Harga Optimum Loyalty Loyalty Measures

Tabel 13. Hasil perhitungan atribut-atribut kepemimpinan Atribut Britama Mandiri Taplus Tahapan Peningkatan popularitas 4,05 3,83 3,45 3,96 Inovasi produk cepat 4,02 3,74 3,38 3,9 Produknya sangat laku 3,39 3,78 3,31 3,72 Produknya up to date 3,37 3,67 3,36 3,77 Teknologi produk modern 3,40 3,80 3,50 4,01 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, bahwa Britama lebih unggul dari merek tabungan lainnya untuk dua atribut, yaitu peningkatan popularitas dan inovasi yang cepat. Hal ini mungkin disebabkan karena BRI sedang aktif mempromosikan Britama, terutama di media televisi, sejak diluncurkan program undian “Untung Beliung Britama”. Tahapan BCA unggul pada dua atribut, yaitu produknya “up to date” dan teknologi modern. Hal ini mungkin disebabkan BCA lebih fokus dalam hal teknologi jika dibandingkan dengan bank lainnya. Tabungan Mandiri unggul pada atribut produknya laku. Hal ini sesuai dengan data yang dimiliki divisi dana dan jasa BRI berdasarkan quartal ke tiga tahun 2010, tabungan Mandiri memiliki jumlah account tabungan paling banyak sebesar 9.576.011 rekening, Taplus 9.123.915 rekening, Tahapan 8.485.796 rekening dan Britama 6.076.447 rekening.

4.7. Loyalty Measures

4.7.1 Harga Optimum

Harga optimum mencerminkan kebijakan penetapan harga yang lebih mahal daripada harga pasar yang disebabkan oleh banyak hal. Dalam bidang jasa khususnya tabungan, harga optimum yang relevan adalah biaya administrasi yang harus dibayar nasabah setiap bulannya. Pengukuran harga optimum diajukan pada kuesioner dengan pertanyaan Bila biaya administrasi bulanan rekening tabungan britama, mandiri, taplus dan tahapan sebesar Rp. 9.000 per bulan, merek tabungan mana yang akan Anda pilih?. Dari 44 responden yang merupakan nasabah britama, responden yang memilih merek tabungan britama sebesar 43,18 persen, tahapan sebesar 31,82 persen, mandiri sebesar 20,35 persen dan taplus 4,55 persen. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 17. Pilihan tabungan dengan biaya administrasi Responden tabungan britama selanjutnya ditanyakan kembali persetujuannya jika mereka harus membayar biaya administrasi bila biayanya dinaikkan. Biaya dinaikkan dengan rentang Rp 500 hingga Rp 11.000 terdapat 4 titik. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Persetujuan responden dengan variasi biaya administrasi . Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nasabah tabungan britama masih cukup banyak yang setuju jika biaya administrasi dinaikan menjadi Rp 9500. Namun, nasabah mulai merasa keberatan dan tidak setuju jika biaya administrasi melebihi Rp 9500 karena hal ini terasa berat jika tabungan mereka dipotong lebih besar dari Rp 9500 untuk setiap bulannya.

4.7.2. Loyalty

Pengukuran brand loyalty merupakan ukuran keterikatan seorang pelanggan pada sebuah merek. Analisis brand loyalty mencakup analisis switcher , analisis habitual buyer, analisis satisfied buyer, analisis liking the brand dan analisis committed buyer. Dalam penelitian ini, analisis britama mandiri taplus tahapan 43.18 20.45 4.55 31.82 Biaya Administrasi Ya Tidak Jika biaya adm Rp 9500 73 27 Jika biaya adm Rp 10000 32 68 Jika biaya adm Rp 10500 18 82 Jika biaya adm Rp 11000 5 95 brand loyalty dilakukan untuk mengetahui loyalitas dari nasabah tabungan Britama yang melibatkan 44 responden. a. Analisis Switcher Switcher adalah nasabah tabungan britama yang menjawab “sering” dan “selalu” pada pertanyaan kuesioner “Apakah Anda sering berpindah merek tabungan karena faktor hargabiaya besar setoran awalsaldo minimal dan biaya administrasi?”. Hasil perhitungan switcher dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Hasil perhitungsn Switcher Britama Jawaban F X Fx Tidak pernah 24 1 24 Jarang 10 2 20 Kadang-kadang 7 3 21 Sering 2 4 8 Selalu 1 5 5 Total 44 78 Rata-rata 1,773 Switcher 6,80 Berdasarkan tabel perhitungan switcher analisis, diketahui nilai 1,773 termasuk dalam rentang sangat baik 1,00-1,80. Dengan demikian nilai rata-rata responden yang tergolong switcher masuk dalam kategori sangat baik. Dari 44 responden terdapat 6,80 persen responden yang sering berpindah-pindah merek karena faktor harga atau biaya. Namun lainnya sebanyak 54,5 persen, 22,7 persen dan 15,9 persen menjawab tidak pernah, jarang dan kadang-kadang.

b. Analisis Habitual Buyer