suatu merek terbentuk dari asosiasi-asosiasi sisanya yang belum diuji dan asosiasi terakhir diuji.
2.15. Skala Likert dan Nilai rata-rata
Skala Likert, dan nilai rataan digunakan untuk menganalisis kategori loyalty measurer
. Skala Likert merupakan skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk. Informasi yang
diperoleh dengan skala Likert berupa skala pengukuran ordinal, oleh karenanya terhadap hasilnya hanya dapat dibuat ranking tanpa dapat diketahui berapa
besarnya selisih antara satu tanggapan ke tanggapan lainnya. Misalnya, skala 1= sangat jelek, skala 2= jelek, skala 3= cukup, skala 4= baik, skala 5= sangat
baik. Setelah data diperoleh, data digolongkan ke dalam kategori berdasarkan
nilai yang dipeoleh dengan cara mengalihkan besarnya bobot pada kategori tertentu yang telah ditetapkan dengan jumlah responden yang masuk ke dalam
kategori yang sama. Dari data yang diperoleh, dicari nilai rataannya untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran keragaman tanggapan responden
dengan menggunakan rumus Durianto, dkk, 2001 berikut: Rata-rata x =
∑ xi. Fi 6
N
Hasil dari rataan tersebut dipetakan ke rentang skala dengan mempertimbangkan informasi interval berikut:
Interval = nilai tinggi – nilai terendah
= 5 – 1
= 0,8 banyaknya kelas
5
Setelah besarnya skala diketahui, kemudian dibuat rentang skala agar dapat diketahui dimana letak rataan penilaian responden terhadap setiap unsure
diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Rentang skala tersebut adalah:
1,00 – 1,80 = sangat buruk
1,80 – 2,60 = buruk 2,60 – 3,40 = cukup
3,40 – 4,20 = baik 4,20 – 5,00 = sangat baik
2.16. Skala Semantic Differential
Alat analisis lainnya digunakan dalam penelitian ini adalah skala semantic differential.
Skala ini digunakan untuk menganalisis kategori perceived quality.
Skala ini merupakan salah satu skala faktor yang dikembangkan untuk menganalisis dua masalah Durianto, dkk, 2001, yaitu:
1. Pengukuran populasi yang multidimensi 2. Pengungkapan dimensi yang belum dikenal atau belum diketahui.
Metode skala ini dikembangkan khususnya untuk mengukur arti psikologis dari suatu objek di mata seseorang. Metode ini didasarkan pada
proporsi bahwa suatu objek memiliki berbagai dimensi pengertian kontatif yang berbeda dalam ruang ciri multidimensi yang disebut ruang semantic.
Metode ini dibuat dengan menempatkan dua skala penilaian dalam titik-titik ekstrim yang berlawanan, yang sering disebut bipolar. Biasanya di antara dua
titik ekstrim didapati lima atau tujuh titik-titik butir skala dimana responden menilai suatu konsep atau lebih pada setiap butir skala.
Sebagai contoh butir-butir skala semantic differential: Baik 5 ___:___:___:___:___ 1 Baik
Lambat 1 ___:___:___:___:___ 5 Cepat Lemah 1 ___:___:___:___:___ 5 Kuat
Menarik 5 ___:___:___:___:___ 1 Tidak Menarik
2.17. Estimasi Market Share Pangsa pasar