
i. Sempit: jangkauan kemitraan terbatas pada kawasan lokal
pemerintah desa, PPL setempat, Gapoktan desa sekitar. ii.
Luas: jangkauan kemitraan selain mencakup kawasan lokal juga mencakup pihak-pihak di luar desa dari berbagai kalangan
interlokal.
BAB III PENDEKATAN LAPANG
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini mengombinasikan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif diikuti pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif terutama digunakan untuk
mengungkapkan hubungan antara satu struktur dengan struktur lainnya. Pendekatan kualitatif terutama digunakan untuk memperoleh pemahaman yang
menyeluruh mengenai struktur-struktur yang ada. Sitorus 1998 menyebutkan bahwa tujuan utama dari sebuah pendekatan kualitatif adalah mendeskripsikan
kenyataan yang sebenarnya dan sebagaimana adanya, sehingga subyek penelitiannya dapat berupa segala hal peristiwa, manusia dan situasi yang menjadi
obyek pengamatan.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan diskusi atau wawancara
mendalam baik secara individu maupun kelompok dengan menggunakan instrumen kuesioner dan daftar panduan pertanyaan. Sementara dengan
pengamatan memungkinkan peneliti untuk mencatat hal-hal, perilaku dan sebagainya pada saat kejadian berlangsung. Data sekunder diperoleh dari studi
literatur berupa bahan pustaka hasil penelitian terdahulu yang relevan maupun hasil dokumen-dokumen kependudukan Kabupaten dalam Angka,
Kecamatan dalam Angka dan profil desa. Penelitian ini didahului dengan melakukan
pendekatan kualitatif melalui pengumpulan data primer kualitatif wawancara informan dan data sekunder berupa monografi desa serta data-data penunjang
lainnya. Pengambilan data primer kuantitatif dilakukan berikutnya dengan melakukan pengisian kuesioner.
3.3. Teknik Penentuan Responden
Penelitian ini berusaha memperoleh kejelasan mengenai perubahan sosial masyarakat desa. Perhatian penelitian ini khususnya ditujukan pada komunitas
petani padi sehat dengan unit analisis rumah tangga petani dan unit pengamatan adalah kepala keluarga atau anggota keluarga yang menerapkan sistem pertanian
padi sehat serta tergabung ke dalam Gabungan Kelompok Tani Gapoktan. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan teknik snowball sampling. Sementara
batasan banyaknya informan yang dipilih adalah ketika data yang didapatkan bersifat jenuh atau dengan kata lain jawaban yang diberikan oleh setiap informan
sama. Sementara itu, pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik stratified random sampling berdasarkan kerangka sampling yang ada Lampiran
2. Penggunaan teknik stratified random sampling ini dilakukan untuk melihat
kemungkinan perbedaan yang terjadi pada setiap lapisan petani dalam kaitannya dengan penerapan sistem pertanian padi sehat. Perbedan yang dimaksud dapat
berupa perbedaan pada akses informasi, sarana-prasarana penunjang kegiatan pertanian maupun pada hasil atau dampak yang dirasakan oleh masing-masing
petani setelah menerapkan sistem pertanian padi sehat tersebut. Adapun dasar pelapisan yang digunakan dalam memilih responden adalah berdasarkan
penguasaan lahan garapan yang dibedakan ke dalam tiga lapisan: lapisan atas dengan pengusaan lahan lebih dari 0,50 hektar; lapisan menengah dengan
penguasaan lahan antara 0,25-0,50 hektar; dan lapisan bawah dengan penguasaan lahan kurang dari 0,25 hektar. Dari tiga lapisan responden tersebut, diambil
sampel secara proporsional dan diperoleh sampel penelitian sebanyak tiga puluh rumah tangga petani dengan perincian: petani lapisan atas sebanyak 5 orang,
petani lapisan menengah 15 orang dan 10 orang petani berasal dari lapisan bawah. 3.4.
Pengolahan dan Analisis Data
Data primer kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu dengan teknik observasi dan wawancara mendalam dengan para informan terpilih mengenai gambaran
umum desa penelitian seperti profil desa termasuk keadaan geografi dan demografi, struktur pemilikan tanah sawah, struktur pemerintahan, hubungan
kerja pertanian, kelembagaan-kelembagaan pertanian yang ada dan berkembang seiring dengan penerapan sistem pertanian padi sehat. Sesuai dengan teknik yang
dipakai dan sifat data yang diperoleh, data ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Selanjutnya hasil pengumpulan data primer yang
dilakukan dengan teknik pengisian kuesioner dianalisis dengan pendekatan kuantitatif. Dalam melakukan analisis data kuantitatif digunakan tabel frekuensi.