b. Below The Line
Merupakan media yang tidak memberikan pemasukan bagi agen periklanan, namun ditambahkan dalam persentase biaya. Media ini
meliputi direct email, eksebisi, display ,penjualan tambahan, brosur penjualan, dan berbagai macam media lainnya. Media promosi ini
dilakukan tidak seperti biasanya dan dilakukan secara tidak langsung, bersifat terselubung dengan tujuan membangun citra positif suatu
produkperusahaan.
2.11. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Simamora, 2001. Pengujian validitas dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur instrumen dapat mengukur apa yang ingin diukur. Suatu kuisioner dianggap valid jika memiliki
butir-butir pertanyaan yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang tidak berhubungan berarti pertanyaan
tersebut tidak valid, dan akan dihilangkan atau diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih valid. Dengan kata lain, mampu memperoleh data
yang tepat dari variable yang diteliti. Rumus yang digunakan adalah teknik kolerasi Product Moment
Pearson adalah sebagai berikut:
r
xy
= N
∑XY –∑X ∑Y 1
√N ∑X
2
– ∑X
2
√N∑Y
2
– ∑Y
2
Keterangan: N = Jumlah responden
X = Skor masing- masing pernyataan dari tiap responden Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden
2.12. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat yang menunjukkan sejauh mana keandalan kuisioner. Kuisioner yang reliable adalah kuisioner yang apabila dicobakan
secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama Simamora, 2001. Pada penelitian ini, uji reliabilitas diukur dengan
menggunakan Alpha Cronbach dan metode Spearman-Brown. Metode Alfa Cronbach digunakan pada pengujian kategori perceived quality dan
Leadership . Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
r
11
= k
1-
∑
σ
b 2
2 k-1
σ
2 t
Keterangan : r
11
= Keandalan instrumen k
= Banyak butir pertanyaan Σσ
b 2
= Jumlah ragam butir σ
t 2
= Ragam total Untuk kategori association measures metode yang digunakan adalah
metode Spearman-Brown. Dalam menguji realibilitas dengan teknik ini, skor yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian
butirnya yaitu teknik pembelahan ganjil-genap. Dengan teknik pembelahan ganjil-genap, nilai butir bernomor ganjil
dikelompokkan menjadi belahan pertama dan nilai butir bernomor genap dikelompokkan menjadi belahan kedua. Langkah selanjutnya adalah
mengkolerasikan nilai belahan pertama dengan nilai belahan kedua sehingga
diperoleh kolerasi antara dua belahan instrument r
xy
dengan rumus sebagai berikut Durianto, dkk, 2001:
r
xy
= N
∑XY –∑X ∑Y 3
√N ∑X
2
– ∑X
2
√N∑Y
2
– ∑Y
2
Keterangan : ∑X = total skor belahan ganjil
∑Y = total skor belahan genap
∑XY = total skor hasil kali belahan ganjil dan genap
r
xy
= kolerasi antara dua belahan instrumen Nilai r
xy
tersebut menunjukkan hubungan antara dua belahan instrument. Untuk selanjutnya nilai tersebut dimasukkan dalam rumus Spearman-Brown
berikut: r
11
= 2r
xy
4 1+ r
xy
Keterangan :
r
11
= reliabilitas instrument
r
xy
= kolerasi antara dua belahan instrumen Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai dari
tabel r product moment. Jika r
11
r product moment dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan tidak reliable. Sebaliknya jika r
11
r product moment
dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan reliable dan penelitian dengan menggunakan instrument yang sama dapat dilanjutkan.
2.13. Tabulasi Silang