Piramida Brand Loyalty Analisis Commited Buyer

•Committed Buyer •Liking the Brand • Satisfied Buyer • Habitual Buyer • Switcher Buyer Hal ini menunjukkan bahwa nasabah tabungan britama belum memiliki ikatan emosional terhadap merek, sehingga belum pada taraf menyarankan atau merekomendasikan merek kepada orang lain.

4.7.3. Piramida Brand Loyalty

Gambar 18. Piramida Brand Loyalty Piramida brand loyalty merupakan piramida yang disusun berdasarkan hasil perhitungan analisis switcher, analisis habitual buyer, analisis satisfied buyer, analisis liking the brand dan analisis committed buyer . Piramida brand loyalty dapat dilihat pada Gambar 18. Menurut Durianto, 2001, gambar piramida brand loyalty yang baik akan memperlihatkan bentuk piramida yang terbalik yang semakin atas akan semakin melebar. Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa piramida brand loyalty tabungan Britama tidak menunjukkan piramida terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa brand loyalty yang dimiliki oleh tabungan Britama belum kuat. Dari gambar di atas terlihat bahwa bentuk piramida mengecil pada tingkatan committed buyer. Hal ini menunjukkan bahwa merek tabungan Britama harus memiliki strategi untuk dapat meningkatkan jumlah kelompok tersebut diantaranya dengan meningkatkan pelayanan dan fitur-fitur sehingga hal tersebut dapat membuat para nasabah semakin tertarik untuk merekomendasikan merek tabungan Britama tersebut kepada orang lain. 18,2 68,2 65,9 27,3 6,8 Menurut Durianto, dkk 2001 rasa suka pembeli biasanya didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya baik yang diamati pribadi maupun oleh kerabatnya ataupun yang disebabkan oleh perceived quality yang tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan liking the brand maka tingkat perceived quality harus ditingkatkan pula, sehingga nasabah tidak memiliki pengalaman yang mengecewakan dalam memilih. Pengalaman yang memuaskan dalam memilih akan mempengaruhi tingkatan satisfied buyer. Pada penelitian ini didapatkan persentase sebesar 68,2 persen untuk analisis liking the brand. Nasabah dapat saja sekedar suka pada suatu merek dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya melalui persepsi dan kepercayaan merek yang terkait dengan atribut merek. Ukuran dari rasa suka tersebut tercermin dengan kemauan untuk membayar dengan biaya administrasi yang lebih mahal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan liking the brand maka tingkat perceived quality harus ditingkatkan pula, sehingga nasabah tidak memiliki pengalaman yang mengecewakan. Pengalaman yang memuaskan dalam memilih akan mempengaruhi tingkat satisfied buyer. Dalam penelitian ini tingkat satisfied buyer sebesar 65,9 persen merepresentasikan bahwa nasabah puas memiliki tabungan britama. Dengan meningkatnya liking the brand dan satisfied buyer maka akan meningkatkan commited buyer. Commited buyer adalah salah satu pembentuk loyalitas merek yang timbul karena adanya kepercayaan diri pelanggan tersebut terhadap merek suatu produk, sehingga terjadi komunikasi dan interaksi diantara pelanggannya yaitu dengan membicarakan produk tersebut. Analisis commited buyer sebesar 18,2 persen menunjukkan nasabah yang setia dengan segala bentuk komitmennya terhadap merek tabungan britama belum mempunyai ikatan emosional yang kuat terhadap merek tabungan britama sehingga tidak terdapat kecenderungan dari nasabah tersebut untuk menyarankan atau merekomendasikan merek kepada orang lain. Apabila pelanggan mempunyai ikatan emosional yang kuat, menyukai dan merasakan kepuasan terhadap suatu merek maka mereka akan menceritakan mengenai alasan mereka memilih dan pada akhirnya merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain. Peningkatan perceived quality dapat dilakukan dengan menjaga dan meningkatkan mutu atribut-atribut yang terdapat pada perceived quality merek tabungan Britama, sehingga nasabah britama akan merasakan pengalaman emosional ketika menggunakan jasa BRI akibat adanya mutu yang baik pada atribut-atribut merek tabungan Britama. Sehingga, diharapkan mereka dapat menceritakan merek tersebut kepada orang lain dan akhirnya akan menyarankan dan mempromosikan merek tersebut.

4.8. Market Behavior Masures