Kerangka Pemikiran PENDEKATAN TEORITIS

dengan pembagian kerja yang lebih spesifik sesuai dengan perkembangan kebutuhan. Keterangan Gambar: : menyebabkan perubahan Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penataan Kelembagaan Pertanian dalam Penerapan Sistem Pertanian Padi Sehat Dalam perkembangannya, kelembagaan pertanian yang ada juga diarahkan pada pembentukan dan perluasan kemitraan sebagai upaya pembentukan karakter dan peningkatan kapasitas petani serta perluasan pemasaran hasil.

2.3. Hipotesis

Semakin tinggi penerapan sistem pertanian padi sehat maka semakin terjadi perubahan pada kelembagaan pertanian.

2.4. Definisi Operasional

1. Sistem pertanian padi sehat meliputi: a. Budidaya pertanian on-farm, meliputi recovery lahan pembuatan pupuk kompos dan organik, pestisida nabati, penambahan agensi hayati, pengadaan benih, perlakuan benih, pembuatan media semai, pengolahan lahan, penanaman, pengaturan air, pemeliharaan tanaman dan pemanenan. b. Pengolahan hasil hingga pemasaran off-farm, meliputi: penjemuran, penggilingan, pengayakan dan pengemasan. Dalam melakukan kegiatan PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT  Budidaya pertanian on-farm  Pengolahan hasil off- farm  Penataan kelembagaan KELEMBAGAAN PERTANIAN  Penyerapan tenaga kerja  Bentuk Organisasi  Jejaring Kerja Kemitraan pertanian padi sehat khususnya pada kegiatan off-farm banyak kegiatan baru sehingga memungkinkan adanya penyerapan tenaga kerja. c. Penataan kelembagaan adalah suatu usaha pembenahan atau perubahan pada kelembagaan maupun organisasi pertanian modern. Penataan kelembagaan ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang muncul dan berkembang di tingkat petani dan dimaksudkan untuk membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain melalui kemitraan. Penerapan sistem pertanian padi sehat dikategorikan sebagai berikut: i. Tinggi: apabila sistem pertanian padi sehat telah diterapkan pada semua kegiatan on-farm dan off-farm, menggunakan pendekatan atau metode yang baik dan kegiatan budidaya dilakukan sesuai SOP yang berlaku Lampiran 1. ii. Rendah: apabila tidak memenuhi sedikitnya salah satu dari kriteria penerapan sistem pertanian padi sehat yang termasuk kategori tinggi. 2. Kelembagaan pertanian dalam hal ini akan dilihat pada perubahan pada beberapa hal yaitu: aspek peningkatan penyerapan tenaga kerja, perubahan bentuk organisasi dan pembentukan kemitraan. a. Penyerapan tenaga kerja dikatakan berubah ketika banyaknya kegiatan-kegiatan baru setelah sistem pertanian padi sehat diterapkan, sehingga memungkinkan terjadinya penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja dikategorikan sebagai berikut: i. Tinggi: terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja. ii. Rendah: tidak terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja. b. Bentuk organisasi dikatakan berubah ketika terbentuknya instrumen divisi atau unit kerja baru setelah penerapan sistem pertanian padi sehat. Perubahan bentuk organisasi dikategorikan sebagai berikut: i. Tinggi: terbentuk sedikitnya satu divisi unit kerja baru. ii. Rendah: tidak terbentuk divisi unit kerja baru. c. Kemitraan pertanian dikatakan berubah ketika terbentuk hubungan atau relasi dengan berbagai pihak setelah penerapan sistem pertanian padi sehat. Kemitraan atau jejaring kerja pertanian dikategorikan sebagai berikut: